Malam hari di kediaman mansion Angel dan Al
Ke empat anak Angel dan Al sedang berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam bersama, tak lupa juga ada Nia berada di sana.
"Mommy dan Daddy sulit dihubungi bang" ucap Nio memecah kesibukan mereka masing-masing yang berada di sana
"Iya, terakhir kali Abang contact dengan mereka 2 hari yang lalu. Mereka bilang kita harus lebih waspada dan hati-hati karena hari itu semakin mendekati" jawab Niel sambil memainkan rambut Nia yang duduk di sebelahnya
"Apa tak bisa kita lacak keberadaan mommy dan daddy? Setidaknya memastikan keadaan mereka baik-baik saja" ucap Cello yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan mereka
"Kalian tahu mommy bukan? Kemampuan mommy masih di atas kita, ia mampu mengelabuhi semua orang tentang keberadaannya" jawab Niel terkesan santai
"Tapi aku takut terjadi sesuatu dengan mereka bang" ucap Cella dengan lirih sambil menundukkan kepalanya dan Nia pun dengan sigap mendekatkan dirinya pada Cella dan menepuk-nepuk bahunya menguatkan
"Tenanglah, abang yakin mereka sudah merencanakan sesuatu untuk keselamatan mereka dan kita semua saat nanti walaupun Abang tak yakin" ucap Niel dengan melanjutkan kalimat terakhirnya di dalam hati
Setelah pembicaraan itu, semua yang ada di sana terdiam dengan pikirannya masing-masing sampai terdengar suara orang mendekati mereka.
"Maaf, permisi tuan muda dan nona muda. Di depan ada tamu 3 orang, 2 paruh baya dan 1 perempuan muda ingin menemui tuan muda Cello Dan Nona muda Cella. Katanya mereka sudah memiliki janji dengan tuan dan nona muda" jelas salah satu bodyguard itu
"Biarkan mereka masuk" perintah Cello yang diangguki oleh bodyguard itu
"Kalian berdua ada janji dengan siapa malam-malam begini?" Tanya Nio
"Teman sekolah dan keluarganya bang. Kami ingin membantu mereka keluar dari rumah majikan neraka itu" jelas Cella
"Kalian tak bisa memasukkan orang asing ke dalam mansion ini Cella, Cello. Gimana kalau itu salah satu mata-mata musuh kita?" Ucap Nio dengan tegas
"Abang tenang saja, aku sudah mencari data-data tentang mereka dan memang mereka bukan orang berbahaya" ucap Cello santai
"Baiklah Abang percaya dengan kalian karena kalian tak mungkin memasukkan sembarang orang ke dalam rumah ini. Dengan cara apa kalian membantu mereka?" Tanya Nio
"Kami akan memberikan pekerjaan seperti di tempat sebelumnya namun memperlakukan mereka sesuai adab keperimanusiaan" jawab Cella
"Baiklah abang setuju" ucap Nio dan Niel hanya menganggukkan kepalanya
Tak berapa lama, ketiga orang tamu itu pun datang dengan membawa beberapa ransel yang mungkin berisi barang-barang berharga mereka diantar dua bodyguard dibelakangnya.
"Ini tuan, nona tamunya" ucap salah satu bodyguard itu
"Baiklah, kalian boleh pergi" perintah Cello dan dilaksanakan oleh kedua bodyguard itu
"Duduklah" titah Cello dan mereka bertiga pun duduk
"Emm... Tuan Cello, saya menerima tawaran yang tadi pagi anda tawarkan" ucap Abel setelah beberapa saat duduk
"Tindakan yang tepat dan cerdas" ucap Cello
"Kalian bisa bekerja di mansion ini seperti sebelumnya, untuk gaji akan kami berikan setiap awal bulan dan kalian bisa menggunakan fasilitas di tempat belakang dan area ini dengan bebas asal kalian bisa merawatnya kecuali kamar-kamar dan ruang kerja kami itu tak boleh satu orangpun memasukinya. Jika ada salah satu kalian yang sakit kalian bisa bilang pada kepala maid agar segera dipanggilkan dokter, kalau memang harus ke rumah sakit untuk di rawat kami akan menanggung semuanya. Dan untuk kamu Abel, kami bebaskan kamu biaya untuk sekolah di AIHS dan memakai fasilitas laptop dan buku yang berada di perpustakaan untuk menunjang pendidikanmu" jelas Cello
"Kami akan baik dan melindungi kalian asal kalian tak berkhianat, jika kalian berkhianat sudah dipastikan nyawa kalian menjadi taruhannya" lanjut Cello dengan tegas. Ya, yang datang ke mansion adalah Abel dan keluarganya. Mereka akhirnya mengundurkan diri bekerja dari keluarga Anne tanpa digaji.
"Baik tuan, nona kami menyanggupinya" jawab ayah dari Abel, panggil saja pak Seno
"Hmm... Tapi apa boleh saya minta tolong untuk hari ini memeriksa keadaan istri saya tuan dan nona karena ia sudah dua hari ini tidak enak badan" tanya pak Seno
"Bi Marry" panggil Cello
"Iya den Cello, ada yang bisa bibi bantu?" Tanya bi Marry
"Panggil dokter Alin untuk segera ke mansion untuk memeriksa ibu dari Abel. Dan mereka akan ikut tinggal disini, tolong antar mereka agar segera beristirahat" perintah Cello
"Baik den. Mari saya antar" ucap Bi Marry Dan diangguki mereka
"Terimakasih atas bantuannya" ucap Abel dan diangguki Cello dan Cella
"Abang, kenapa bi Marry yang panggil dokter Alin harusnya biar bang Nio aja kan ya" goda Cella seperti anak kecil
"Apa sih dek? Abang aja nggak punya contact dokter Alin" ucap Nio dengan kesal
"Ah masa sih bang, terus yang tadi malam video call itu dengan siapa bang?" Tanya Cella sambil tersenyum mengejek dan semua yang di sana terkekeh pelan saat Nio tak bisa menjawab pertanyaan dari Cella
"Aku harap kita bisa terus seperti ini dan segera bisa berkumpul dengan mommy dan Daddy" batin Niel yang melihat ketiga adiknya bercanda
See You next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS BROTHER MAFIA (END)
ActionHallo... ini karya ke 2 author Ini adalah sequel dari "ANGELITA" Bagi kalian yang bingung sama cerita nya, kalian bisa baca dulu "ANGELITA" Hmm... Buat deskripsi langsung ke Prolog aja ya readers HAPPY READING