"Panca! Serdadu itu semakin banyak!" Pratiwi mengingatkan saudaranya yang berada paling depan.
"Ayo lebih cepat!"
Bajra dan Pratiwi terus melecut kudanya untuk mengikuti Panca. Di belakang mereka, suara derap langkah kuda terdengar semakin mendekat dan semakin banyak. Serdadu itu mengajak kawan-kawannya untuk mengejar ketiga anak remaja yang baru saja tiba di Batavia.
Kuda-kuda yang saling berkejaran itu menyusuri pinggiran kota. Di sisi kanan hutan lebat yang belum dipenuhi bangunan. Sesekali nampak kebun kelapa yang rapat dan gelap. Sebaliknya, di sisi kiri mereka banyak bangunan-bangunan rumah warga berjejer rapi.
Raden Panca berusaha mencari jalan untuk bisa masuk ke Batavia. Tapi, jalan yang dimaksud belum sempat ditemuinya. Matanya masih saja melihat serdadu yang berjaga-jaga di setiap jalan menuju kota itu. Batavia benar-benar dijaga ketat.
Angin yang berhembus malam itu begitu kencang. Ditambah, derap langkah kuda yang ditunggangi 3 remaja itu. Kencangnya angin mengingatkan Panca akan suatu tempat.
Aku harus pergi ke pantai! Mungkin sekali penjagaan di sana lebih longgar.
Tidak membutuhkan waktu lama, suara deburan obak mulai terdengar. Angin yang kencang malam itu menambah kencangnya ombak yang menghantam daratan.
"Kita sudah sampai pantai!" Bajra mengingatkan.
Dan, lepp kuda Panca berbelok arah. Dia berbelok ke arah Barat dan menyusuri bibir pantai.
Pratiwi hapal tempat itu. Karena, beberapa hari lalu dia pernah saling berkejaran dengan penjahat yang menyekapnya.
Pantai itu gelap. Padahal, sebelumnya ini adalah tempat paling ramai di Batavia. Mereka sampai di reruntuhan Pelabuhan. Bangunan-bangunan serta kapal-kapal yang sebelumnya berjejer, kini hanya onggokan sampah-sampah dengan abu bekas pembakaran.
Dan, ini tempat yang cocok untuk bersembunyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Manusia Api
ActionDarr ... Suara ledakan mengagetkan para pekerja pelabuhan sore itu. Syahbandar berlari ke arah ledakan, wajahnya menampakan kekagetan luar biasa. Bluurr ... Api menjalar ke setiap bagian kapal yang menjadi sumber suara ledakan. Semua orang yang be...