"Sial... Gue harus bisa kabur dari sini. Gue nggak mau mati sebelum mendapatkan apa yang seharusnya gue dapetin" batin Abel sembari berusaha mencari celah untuk kabur walaupun sepertinya tak mungkin
"Jangan berpikiran untuk kabur, nak. Tak baik untuk kesehatan otakmu jika tak berhasil dan berakhir sia-sia" ucap Angel dengan lembut namun terkesan nada peringatan
Angel pun menjetikkan jarinya seakan memberi kode ke beberapa anak buahnya yang sedari tadi hanya menyaksikan adegan sang bos dengan tawanannya itu.
"Baik Miss" ucap salah satu anak buah Angel yang mengerti kode dari Angel
Dua orang penjaga pun maju ke hadapan Adel, menarik paksa Adel ke kursi untuk diikat dengan sebuah rantai khusus untuk menyiksa musuh dengan sekuat tenaga karena sedari tadi Adel terus memberontak.
"Sudah selesai, Miss" ucap dua orang itu setelah menyelesaikan tugasnya dan diangguki oleh Angel. Angel pun memerintahkan semua yang ada disana untuk menjauh dari sana.
Tanpa diketahui semua yang ada disana, Angel memencet sebuah tombol yang berada dalam saku celananya setelah terlihat agak jauh dari posisi Adel dan ........
Boomm...
Kursi yang diduduki Adel meledak begitu saja dengan darah yang berceceran di dalam ruangan itu. Potongan tubuh Adel pun juga berceceran menjadi seperti potongan-potongan tubuh yang termutilasi.
"Mom..." Panggil semua anak-anak Angel setelah mendengar ledakan itu
"Yes... I'm" jawab Angel dengan senyum manisnya namun mengisyaratkan banyak sekali arti. Di bawah kursi yang digunakan Adel tadi memang sudah dipasang sebuah bom kecil oleh beberapa anak buah Angel. Tak hanya di kursi, tapi di rantai khusus itu pun diselipkan sebuah bom yang berbentuk chip kecil sehingga tak terlihat apabila tak dicermati secara jeli.
"Mommy sedang malas untuk bermain-main. Lebih baik menghilangkan hama itu tanpa harus menyentuhnya sama sekali, mommy tak ingin tangan suci mommy ternodai dengan membunuh hama kecil itu" ucap Angel dengan sunggingan senyum kecil di bibirnya
"Bereskan semua kekacauan yang ada di dalam" ucap Angel pada beberapa penjaga disana dan diangguki oleh mereka. Ruang bawah itu takkan ikut hancur hanya sebuah ledakan kecil yang tercipta di dalamnya karena sudah di design oleh Angel sendiri bahwa antara dinding ruang bawah tanah dengan dinding ruangan ada sekat yang tak terlihat yang mampu menahan pengaruh ledakan itu.
Angel dan Al serta anak-anaknya pun berjalan masuk ke mansion dengan perasaan yang begitu lega karena dalang utama dari masalah ini sudah musnah. Mereka pun masuk ke kamar masing-masing untuk membersihkan tubuhnya.
Skip setelah makan malam
Angel dan Al serta anak dan menantunya berkumpul di ruang keluarga.
"Jadi, Angel dan Alin ada yang bisa kalian jelaskan?" Tanya Al dengan nada sedikit datar
"Huft... Baiklah akan mommy jelaskan. Jadi... Bla bla bla bla" jelas Angel (flashback penjelasan ada di Part 66).
"Lalu dimana pemuda yang bernama Arion yang telah menyelematkan mommy?" Tanya Al dengan nada lembutnya
"Dirumahnya, dad" jawab Angel polos yang membuat anak-anaknya terkekeh pelan dengan jawaban Angel
"Bukan itu maksud daddy, mommy. Maksud dad, dimana ia sekarang tinggal? Dan kenapa tak ajak dia kemari saja" tanya Al dengan nada yang sedikit kesal
"Hehe dia tak mungkin ku bawa kesini dad, apalagi dalam keadaan seperti tadi. Dia masih di rumah yang dulu ku beli" jawab Angel cengengesan
"Gimana kalau dia tinggal disini saja mom? Bukankah kalau mommy kembali ke mansion ini dia disana hanya akan tinggal sendiri" saran Nio dan disetujui oleh semua yang ada disana (-Angel)
"Apa kalian yakin? Kalian takkan trauma dengan menolong orang-orang seperti itu setelah kejadian Adel dan Tian kemarin?" Tanya Angel
"Aku yakin mom. Buat apa trauma untuk berbuat baik, masalah dia akan membalas kita dengan kebaikan atau sebaliknya itu urusan mereka. Toh, disini Arion yang menyelamatkam mommy" jawab Cello
"Baiklah jika kalian setuju. Besok mommy akan menjemputnya agar tinggal disini. Kuharap kalian akan selalu akur dengan Arion ya, karena Arion sudah mommy anggap seperti anak mommy sendiri" ucap Angel
"Besok bersamaku, sayang" ucap Al dan diangguki Angel. Angel tahu sekarang Al takkan mudah mengijinkan ia pergi sendirian karena kejadian kemarin
"Baik mommy, kami akan selalu akur dengan Arion" ucap Cella dan diangguki oleh semuanya (-Angel)
Mereka pun bercengkerama untuk melepas rindu setelah berpisah sekian lama dengan sang mommy hingga larut malam. Ruang keluarga yang kemarin-kemarin terasa sepi, kini kehangatan itu kembali setelah kembalinya sang ratu keluarga di mansion itu.
I'm comeback 😁
Maaf kan author yang terlalu lama update 🙏
See you next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS BROTHER MAFIA (END)
AcciónHallo... ini karya ke 2 author Ini adalah sequel dari "ANGELITA" Bagi kalian yang bingung sama cerita nya, kalian bisa baca dulu "ANGELITA" Hmm... Buat deskripsi langsung ke Prolog aja ya readers HAPPY READING