72

2.1K 86 0
                                    

🍁

Malam ini Callie CS memutuskan nongkrong di UNIQUE Rooftop bar & restaurant.

"Udah pesen tempat?" Tanya Sean.

"Udah." Jawab Callie.

"Okay. Let's get the party."Seru Sean.

Dibalas sorakan Joanna CS dan Roman.

🍁🍁

"Pesen bloody marry nya 4 ya, sama martini nya 2." Ujar Joanna pada salah satu waitress.

"Gile. Baru pemanasan udah yang strong aja." Celetuk Callie sambil menggeleng.

"Jangan kasih kendor. Sikat..." ucap Trixie terkekeh.

"Hooi! Lo berdua.." Joanna mengendus ke arah Roman dan Gianna yang sibuk bercumbu.

Tapi seperti nya Roman dan Gianna terlalu asik berdua hingga tidak menggubris Joanna.

"Biarin aja, Jo.. kasmaran. Ntar-ntar juga pada bosan." Callie terkekeh.

"Ya Lord. Belum juga dimulai, udah pada cipok-cipok aja." Trixie menggeleng.

"Kalo disini ini bawaan nya pengen... mulu. Membangkitkan suasana banget ya." Tambah Sean tersenyum penuh arti.

"Pikiran lo aja cabul. Gw biasa aja." ujar Joanna.

"Lo kurang menikmatin kalo gitu. Imaginasi lo harus lebih di kembangin." Sean terkekeh.

"Wah.. bahaya! Kalo gitu lo jangan deket-deket ya. Gw gak mau jeruk makan lemon." Ujar Joanna.

"Jeruk makan lemon?" Ulang Trixie dengan wajah bingung.

"Madsud nya gak nge'sex sama temen satu genk sendiri." Jelas Joanna.

"Lah itu, si Buciners?" Trixie protes.

"Mereka kan jadi sebelum kita nge'genk. Lagian emang gak ada yang lain? Iya kali, kita muter-muter di orang yang ini-ini aja." Joanna berdecih sambil meletakan tangan nya kejidat.

"Ya gak papa donk. Kan kalo udah pengen, apa daya.." Trixie cekikikan.

"Jadi, kalo udah pengen sama gw boleh donk?" Tanya Sean menggoda Trixie.

"Mulai deh pada gila. Belom mabok udah ngaco." Celetuk Callie.

"Sarap lo! Kampret!" Ujar Trixie seraya meninju lengan Sean, dan Sean pura-pura kesakitan sambil tertawa.

"Eh. Kalo di pikir-pikir. Bener-bener. Gak papa donk. Kita kan bukan sodara, sapa tau bisa jadi sepasang kekasih kayak si Roman dan Gianna kan." Sean menambahkan.

"Your wish.." ujar Trixie seraya mengacungkan jari tengahnya.

"Ya Lord. Help! Paling gak, jangan sama Lo atau Arthur lah ya. Kayak gak ada yang lain aja. Cukup Gianna dan Roman aja yang jadi Couple digenk ini. Jangan ada benih-benih cinta yang lain." Ucap Joanna.

"Bagus donk harusnya, jadi kesatuan kita tetap terjaga. Gw sama Callie, lo atau Trixie sama Arthur. Mantap kan?" Sean tersenyum seraya menyesap minuman nya.

"Mau lo! Ogah gw sama lo.. kayak gak ada yang lain aja." Celetuk Callie.

"You hurt me, sweety."
Ucap Sean sambil memegang dadanya wajahnya pura-pura terpukul.

Callie terkekeh.
"Ya udah. Gw ke toilet dulu.."
Ucap Callie dan segera berlalu.

Joanna dan Sean masih terus berdebat tentang benih-benih cinta antara genk, saat Callie berjalan meninggalkan meja mereka.

🍁🍁🍁

Callie menatap pantulan wajahnya dicermin yang ada didepan nya.

Memperbaiki beberapa helai rambut nya dan memoles liptint merah merona sekali lagi pada bibir penuh miliknya.

Pikiran Callie mengawang ke malam dia dan Arthur saling bersentuhan untuk pertama kali.

Semua terasa seperti dejavu, club malam, Callie memperbaiki hiasan nya ditoilet, dan akhirnya bertengkar dengan pria dingin itu diluar toilet lalu mereka berciuman untuk pertama kali.

Eh. Arthur tiba-tiba mencium nya.
Itu tentu tidak masuk kategori berciuman. Batin Callie.

Andai Arthur ada disini malam ini, mungkin dia akan menarik Arthur ke dalam toilet wanita dan membungkus Arthur ke dalam dirinya.

Pemikiran itu membuat kupu-kupu dalam perut Callie mengembang.
Dan segera senyum genit tersungging diujung bibirnya.

Callie mengambil ponsel nya, dan membuka pesan WhatsApp nya.

Callie🖤 : Sean nyusul ke Bali.

Dan Callie menekan tombol send.

Berharap, jika Arthur tau Sean ke Bali. Dia akan menyusul mereka juga.

Oh. Sial! Tentu Arthur tau.

Cepat-cepat Callie menghapus isi chat itu yang untungnya belum terbaca.

Dan berjalan meninggalkan toilet.

Didepan pintu, suara seseorang menyapa.

"Haii.. beautiful."

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang