47

2.4K 89 0
                                    

🍁

Callie sudah berada dikelas nya saat jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi ini.

"Eh, tumben dateng pagi, neng?" Tanya Joanna.

"Lagi rajin." jawab Callie malas.

"Lo kapan balik dari Bali, kok gak ada kabar?"

"Kemaren siang."

"Jadi, Keadaan nyokap lo gimana?"

"Udah baik kok, Jo. Thankyou."

"Kok bisa sih nyokap lo masuk RS?"

"Cuma kekilir aja pas latihan salsa, terus musti di pen."

"Astaga, nyokap lo emang ya. Gaul parah." Ucap Joanna terkekeh.

"Eh, malam hangout yuk." Ajak Trixie yang baru sampai beberapa detik lalu.

"Kemana?" Tanya Callie.

"Ngemall, baru SKYE.. biasa." Trixie menjelaskan.

"Jangan gak ikut ya, Call." Joanna memperingatkan sebelum Callie bisa menolak.

"Haii, ladies." Sapa Sean.
Hanya ada Roman disamping Sean.

Roman langsung mendekat Gianna dan mencium nya.

"Yoo.." Jawab Joanna.

"Wow. Gw ketinggalan berita apa nih?" Tanya Callie.

"Lo kelamaan menghilang sih." Jawab Joanna.

"Lo sama Roman serius jadian? Gw kira cuma buat happy-happy doank." Ujar Callie pada Gianna.

Gianna hanya tersenyum malu-malu.

"Wow! Congrats for you guys. Jaga Gianna baik-baik ya Rom. Awas lo nyakitin dia!" Callie pura-pura mengancam.

"Siap bu boss." Sahut Roman.

Gianna dan Roman nampak serasi dan benar-benar sedang di mabuk asmara. Membuat Callie sedikit iri.

"Eh, Arthur mana? Tumben kalian cuma berdua?" Tanya Trixie.

"Gak tau. Telat kali. Gw telp hp nya gak aktif." Jelas Sean.

Mendengar nama Arthur membuat jantung Callie serasa di cubit.
Tapi cepat Callie membuang rasa itu.

"Oia, mumpung gak ada Arthur. Sean, gw mau nanya sama lo, kenapa sih sebenernya Arthur keluar dari club basket?" Tanya Trixie.

"Kok tiba-tiba nanyain itu?" Tanya Sean.

"Ya gak papa. Pas lagi gak ada Arthur aja, lagian kemaren gw sempat denger desas desus.." kata Trixie.

"Desas desus?" Tanya Roman.

"Yoa, tentang Arthur mukulin orang sampe koma gitu." Ujar Trixie.

"Umm.. Off the record sih harusnya."

"Kan sama kita-kita juga, Sean. Ayo donk ceritain. Soalnya gw dengar Kalo dia dikeluarin gara-gara mukulin senior sampe koma ya?"

"Hmm. Sebenarnya itu gak salah sih. Cuma itu bukan salah Arthur 100%." Sean membela.

"Terus? Cerita jelasnya gimana? Buruan donk. Lo kok ngomong nya di potong-potong?" Desak Trixie.

"Iya nih lo Se. Buat penasaran aja." Timpal Joanna.

Sean melirik kearah Roman dan akhirnya menghela napas.

"Gw gak yakin sih Arthur bakal ijinin gw ceritain hal ini ke kalian. Kalo dia tau, dia pasti marah ke gw." Kata Sean lagi.

"Kita gak bakal bahas ini didepan dia, kita janji." Trixie mengangguk yakin.

"Umm.. jadi dulu pas Arthur masih MaBa, dia itu di gandrungi sama cewek-cewek tidak terlepas para senior-senior cewek. Apa lagi dia jago main basket. Nah pas itu ada kakak tingkat namanya Nancy itu suka nyorakin Arthur pas lagi main basket. Bukan nya nyorakin pacarnya. Pacar Nancy itu anak basket juga. Rio, Pemimpin club basket.
Terus Rio cemburu sama Arthur, dia ngerasa Arthur itu sok-sok'an mencari perhatian dengan pamer keahlian nya main basket, dia and the genk ngadang Arthur pulang kuliah. Arthur di keroyok gitu..."

"Terus? Kok malah gosip nya Arthur yang mukulin Sih?"

"Sabar donk, Trix. Kan Sean belom selesai cerita nya." Ucap Gianna.

"Nah, ternyata si Rio and genk gak tau kalo Arthur itu dari kecil sudah juara taekwondo. Jadi Rio sama ke 3 teman nya malah balik di pukuli sama Arthur. Memang yang paling parah sih si Rio. Dia yang sampe babak belur dan harus dibawa ke rumah sakit. Tapi bukan ICU apa lagi koma, ngaco tuh gosip nya."

"Terus? Terus?" Tanya Trixie gak sabar.

"Ya udah, habis itu si Arthur sempat di skors 1 minggu terus dia milih out dari club basket. Finish." Kata Sean akhirnya.

"Ohh.. gitu."
Joanna, Trixie, Gianna juga Callie serentak mengangguk kan kepala nya seakan mengerti cerita yang Sean sampaikan.

"Dan jangan aneh kalo sekarang lo pada ngeliat Arthur sikap nya dingin, acuh. Dan dia paling benci sama orang yang suka cari perhatian. Karena dia merasa orang yang punya sifat begitu cuma bakal jadi biang masalah. Dia jadi antisocial sama sekitar nya karena ngindarin masalah."

"Oh. Pantesan sikap nya dingin banget. Lebih dingin dari kutub utara." Kata Trixie.

Suara pintu membuat Sean, Roman dan Joanna Cs menoleh.

Arthur!

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang