"Pranata dibawa oleh orang yang dimaksud Pamanmu ke Pelabuhan."
"Jika begitu, orang berambut jabrik itu adalah bagian dari komplotan pedagang budak."
"Dan, Pratiwi bermaksud mencari Pranata ke Pelabuhan sendirian karena Ayahnya malah ditangkap Polisi."
"Sayang ... dia sendiri ikut menghilang ...."
"Kemungkinan besar Pratiwi pun disekap oleh para pedagang budak itu."
...
Pagi itu menjadi pagi yang terasa lebih berat dari sebelumnya. Rencana Raden Bakti untuk mengirim gerabah hasil karyanya harus ditambah dengan tugas mencari Pranata dan Pratiwi.
"Ayah, aku ingin ikut ke Batavia mencari Pratiwi."
"Sebaiknya kau di sini saja."
"Aku merasa bersalah pada Pratiwi karena yang memberi dia ide untuk datang ke Batavia."
"Kau tidak usah merasa bersalah. Apa yang kau lakukan sudah benar."
"Ya, tapi sayang semua tidak sesuai rencana."
Raden Bakti pun hanya tersenyum pada anaknya. Dia tahu anaknya sudah bisa diandalkan tetapi dia tidak mau mempertaruhkan nyawa anaknya.
"Orang yang akan kita hadapi pasti bukan orang sembarangan. Kita harus berhati-hati."
Sambil berlalu ke dalam rumah, Raden Bakti menepuk pundak anaknya. Raden Panca sendiri terlihat berat hati dengan penolakan Ayahnya. Dia merasa tidak berguna karena tidak bisa berbuat banyak.
Tidak lama kemudian, Raden Bakti keluar rumah sembari membawa perbekalan untuk melakukan perjalanan. Dia tahu perjalanan kali ini tidak akan sebentar, makanya dia membawa bekal cukup banyak.
Raden Bakti menaiki pedati sambil berpamitan pada anak dan istrinya. Roda pedati pun berputar karena ditarik seekor sapi. Mulai berjalan perlahan, pedati itu menuju jalan desa ke arah Batavia.
"O ya, Nak. Kau tidak usah menyusul Ayah ke Batavia."
Raden Panca hanya tersenyum, sepertinya Ayah tahu isi hatiku, gumamnya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Manusia Api
ActionDarr ... Suara ledakan mengagetkan para pekerja pelabuhan sore itu. Syahbandar berlari ke arah ledakan, wajahnya menampakan kekagetan luar biasa. Bluurr ... Api menjalar ke setiap bagian kapal yang menjadi sumber suara ledakan. Semua orang yang be...