Part 9

3.9K 199 11
                                    

Selang satu jam menunggu, dokter pun keluar dengan raut wajah yang sulit di artikan.

"Bagaimana dok Daddy saya? Apa yang terjadi?" Tanya Nio dan Niel bersamaan

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

"Keadaan Tuan Alvaro saat ini sudah membaik Tuan. Atas keajaiban Tuhan, Tuan Alvaro telah sadar dari koma nya" ucap dokter tersebut

"Alhamdulillah" ucap syukur Niel dan Nio lega atas kondisi ayahnya

"Tapi untuk saat ini kaki Tuan Alvaro tidak boleh banyak gerak karena sewaktu kecelakaan terjadi benturan keras pada kakinya sehingga ada beberapa tulang yang retak dan untuk sementara tuan harus memakai kursi roda terlebih dahulu untuk beraktifitas" jelas dokter menceritakan keadaan ayah dari si kembar

"Baik, terimakasih dokter. Apa sudah bisa di jenguk?" Tanya Nio, sedangkan Niel hanya diam saja mendengarkan penjelasan dari dokter

"Sudah tuan, silahkan. Kalau begitu, saya permisi" ucap dokter tersebut kemudian di angguki oleh Nio saja

Nio dan Niel pun masuk ke ruang rawat orangtuanya... Yap... Al dan Angel memang di rawat dalam satu ruangan karena permintaan keluarga mereka agar lebih mudah dalam menjaga dan memantau kondisi mereka. Nio dan Niel pun menghampiri brankar tempat tidur ayahnya.

"Daddy" panggil Nio, sedangkan Niel hanya melihat seksama wajah ayahnya yang sudah membuka mata nya

"Nio, Niel" balas Al dengan pelan karena masih lemas

"Kita kangen dad hiks" ucap Nio yang langsung memeluk ayahnya. Niel pun langsung mengusap punggung kembarannya

"Daddy juga kangen kalian. Cella dan Cello dimana?" Tanya Al

Kenapa Al tak menanyakan kondisi Angel? Karena tadi saat dia di periksa oleh dokter ia sudah menanyakan kondisi Angel dan ternyata saat ia melihat ke arah samping tak jauh dari tempat tidurnya Angel masih tertidur dengan banyak alat-alat yang menempel pada tubuhnya

"Cello dan Cella juga ada di rumah sakit ini dad" jawab Nio ragu-ragu

"Lalu sekarang kok nggak ada disini? Mereka baik-baik aja kan Niel, Nio" tanya Al dengan sedikit menggunakan tenaganya karena merasa khawatir sekaligus panik

"Cello baik-baik aja dad, dia sedang menemani dan menjaga Cella. Kami minta maaf dad belum bisa menjaga Cella, Cella tertembak dan di rawat di rumah sakit ini" jelas Nio sambil menundukkan kepalanya

"Bagaimana bisa? Siapa yang menembak Cella?" Tanya Al dengan raut wajah datar

Niel pun menjelaskan kronologinya dari masalah korupsi, penembakan, terluka akibat tembakan karena menyelamatkan Nio, dan kondisi terakhir Cella

"Kalian tahu kan apa yang harus kalian lakukan? Daddy tak mau mereka yang melukai keluarga kita hanya di penjara saja" ucap Al dengan tegas

"Iya dad kami mengerti" ucap Niel dan Nio bersama sambil tersenyum smirk. Niel dan Nio pun berlalu pergi untuk kembali ke ruangan Cella setelah pamit kepada Al.

Masih di ruang rawat Al dan Angel

"Sayang, lihatlah anak-anak kita. Mereka sudah bisa mengatasi masalah yang ada pada perusahaan kita. Mereka juga saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Namun, mereka masih membutuhkan kita untuk menjaga, merawat, dan membimbing mereka untuk menjadi orang yang sukses dan cerdas dalam menyelesaikan masalah yang ada di dunia yang semakin kejam ini. Ku mohon sayang, berjuanglah sembuh untuk aku dan anak-anak kita. Bangunlah sayang ku mohon, kami butuh kamu" ucap Al sendu sambil menatap Angel dari brankar tempat tidurnya

Tanpa di duga setelah Al mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba alat pendeteksi jantung yang berada di samping tempat tidur Angel berbunyi dan menampilkan garis lurus

Tit... Tit... Tit...

Deg... Deg...

See you next chapter readers 😊

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang