67

2.3K 86 0
                                    

🍁

"Hai, tante.." sapa Joanna.

"Eh. Ada Joanna.. wah, makin cantik aja kamu, nak.." mommy mengecup pipi Joanna.

"Makasih tante, tante juga makin awet muda aja.." Joanna balas memeluk mommy.

"Bisa aja kamu, gimana kabar kamu, Jo? Udah ada pacar?"

"Baik tante. Pacar belom ada tante.. he he he."

"Loh? Kenapa, cantik-cantik kok pada jomblo ini, Apa bener cowok jakarta mata nya minus? kok gadis-gadis cantik kayak kalian ini gak ada yang mau?" Alis mommy bertaut.

"Bukan minus mom, tapi cowok di sana pada gak doyan cewek." Jawab Callie cekikikan.
Disambut suara kekehan dari Joanna.

"Laah. Masa iya 1 kampus, 1 kota gak doyan cewek, nak?" Tanya Mommy serius.

"Iya tante, yang doyan cewek mata nya minus, terus yang gak minus gak doyan cewek. Makanya kita di anggurin." Tambah Joanna.

"Wahh.. apa mommy perlu mulai cariin kamu jodoh aja ya, Call?" Mommy memandang serius ke Callie.

"Siti Nurbayah mom?" Jawab Callie mengerutkan alis.

"Ya. Dari pada kamu bujang tua, mommy kan juga pengen punya cucu."

"Iya, setuju tante. Jodohin aja si Callie, soalnya dia paling anti cowok diantara kita. Takutnya ntar bujang tua." Timpal Joanna cekikikan.

Di iringin tatapan tajam Callie yang merasa terpojok.

Andai saja gak ada mommy, Callie pasti sudah ngatain Joanna. Fyuh.
Mommy emang gaul, dan berpikiran terbuka. Tapi tetap tidak suka dengan umpatan.

"Anti cowok? Emang bener, Call?" Mommy menatap dengan penuh tanya.

"Ya gak lah mom, ngaco si Joanna."

"Apa gara-gara si Jace?" Tanya mommy pada Callie lagi, kali ini serius.

"Duh! Kan.. sialan Joanna. Jadi buat mommy bahas Si brengsek itu. Bakal panjang nih.." runtuk Callie kesal dalam hati.

"Jace?" Tanya Joanna.

"Iya, itu mantan Callie." Ujar Mommy.

"Oh.. si cowok ganteng berwajah malaikat kemaren, Call?" Joanna menatap Callie yang kelihatan mulai males menjawab.

"Cowok ganteng? Emang kamu pernah liat Jace, Jo?" Tanya mommy.

"Oke. Silahkan ngobrol berdua, anggap aja gw gak ada disini. Good!" Callie hanya bisa protes dalam hati.

"Pernah tante. Yang nama nya si Jace itu, ganteng banget!" Jawab Joanna bersemangat.

"Emang ketemu dimana?"

"Kapanan dia pernah ke kampus, tant."

"Ke kampus? Kampus kalian? Di Jakarta?" Wajah mommy berubah terkejut.

Lalu mengalihkan pandangan ke Callie.

"Bener, Call?" Tanya mommy lagi, kali ini menatap Callie serius.

"Cuma mampir, mom. Gak ada apa-apa." Jawab Callie malas.

"Mau apa dia? Kalian emang balikan?" Tanya mommy.

Di tambah tatapan bingung dari Joanna.

Dari tatapan nya Joanna berusaha mencerna atmosfer ruangan yang sedikit bergeser dari santai menjadi serius itu.

"Gak lah mom. Dia cuma nyapa, kebetulan katanya dia lagi ada acara di Jakarta. Udah itu aja." Jawab Callie jelas berbohong.

"Emang kenapa tante? Si Jace itu ganteng loh. Sayang banget Callie gak mau nerima dia balik." Timpal Joanna.

"Jace dulu campakin Callie, Jo. Emang ganteng sih anak itu, cuma tante kurang setuju kalo Callie balik lagi sama dia. Tante gak mau Callie disakitin lagi." Jawab Mommy dengan wajah yang seketika berubah sedih.

"Oh." Joanna mengangguk-anggukan kepalanya dan terdiam.

Syukurlah Joanna tau kapan harus menutup mulutnya dan tidak membawa pembicaraan itu lebih dalam lagi.

"Mom, malam ini Callie tidur di Villa bareng Joanna ya? Soalnya Ntar Gianna sama Trixie bakal ke Bali." Akhirnya Callie mengalihkan pembicaraan, berharap bisa mengganti topik pembicaraan yang selalu dia hindari itu.

"Oke.. gak papa, nak." Jawab mommy seraya menghela napas.
Kesedihan masih nampak jelas di wajah mommy.

Setelah putus dari Jace 2 tahun lalu, Callie yang dulu nya gadis yang hangat, ceria, suka berteman, lembut, terbuka.
Berubah jadi gadis yang cuek, ketus, dan tidak senang bersosialisasi.

Membuat mommy dengan berat hati harus mengirim Callie yang merupakan putri satu-satu nya itu ke kota lain demi bisa membuka diri dan berharap bisa membantu Callie melupakan kesedihan nya.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang