Rasa sakit di tangan kiri Pratiwi semakin menjadi-jadi. Darah mengalir deras membasahi baju. Dia kebingungan harus ke mana ketika terpisah dengan Pranata dan anak-anak lainnya.
Dimana mereka?
Hatinya sulit menerima jika usahanya kembali gagal untuk membawa pulang Pranata. Dia tidak ingin pulang ke Desa Pujasari dengan tangan hampa. Apalagi, ditambah dengan tangan yang terluka.
Sambil menahan rasa sakit, Pratiwi terus menyusuri jalanan Kota Batavia. Kali ini, kota terasa lebih hening. Mungkinkah karena pengaruh dari kebakaran di pelabuhan. Kegiatan perdagangan terhenti seketika dan orang pun dilanda duka.
Mungkinkah orang-orang sedang berkumpul di Pelabuhan?
Dari atas pelana kuda, Pratiwi memperhatikan satu per satu bangunan yang ada di pinggir jalan. Tanpa tujuan pasti, Nakula _si kuda_ berjalan perlahan. Remang-remang cahaya cukup memperjelas bangunan seperti apa yang berdiri kokoh di sana.
Kali ini, Nakula dan Pratiwi sampai di depan sebuah bangunan. Langkah Nakula terhenti tanpa harus diberi aba-aba.
Sepertinya aku kenal tempat ini?
Hati Pratiwi bertanya-tanya. Kenapa Nakula membawanya ke tempat ini.
"Nakula, apakah aku harus turun di sini?"
"Huee ...," kuda jantan itu tahu maksud majikannya.
Pratiwi turun dari kudanya. Dia melangkah terhuyung menuju pintu sebuah bangunan bergaya Cina.
Sepi.
"Dug ... dug ...."
Pratiwi mengetuk pintu perlahan. Tenaganya seakan habis, walau untuk sekedar mengetuk pintu.
"Permisi ...!"
Tidak ada jawaban.
Pratiwi mulai digerayangi rasa putus asa. Dia duduk di teras bangunan itu. Tidak ada yang menegur atau sekedar memperhatikan. Malam itu benar-benar sepi.
...
Cukup lama Pratiwi duduk termangu. Kedua kakinya terasa lemas. Jika tidak ada Nakula, sepertinya dia sudah tidak sanggup lagi berjalan.
Kreeekk ...
Ada suara pintu dibuka. Pratiwi menoleh ke arah pintu.
Akhirnya, ada juga yang membuka pintu.
"Kau ... kau sedang apa di sini?" seseorang keluar dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Manusia Api
AzioneDarr ... Suara ledakan mengagetkan para pekerja pelabuhan sore itu. Syahbandar berlari ke arah ledakan, wajahnya menampakan kekagetan luar biasa. Bluurr ... Api menjalar ke setiap bagian kapal yang menjadi sumber suara ledakan. Semua orang yang be...