68

2.1K 69 0
                                    

🍁
Past

"Callie gak mau kuliah di kota lain, mom. Di Bali kan juga banyak kampus-kampus bagus." Jawab Callie, wajahnya cemberut.

Sudah berkali-kali perdebatan ini dia alami.

Mommy kekeh memaksa Callie untuk kuliah diluar kota atau luar negeri.
Dengan alasan demi mendapatkan kampus yang terbaik untuk Callie.

"Tapi, jurusan hukum itu paling bagus di Jakarta, Callie sayang.." mommy merayu Callie.

"Atau kamu kuliah di Inggris aja, nanti mommy bilang sama daddy kamu." Tambah mommy.

"Gak, mom. Callie gak mau. Callie aja gak deket sama daddy, bahkan Callie gak kenal daddy, mom. Jadi Callie gak mau kuliah disana ah apa lagi hidup sama daddy." Callie merengek.

"Kenal gak kenal dia itu tetap daddy kamu loh nak."

"Iya. Tapi dia gak pernah ada untuk Callie. Callie aja gak inget muka nya. Lagian, kalo memang dia daddy Callie. Kenapa dia tinggalin mommy dan Callie coba?" Callie mengendus kesal.

Membahas tentang daddy, seseorang yang jujur saja tidak pernah Callie kenal, membuat Callie kesal sekaligus sedih.

"Callie, ada hal-hal yang kamu gak ngerti, nak. Itu keputusan yang mommy dan daddy ambil demi kebahagian kami juga kebaikan kamu. Apapun yang terjadi diantara kami, kamu tetap anak mommy dan daddy. Udah, sekarang kamu putusin. Kuliah di Inggris atau kuliah di Jakarta. Mommy gak mau dengar penolakan lagi." Ujar Mommy tegas.

"Tapi mom, Callie gak mau tinggalin mommy sendirian." Callie mencoba mencari alasan.

"Mommy kan ada tante Ghea, ada keluarga yang lain. Jangan jadikan hal itu jadi alesan kamu gak mau kuliah ya Call. Masa depan kamu itu lebih penting." Mommy menambahkan.

"Ntar deh mom, Callie pikir." Jawab Callie seraya merebahkan tubuhnya dengan malas diatas ranjang.

"Gak. Mommy mau keputusan sekarang. Kamu udah lewatin hampir 1 semester, nak. Sayang waktu dibuang-buang. Jadi putuskan sekarang, atau mommy yang putusin?"

Callie tau mommy sedang tidak bercanda sekarang dan mommy pasti akan tetap mendesak Callie, terlebih mungkin mommy bakal kirim Callie ke Inggris.

Ke negeri orang dan Callie bakal tinggal atau pun diurus oleh orang yang tidak Callie kenal, yaitu ayah kandung nya.

"Ok. Jakarta." Jawab Callie kesal di sambut senyum sumringah mommy.

"Okay. Mommy segera urus kalo gitu. Thanks Callie. Mommy love you, kamu tau itu kan?" Mommy mengecup kening Callie.

"I know mom, i love you too." Callie memeluk mommy nya.

Walau dia tidak mau pergi kemana pun. Callie merasa pergi kemana pun akan tetap sama bagi nya.

Dia hanya mau tetap di kota ini.
Dimana dia terluka dan ingin luka itu sembuh sendiri suatu saat nanti.

Bukan nya pergi lari dari semua hal itu.
Karena Callie yakin gak akan merubah apapun.

Callie ingin stay di Bali Entah untuk membiarkan luka itu sembuh dengan sendiri nya atau untuk menunggu cowok itu kembali.

Cowok brengsek yang sudah merebut semua dari Callie lalu kemudian mencampakkan nya.

Dan tentu itu bukan yang mommy Callie pikirkan.
Karena bagi mommy lebih baik Callie pergi dari kota penuh kenangan buruk itu dan memulai semua nya dengan hal-hal yang baru:

Berharap hal itu bisa mengembalikan Callie, Callie gadis kecil nya yang ceria dan bahagia.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang