22

3.5K 107 3
                                    

🍁🍁🍁

Callie memutuskan mandi lagi, setelah kejadian barusan.

Seraya menahan perih diantara paha nya, Callie menguyur tubuh bergetar nya dengan air hangat.

Berharap air itu melarutkan gairah yang masih meronta hebat dalam dirinya.

Beberapa saat...

"Call... lo didalem?" Itu suara Joanna.

"Iya, Jo. Bentar."

Cepat Callie menyelesaikan mandi nya.

"Lo udah balik?" Tanya Callie ketika dia keluar dari kamar mandi.

"Iya. Lo mandi? Jam segini?"

"Iya, gw abis bangun tidur tadi. Biar seger."

Callie gak boong kan?

"Buruan gih makan, tuh si Arthur juga lagi makan. Dia juga gak ikut tadi, ketiduran." Joanna menjelaskan.

Callie hanya mengangguk tanpa menjawab perkataan Joanna.

Selesai berpakaian, Callie menuju ruang makan.
Benar saja, hanya ada Arthur disana dengan makanan nya yang hampir habis.

Melihat kedatangan Callie, Arthur bergegas mengangkat piring nya dan berlalu pergi meninggalkan ruang makan itu.

"Kenapa, kok buru-buru?" Callie memberanikan diri untuk bertanya.

Arthur menghentikan langkah nya sejenak,
"Udah selesai makan." Jawab Arthur dingin seperti biasa tanpa menatap Callie lalu berlalu pergi.

🌿🌿🌿

"Acara kita malam ini, ada beberapa game. Nah, kita bakal vote suara terbanyak."

"Game? Gw gak ikut." Celetuk Callie.

"Just for fun, Callie. Lo wajib ikut. Semua wajib ikut, tanpa terkecuali." Joanna Memerintah.

Callie hanya menghela napas malas seraya memutar mata nya.

"Oke, vote terbanyak. Truth or dare. So, let's get started.." ucap Joanna bersemangat.

"Mulai dari Sean, yuk Sean. Truth or Dare?"

"Ladies first." Kata Sean mengelak.

"Duh. Ya udah mulai dari gw ya."

"Terus hukuman nya apa?" Timpal Roman.

"Yang gak mau jawab; yang gak bisa lakuin tantangan. Harus habisin 1 gelas kecil soju ini. Ready?"

"Okay. Ready." Jawab beberapa orang serentak.

Yang pasti bukan Arthur maupun Callie.

"Jo, truth or dare?" Tanya Sean.

"Pemanasan dulu ya, truth deh."

"Hal paling memalukan yang pernah lo lakukan?"

Joanna berpikir, as mencoba mengingat-ingat," oh. Waktu kemaren gw jackpot dan Roman gendong gw. Sumpah sih itu memalukan banget."

"Yah, kalo itu kita udah tau. Gak seru donk." Bantah Gianna.

"Dalam waktu dekat ini emang cuma itu, yang dulu-dulu gw lupa."

"Udah, lanjut. Sean, truth or dare?"

"Dare." Kata Sean dan di sambut sorakan.

"Gw tantang lo, buat goyang twerk 30 detik."

"Shit." Sean tersenyum malu seraya menepuk jidat nya.

"Salah lo juga belom apa-apa udah milih dare." Ejek Roman.

"Ok. Ok. Gak papa, Rom. Biar seru."

"Jadi, twerk atau minum?"

"Minum deh. Lebih gampang dari pada twerk." Sean memutuskan.

"Yaah. Padahal udah pengen liat." Celetuk Trixie.

Dan Sean hanya tersenyum seraya mengedipkan mata ke arah Trixie.

"Callie, truth or dare?"

"Lah kok gw, kan urutan setelah lo si Trixie." Callie protes.

"Ya gak papa donk, biar deg-deg'an. Jadi di acak." Joanna tersenyum usil.

"Dare." Callie memilih asal.

"Wow." Beberapa orang terkejut.

"Sean, sebutin tantangan nya." Perintah Joanna.

"Jangan kejam-kejam ya lo, Se." Ancam Callie membuat Sean pura-pura bergidik ngeri.

"Gw tantang lo, salto."

"Eh, gila lo ya. Patah pinggang gw." Callie mengendus.

"Terima atau minum." Tanya Joanna.

"Minum lah. Sial lo Sean." Endus Callie sambil mengambil gelas soju dan menegak nya dalam satu kali tegukan.

"Sekarang, Arthur." Tunjuk Joanna.

"Truth or dare?"

"Truth." jawab Arthur santai.

"Cemen lo bro, masa truth sih?" Ejek Roman.

Arthur hanya tersenyum tipis seraya mengangkat jari tengah nya kearah Roman.

"Call, silahkan tanya." Perintah Joanna.

Callie mengerjap mata nya berkali-kali.
Kesempatan emas untuk bisa menanyai Arthur, karena jika berdua saja Arthur tidak akan berbaik hati untuk menjawab.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang