[2] Kelahiran Kembali Permaisuri Surgawi

Bab 276: Maaf, Guru

Mendengar kata-kata Dugu Xing, Ling Jun hanya mengangguk sedikit. Dia agak penasaran.

Terobosan Dugu Ji-An jelas bukan kebetulan.

Su Chen tidak terlalu tertarik dengan Nona ini. Dia hanya mendesak Ling Jun untuk pergi dengan cepat.

•••

Su Huiqing tiba di area pelatihan inti Asosiasi Internasional dua hari lalu.

Meskipun Kepala Sekolah Dien berkata bahwa dia ingin Su Huiqing menjawab pertanyaan beberapa orang, tidak semua orang ingin datang.

Namun, dia juga sangat adil. Pada hari pertama, dia mengumpulkan semua orang yang mempelajari teknik kultivasi ini dan membiarkan mereka memilih dengan bebas. Jika mereka ingin mendengar jawaban Su Huiqing, mereka bisa tinggal. Jika tidak, mereka bisa kembali dan mencari guru mereka sendiri.

Dengan kompetisi yang datang, tidak ada yang mau membuang waktu mereka.

Mereka semua memiliki guru sendiri. Meskipun mereka jauh lebih rendah dari Kepala Sekolah Dien - di mata mereka, Su Huiqing bukanlah tandingannya. Mereka mungkin menghadiri kelas karena mereka ingin menyenangkan Kepala Sekolah Dien.

Namun, pada momen genting ini, mereka tidak ingin membuang waktu.

Di antara mereka adalah Yu Shiyue. Setelah mendengar berita ini, dia segera melambaikan tangannya. "Kepala Sekolah Dien benar-benar gila. Dia membuatku berpikir tentang sampah tak berguna itu, Su Huiqing. Dia bahkan tidak tahu bagaimana menghafal buku Keluarga Dugu!"

Banyak orang berbagi pemikiran yang sama dengannya.

Hampir sekelompok besar orang telah pergi. Hanya ada delapan dari mereka, dan setengah dari mereka berasal dari Keluarga Dugu. Mereka telah melihat garis keturunan Su Huiqing yang luar biasa, dan beberapa dari mereka terkesan dengan kemampuannya.

Dugu Ji-An juga salah satunya.

Ada juga wajah yang tidak asing bagi Su Huiqing. Dia bertemu Ye Zeyu di Universitas Monster. Yang lainnya tidak memiliki guru yang sesuai. Mereka hanya bisa mencoba yang terbaik.

Su Huiqing memberi tahu Kepala Sekolah Dien dan meminta Qu Yan serta Gu Li untuk berlatih bersama mereka.

Begitu Qu Yan tiba, energi rohnya yang menakutkan mengejutkan mereka berdelapan. Di bawah tatapan semua orang yang seperti melihat monster itu, dia tersenyum puas. "Untuk dapat menerima bimbingan Qingqing kami, kalian benar-benar beruntung!"

Saat itu, hanya Ye Zeyu yang mengerti maksud Qu Yan.

Dia tahu betul bahwa ketika sekolah dimulai, Qu Yan jauh lebih lemah dari yang sekarang. Dia hanya bisa memikirkan Su Huiqing.

Jadi, pada awalnya, hanya Ye Zeyu, Qu Yan, dan Gu Li yang terus mengajukan pertanyaan dari pihak Su Huiqing sementara yang lain bersandar dengan malas dan tidak benar-benar mempercayai Su Huiqing.

Baru setelah Dugu Ji-An bertanya kepada Su Huiqing tentang sesuatu yang dia katakan. Dugu Ji-An menerobos kemacetannya selama dua tahun ini sore itu.

Baru kemudian enam orang yang tersisa menjadi gila dan bertanya pada Su Huiqing. Mereka akhirnya mengerti apa yang dikatakan Qu Yan.

Namun, mereka tidak memberi tahu dunia luar tentang semua hal ini.

Sementara itu, penghinaan awal mereka pada Su Huiqing berubah menjadi rasa hormat yang tulus. Terutama orang-orang dari Keluarga Dugu ... mereka sangat terkesan.

Bahkan sekarang Dugu Heng tidak sepenting Su Huiqing bagi mereka.

•••

Saat ini, masih banyak orang yang mengelilinginya.

"Nona, seseorang di luar ingin melihatmu." Seseorang datang dengan senjata di tangannya.

Su Huiqing meletakkan buku itu di atas meja dan dengan tenang menjawab, "Tidak."

Saat dia mengatakan itu, orang di luar masuk.

Rok putihnya bergoyang sedikit di bawah sinar matahari. Dia berjalan melawan sinar matahari dan mengarahkan pandangannya ke wajah Su Huiqing. Dengan bingung, Su Chen berkata, "Tidak heran Guru mengakuimu ..."

Dengan nada yang aneh, bibir Qu Yan bergerak-gerak. Dia mengayunkan tombak panjang di tangannya dan menancapkannya tepat di samping kaki Su Chen. "Bicaralah dengan benar."

Pria berjubah biru yang berdiri di belakang Su Chen mengangkat alisnya dan memegang senjata di pinggangnya. "Beraninya kau begitu tidak menghormati Nona Su!"

Namun, dia belum mengeluarkan senjatanya. Dia merasa tangan kanannya seberat seribu pound dan tidak bisa bergerak.

Dia berbalik karena terkejut.

Su Huiqing dengan tenang menyimpan buku itu dan meletakkannya di punggung tangan pria berjubah biru itu. Dia melirik ke samping dengan dingin dan tertawa. "Qu Yan, kau harus sopan kepada tamu."

Tangan Qu Yan bergerak dan mengeluarkan tombak panjang yang telah menancap jauh ke dalam lempengan batu kapur. Dia dengan sombong memutarnya di tangannya. "Oke, Ratu!"

Su Chen tidak tahu apa yang terjadi antara Su Huiqing dan pria berjubah biru itu. Dia hanya menatap Su Huiqing dan menghela nafas. "Aku telah mengecewakan Guru. Aku tidak berharap dia masih mengingatku."

"Huh?" Su Huiqing berbalik dengan sikap dingin. Kata-katanya sangat dingin.

Namun, Su Chen tidak menyadarinya. Ketika dia tiba, dia mendengar nama murid Kepala Sekolah Dien.

Pada awalnya, dia sedikit linglung; detik berikutnya, dia menjadi tenang. Orang itu sudah lama meninggal. Orang ini hanya memiliki nama yang sama.

Dari sudut matanya, dia sudah bisa melihat Ling Jun masuk. Su Chen mengalihkan pandangannya ke arahnya dan menghela nafas. "Aku tidak tahu bahwa Guru sebenarnya merasa sangat bersalah terhadapku dan benar-benar mencari seorang murid dengan nama yang sama denganku. Ngomong-ngomong, aku telah mengecewakan Guru."