Part 20

2.8K 141 2
                                    

"Arah jam 9 bang" ucap Cella pelan dengan mencoba bersikap biasa agar musuh tak curiga

"Iya dek" jawab Cello

"Nunduk" perintah Cella kepada Cello Dan ketiga sahabatnya yang langsung dilaksanakan oleh keempatnya

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

Dorr....

"Oh shit..." Ucap orang yang sedang bersembunyi di balik tembok dekat kantin saat tembakannya ternyata tak mengenai sasaran

Para penghuni kantin pun ketakutan setelah mendengar bunyi tembakan itu dan mencoba berlari keluar dari area kantin.

Tanpa di duga-duga, dari arah samping kanan meja yang di duduki twins dkk

Srett...

Masih di tengah keterkejutannya dari tembakan, ternyata seseorang tanpa diketahui mendekat ke arah meja twins dkk dan menusukkan pisau ke arah perut Cello.

"Tuan muda awas" teriak beberapa anak buah Niel

"Abang" teriak Cella saat melihat seseorang telah berhasil menusukkan pisaunya ke perut Cello dan seketika Cello ambruk pingsan

"Pisau beracun" ucap Cella shock saat melepaskan dan melihat pisau itu yang keluar dari perut Cello

"APA?" seru Zack, Yunus, dan Andreas bersama setelah mereka sadar dari keterkejutan akibat dua kejadian tak terduga di depannya

"Ayo bawa Cello ke rumah sakit, bahaya apabila racunnya sampai menyebar" ucap Zack dan diangguki Yunus dan Andreas

Zack dan Yunus pun langsung membopong tubuh Cello ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit. Sedangkan Andreas membantu Cella berjalan karena keadaannya masih shock bercampur khawatir.

Sedangkan para pelaku penembakan serta penusukan itu telah berhasil di tangkap dan dibawa ke markas Gold Rose untuk di eksekusi oleh para anggota mafia Gold Rose. Para anak buah Niel dan anggota mafia pun merasa gagal karena terlambat melindungi tuan mudanya.

Tut... Tut... Tut...

"Halo, tuan muda" ucap seorang anak buah Niel yang langsung menghubungi tuannya yang tak lain Niel

"...."

"Tuan muda Cello ditusuk pisau tuan" ucap orang itu

"...."

"Di Rexon Hospital tuan" ucap orang itu lagi

Tut

At Rexon Company

Niel dan Nio sedang mempersiapkan agenda meeting mereka dengan salah satu perusahaan yang baru-baru ini sedang berkembang. Setelah siap, mereka berdua berjalan menuju ke ruang meeting yang berada dalam gedung Rexon Company.

Ceklek

Semua yang ada disanapun berdiri dengan sedikit menundukkan kepala dan badannya untuk menghormati pimpinan perusahaan itu. Di sana terdapat satu orang perempuan dan satu orang laki-laki dari pihak perusahaan itu.

"Silahkan duduk" ucap Nio dengan nada datar dan berwibawanya

"Terimakasih tuan" ucap seorang laki-laki yang berada di samping seorang perempuan itu

"Mari kita mulai" ucap Nio lagi. Sedangkan Niel? Hanya diam memperhatikan gerak-gerik dari perusahaan yang akan mengajaknya kerja sama dengan masih menampilkan wajah datar dan dinginnya

"Baiklah, perkenalkan kami dari perusahaan RF Company. Saya Reza Abimana disini selaku sekretaris dan di sebelah saya CEO perusahaan kami yang bernama Kirania Queenzy akan mengajukan kerjasama berupa..." Ucapan sekretaris itu tak lain Reza terpotong akibat bunyi dari ponsel salah satu dari mereka. Ternyata ponsel yang berbunyi adalah milik Niel

"Maaf" ucap Niel datar saat melihat ponselnya berbunyi.

Pip...

"..."

"Ya" Ucap Niel

"..."

"APA, dimana" Teriak Niel yang membuat ketiga orang yang juga ada disana terkejut

"Astaga... Sekalinya ngomong teriak kaya orang kesetanan" batin Kirania atau kita sebut aja Nia biar pendek ketiknya

"..."

Tut

Setelah mematikan telfonnya, Niel langsung merapikan berkas-berkasnya dengan terburu-buru.

"Tunda meetingnya Nio, Cello ditusuk kawanan Dia. Ke Rexon Hospital" ucap Niel tegas tanpa melihat lawan bicaranya sambil merapikan berkasnya

"Apa bang, oke kita ke sana sekarang" jawab Nio yang juga terkejut dengan kejadian yang menimpa adiknya

Setelah selesai merapikan berkasnya Niel langsung menarik tangan saudaranya agar segera beranjak ke rumah sakit tanpa melihat ke arah belakang. Ia melangkahkan kakinya dengan berlari sambil menarik tangan saudaranya menuju mobil yang sudah siap di depan gedung perusahaan.

"Nio, kenapa kamu larinya lambat sekali. Ayo kita harus cepat" ucap Niel tanpa melihat ke belakang

Setelah sampai di depan mobil, ia langsung mendorong saudaranya yang ada di belakangnya untuk masuk mobil dan ia berlari masuk mobil ke arah kemudi. Saat ia akan memasang seat bealt, ia melihat ke sampingnya... Dan,,,,

"Eh..."





Hallo... Holla... I'm back readers
Maaf ya kalau sekarang jarang up hehe
Semoga nggak pada bosen nunggu hehe

See you next chapter 😊

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang