43

81 19 0
                                    

Setelah berkeliling kota untuk mencari A Ling, akhirnya Raden Panca menemukan gadis itu di serambi Bank Batavia. Sebuah bangunan yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya.

Dari kejauhan, Raden Panca bisa mengenali A Ling dari pakaiannya yang berwarna merah.  Gadis itu hanya berdiri sambil memegang sepucuk surat yang diterimanya tadi malam.

Raden Panca bermaksud memanggil A Ling, tetapi gadis itu sudah berlalu. Dia masuk ke dalam bangunan dengan langkah yang gontai. Raden Panca hanya bisa memperhatikannya dari kejauhan.

"Hei Nona, apa kepentinganmu datang ke sini?" seorang penjaga menghentikan langkah A Ling.

A Ling tidak bicara sepatah kata pun. Dia menunjukan amplop yang dipegangnya sambil tersenyum. Dan, penjaga itu pun menganggukan kepala.

Tubuh A Ling tidak terlihat lagi. Dia masuk ke dalam pintu utama Bank.

...

Raden Panca hanya ingin  berpamitan pada gadis itu. Tapi, dia tahu diri untuk tidak menyusulnya masuk ke dalam Bank. Raden Panca bermaksud pulang saja ke Desa Pujasari. Lain waktu aku akan menemui A Ling, begitu pikirnya.

Sadewa berancang untuk berlari kencang, majikannya melecut tali kekang. Tapi, tali itu kembali ditarik. Sadewa hanya meringkik, protes pada orang yang duduk di punggungnya.

"Tenang ... Sadewa. Kita tidak jadi pulang."

Raden Panca melihat sebuah pemandangan "mencurigakan" di depannya. Untuk apa orang itu datang ke Bank pagi-pagi begini?

Empat ekor kuda yang menarik kereta berhenti tepat di depan Bank. Penumpangnya keluar dengan setengah melompat. Dia berjalan terseret-seret karena kesakitan yang dialaminya. Penjaga di depan pintu bisa mengenali orang itu dari kereta kuda yang ditumpanginya. Walaupun, dia sulit mengenali wajahnya yang tertutup perban.

"Selamat pagi, Tuan," si penjaga menyapa sambil membungkukan badan.

Orang yang disapa tidak membalas sapaan si penyapa. Penumpang kereta kuda itu  langsung masuk ke dalam Bank sambil berteriak-teriak.

"Mana Direktur Bank?"

Panca dan Manusia ApiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang