75

2.3K 85 2
                                    

🍁

"Art... stop!" Callie mengejar Arthur yang menghambur keluar dari Bar itu tanpa menggubris Beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka.

Callie hanya bisa berharap teman-teman nya bukan salah satu dari orang-orang itu.

Jika memang iya. Callie akan menjelaskan pada mereka nanti.
Jika harus.

"Arthur!" Callie berteriak.
Setelah mereka berada diluar bar itu.

Arthur sontak menghentikan langkah kaki nya.
Tepat didepan Arthur ada taxi yang baru menurunkan penumpang.

Callie tau pasti Arthur akan pergi meninggalkan dia sekarang sendirian didepan Bar itu.
Seperti saat itu di Jakarta.

Callie menghentikan langkah nya beberapa langkah dari tubuh tegap Arthur.

Toh percuma saja mengejar cowok itu jika akhirnya dia akan pergi lagi tanpa mempedulikan nya. Batin Callie.

Tapi, diluar perkiraan Callie.
Tangan Arthur menarik pergelangan tangan Callie.
Membawanya masuk kedalam taxi.

Tanpa menunggu taxi membawa mereka menjauh dari bar itu, Arthur menabrakan bibirnya ke bibir Callie.

Callie yang terkejut dengan sikap Arthur itu terdiam beberapa saat.

Sampai akhirnya Callie membuka mulutnya, membiarkan lidah Arthur masuk ke dalam mulutnya dengan serampangan dan kasar.
Ada kemarahan disana.
Dan rasa rindu juga rasa rapuh.

Arthur berkali-kali mengigit bibir Callie, menariknya dengan kasar.
Membuat Callie merintih pelan dalam ciuman itu.

Sampai hampir tiba di Villa Arthur menginap.
Arthur melepaskan ciuman nya.
Napas Callie dan Arthur diburu gairah.

Untunglah supir taxi itu hanya diam dan tidak merasa risih dengan sikap Callie dan Arthur.

Sesaat mereka sampai disebuah Villa. Villa itu tidak jauh dari tempat Callie CS menginap.

Arthur menarik tangan Callie, membawanya melewati beberapa jalan berbatu dengan pohon-pohon yang menghias jalanan menuju kamar Arthur.

Sesampai nya dikamar tempat Arthur menginap.
Arthur melempar tubuhnya di sofa dekat ranjang.
Callie duduk disamping Arthur.

"Lo nginap disini?" Callie memberanikan diri untuk bertanya.

Arthur hanya diam, ekspresi nya tidak terbaca.

"Sama siapa?"

Lagi, Arthur hanya diam.

"Art.. jawab donk." ucap Callie.

"Apa!" Bentak Arthur.

"Lo nginap sendiri disini? Kok gak gabung bareng kita aja?"

Arthur kembali diam.

Callie memperhatikan Arthur yang menyandarkan kepala nya pada kepala sofa abu muda itu, mata nya tertutup. Kedua Tangan nya mengepal diatas kening nya.

Callie menyentuh buku tangan Arthur yang terlihat robek dengan sedikit darah pada permukaan nya.

Membuat Arthur tersentak dan menatap Callie.
Masih ada rasa kesal di sana.

"Tunggu bentar, gw ambil kotak p3k." Ujar Callie.

"Gak usah!" Jawab Arthur dengan nada kesal dan kembali menutup mata nya dengan lengan.

"Tapi itu tangan lo luka, Art." Callie memaksa.

Arthur lagi-lagi tenggelam dalam kebisuan.

Callie tidak yakin apakah Arthur akan marah atau tidak jika dia tetap memaksa untuk membersihkan luka nya.

Akhirnya Callie memutuskan bergerak keatas pangkuan Arthur.
Karena kemungkinan besar Arthur tidak akan marah jika Callie melakukan hal itu.
Tapi Arthur masih diam dalam kebisuan nya.

Jujur.

Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan.
Ini pertama kali nya bagi Callie melihat Arthur semarah itu.
Dan nampak jelas sekarang Arthur masih sangat marah.

"Art.." Callie berusaha menarik lengan Arthur dari dahi nya tapi cowok itu tidak bergeming.

Callie mendekatkan wajahnya, membawa bibirnya keatas bibir Arthur mengecupnya lembut.

"Gw mau lo, sekarang." Ujar Callie diatas bibir Arthur.

Arthur masih diam.
Callie menggesekan pinggang nya diatas perut bawah Arthur.

Membuat bagian tengah tubuh Arthur mengeras.
Callie lagi-lagi menarik lengan Arthur, akhirnya cowok itu menyerah.
Arthur menatap dalam kedalam mata Callie.

Dan tanpa aba-aba Arthur menarik belakang kepala Callie membawa bibir mereka bertaut.

Lagi, Arthur mencium Callie dengan keras seraya mengigit bibir Callie.

Meski bibir Callie terasa perih, dia tidak ingin melepaskan ciuman itu.
Karena itu Satu-satu nya cara yang Callie tau agar cowok itu mau merespon dia.

Terlebih lagi hal itu yang begitu Callie rindukan 3 hari ini.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang