Kepala Polisi tidak mengira akan ada serangan mendadak ketika sedang menggiring seorang tawanan. Dia kaget. Tapi, dalam waktu cepat dia memahami kenapa ada serangan tiba-tiba.
Polisi sedang menggiring seorang pejabat penting di Batavia. Syahbandar Pelabuhan.
Pria-pria penyerang itu langsung dihadang oleh puluhan Polisi pengawal. Firasat Sang Kepala Polisi benar adanya, pengawalan yang terkesan berlebihan itu ternyata punya alasan kuat. Tigapuluh Polisi berusaha menjaga seorang tawanan dari 5 pengacau.
DOR DOR DOR !!
Tembakan terdengar memekakan telinga. Kota yang tenang pagi itu berubah menjadi tempat kacau. Teriakan ... tangisan ... terdengar dari berbagai penjuru.
"Amankan tawanan!"
Kepala Polisi memberikan perintah dengan berteriak. Anak buahnya mengelilingi sang tawanan. Tapi, para penyerang itu tidak kehilangan akal. Mereka membuyarkan kawalan.
Penyerang-penyerang bertopeng itu begitu bernafsu ingin mendekati si tawanan. Mereka melompat-lompat menghindari pengawalan.
Pedang para Polisi berseliweran. Begitu bernafsu ingin melukai si penyerang bertopeng.
Aneh, mereka tidak melawan para pengawal.
Batin Sang Kepala Polisi mulai memahami maksud dari penyerangan ini. Para penyerang itu ingin segera meraih si tawanan.
Aneh, para penyerang itu tidak membawa senjata berukuran besar. Mereka tidak terlihat membawa golok apalagi pedang.
Pikiran Sang Kepala Polisi menimbang-nimbang keadaan. Matanya sigap memperhatikan pergerakan para penyerang itu sambil duduk bersiap di atas kuda. Dia memutuskan untuk membantu anak buahnya menyelamatkan tawanan.
"Naikan tawanan ke atas kudaku!!"
Polisi-polisi yang mengelilingi tawanan itu berusaha mengangkat tubuh yang terikat itu ke atas kuda. Tapi, itu kesempatan emas bagi para penyerang. Ada celah!
Seorang penyerang mendekat!
Cleb ...
Sebilah belati menusuk perut si tawanan.
Cleb ...
Satu tusukan lagi!
Cleb ...
Satu tusukan lagi!
Para penyerang itu melompat ke arah si tawanan yang sedang dibopong untuk naik ke atas kuda.
Sontak, para polisi itu membalas kelakuan si penyerang dengan tembakan bertubi-tubi.
Ditembak dari jarak dekat.
...
DOR DOR DOR !
...
Hanya butuh waktu beberapa detik ... suasana menjadi lebih hening dari sebelumnya.
Mayat-mayat bergelimpangan di jalanan ...
...
Kepala Polisi salah perkiraan. Ternyata, para penyerang itu tidak bermaksud menyelamatkan si tawanan ... tapi, menginginkannya mati ...

KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Manusia Api
ActionDarr ... Suara ledakan mengagetkan para pekerja pelabuhan sore itu. Syahbandar berlari ke arah ledakan, wajahnya menampakan kekagetan luar biasa. Bluurr ... Api menjalar ke setiap bagian kapal yang menjadi sumber suara ledakan. Semua orang yang be...