28

3.2K 97 0
                                    

🍁🍁🍁

Game dimulai, Sean & Joanna mendapat giliran pertama.

Game kekanakan itu memiliki hukuman minum 1 gelas bagi yang kalah.

"Mulai ya, dalam hitungan ke-3." Kata Roman menginstruksi.

"Ok." Jawab Sean dan Joanna serentak.

"Go!" Teriak Roman.

"Rock, paper, scissors." Sean dan Joanna berujar.

"Yey!!" Teriak Joanna.

"Minum. Minum. Minum." Sorak yang lain.

"Ok, guys." Sean mengambil gelas berisi martell dan menegak nya dalam satu napas.

"Giliran selanjutnya, Callie dan Arthur." Perintah Roman.

"Ntaran aja, lo sama Gianna aja duluan." Callie mengelak.

"Udah buruan, sini." Tarik Joanna dan Sean menarik Arthur.

"Siap.."

"Go!"

"Rock, paper, scissors."

"Sial." Umpat Callie.

Arthur hanya menyunggingkan senyum mengejek.
Membuat Callie Memutarkan matanya.

"Nih Call, minum" Joanna menyodorkan segelas penuh dan Callie langsung menegak nya.

Permainan dilanjutkan oleh Roman dan Gianna, lalu Trixie dengan Sean. Begitu selanjutnya.

Hanya beberapa saat sampai permainan kekanakan itu berganti jadi pesta sesungguh nya.

Semua bergoyang dengan music yang dipasang nyaring memenuhi seluruh villa itu.

Tidak terkecuali dengan Callie yang sibuk bergoyang bersama Joanna, dan sesekali Sean mengambil tempat bergoyang didepan Callie.

Membuat tawa terbebas dari bibir penuh milik Callie.

Sedangkan Arthur hanya duduk sambil menyesap sedikit demi sedikit cairan yang membakar tenggorokan nya.

Menatap ke arah Callie dan Sean sedang bergoyang.

Callie merasakan panas pada tubuhnya, dia butuh sesuatu untuk dahaga nya.

Dia menuju meja, dimana Arthur sedang duduk.

Callie tidak menggubris keberadaan Arthur dan membelakanginya.

Callie mengambil gelas berisi soju yang sudah di mix dengan yakult dan meminum nya cepat.

Sesaat sebelum Callie hendak melangkah pergi, tangan dingin Arthur menyentuh punggung terbuka Callie, membuat Callie tersentak dan menoleh.

"Gw mau lo, sekarang." Kata Arthur lembut ditelinga Callie.

Setelah itu Arthur melenggang pergi, meninggalkan Callie yang membeku dalam bingung.

Kata-kata Arthur membuat tipsy Callie seketika lenyap.
Callie coba mengerjap matanya, sambil memperhatikan sekitarnya.

Untung saja, teman-teman nya sudah mulai mabuk dan sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Callie tidak yakin, apakah akan mengikuti Arthur kekamar nya dilantai 2 atau tidak menggubris permintaan cowok angkuh itu.

Beberapa saat, akhirnya setelah menimbang-nimbang tidak yakin. Callie mengambil langkah menuju kelantai 2.

Detik-detik terasa lebih lambat berlalu, Callie sudah lama tidak merasakan keraguan sekaligus keinginan yang begitu kuat dalam satu waktu.

Tidak yakin tapi ingin, akhirnya Callie mengetuk pintu itu.
Dan wajah Arthur muncul dibalik pintu.

"Masuk." Perintahnya.

Dan Callie melangkah menuju kamar itu.
Arthur hanya menggunakan celana Ripped levis nya, tanpa pakaian yang memamerkan otot dada nya.

Suara tutupan pintu membuat tubuh Callie meloncat kaget.

"Lo atau gw duluan yang mulai?" Bisik Arthur Dibelakang telinga Callie.

Suara Arthur terdengar sedikit ditarik-tarik, membuat perut Callie menegang.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang