Tak jauh dari twins, tepatnya di depan papan mading ada terjadi kerumunan dan terdengar suara keributan.
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Terlihat dari jauh, twins melihat ada seorang perempuan yang sedang di tarik rambut dan diinjak kakinya oleh salah satu siswi yang berpenampilan seperti orang dewasa. Cello tampak acuh melihat kejadian itu, walaupun ia juga sebagai pemilik sekolah ini namun ia takkan menyelesaikan masalah ini dengan tergesa-gesa. Sedangkan Cella, langsung berlari kecil menghampiri kerumunan tersebut.
"Kakak nggak papa?" Tanya Cella sambil mengulurkan tangannya untuk membantu siswi tersebut untuk berdiri setelah para bodyguardnya melepaskan tangan siswi pembully dari rambut siswi yang ditolong Cella.
"Heh... Loe apa-apa an sih, ganggu aja. Kalau nggak tau apa-apa jangan ganggu kesenengan gue" teriak siswi pembully tersebut yang bernama Devrianne Yuris atau yang biasa dipanggil Anne. Anne masih dipegang oleh dua bodyguard Cella agar tak kembali menyerang Cella dan siswi itu
"Gue? Ya gue mau nolongin lah. Pake acara nanya lagi, loe kira gue mau ngepel nih lantai koridor" balas Cella tak kalah sewot sedangkan siswi itu hanya menunduk dengan bahu yang bergetar ketakutan
"Heh... Dia itu anak pembokat gue, jadi terserah dong mau gue suruh apa aja. Dia nolak apa yang gue suruh, ya wajar dong kalau gue bully dia. Lagian dia juga nggak bakal bisa sekolah disini kalau bukan karena bonyok gue" teriak Anne lagi
"Seenggaknya loe bisa memperlakukan manusia selayaknya manusia. Jangan seenaknya saja terhadap orang yang dibawah loe, karena roda itu berputar. Siapa tahu setelah ini di ada diatas loe dan loe dibawah dia, jadi jangan sombong" kesal Cella. Anne pun semakin geram dengan Cella
"Loe siapa sih? Loe juga pasti anak beasiswa kan, gue bisa saja hancurin keluarga loe dan ngeluarin loe dari sekolah ini" ucap Anne sombong
"Coba aja kalau bisa ngeluarin gue dari sekolah ini" balas Cella tak kalah angkuhnya sambil tersenyum sinis menatap Anne kemudian mengalihkan pandangannya ke arah siswi yang dibully itu dan menariknya keluar kerumunan
"Woe... Mau dibawa kemana dia? Awas aja loe bakalan gue bales" teriak Anne saat melihat Cella yang perlahan menjauh dari kerumunan karena posisinya yang masih dipegangi oleh dua bodyguard Cella
"Lepas" ucap Anne pada bodyguard Cella, namun tak dihiraukan oleh dua bodyguard itu
"Lepaskan dia" perintah Cello yang sedari tadi hanya diam memperhatikan pertengkaran Cella dan Anne. Kemudian bodyguard itu pun melepaskan pegangan tangan Anne dan berdiri dibelakang Cello
"Ganteng. Gue harus dapetin dia" batin Anne
"Ikuti Cella" perintah Cello lagi dan diangguki dua bodyguard itu
"Thanks ya udah nyelametin aku dari orang-orang itu, kamu baik banget sih" ucap Anne dengan nada dilembut-lembutkan yang malah membuat Cello bergidik ngeri
"Cih... Loe lukain Cella, mati loe ditangan gue" ancam Cello kemudian beranjak dari hadapan Anne untuk menyusul keberadaan Cella yang ternyata di UKS
"Ish... Sial, ada hubungan apa sih antara dia dan Cella? Pokoknya gue harus dapetin dia gimanapun caranya" gumam Anne kemudian berlalu pergi ke kelasnya
Di UKS
Cella dan siswi itu duduk diatas brankar tempat tidur dengan Cella yang mengobati pipi serta kaki siswi tersebut yang terluka akibat bully an Anne tadi.
"Nama kakak siapa?" Tanya Cella setelah selesai mengobati luka siswi itu
"Abel. Makasih ya udah nolong aku" ucap Abel sambil tersenyum ke Cella. Yap siswi yang dibully tadi bernama Abelia Agatha Nendrawan
"Sama-sama kak. Kenapa kakak nggak ngelawan Anne Anne itu saat di bully?" Tanya Cella
"Aku nggak bisa, nanti ibu dan ayahku bisa dipecat dari pekerjaannya" ucap Abel sambil menunduk
"Lalu kenapa tadi kamu bisa dibully kak?" Tanya Cella lagi
"Tadi Anne nggak bawa topi upacara dan dia meminta topiku tapi aku nggak kasih karena aku ikut jadi petugas upacara hari ini. Terus dia marah, seret-seret aku di koridor dan hiks" ucap Abel sambil menangis
"Sudah, tak usah diceritakan kak. Apa sikap Anne apabila dirumah juga begitu dengan kakak?" Tanya Cella sambil mengelus punggung Abel
"Ayah dan ibuku selalu diperlakukan seenaknya oleh keluarga Anne, bahkan ketika ibuku sakit tapi masih tetap disuruh bekerja padahal aku mau menggantikan tapi tak diijinkan. Kadang ayah dan ibu juga tak di gaji apabila melakukan kesalahan kecil. Tapi ayah dan ibuku bilang tak apa asal kami masih bisa makan dan punya tempat tinggal serta aku masih bisa sekolah" jelas Abel sambil masih sesenggukan
"Jangan jadi lemah karena bully an atau perkataan oranglain. Jadilah kuat demi orangtuamu. Kalau memang kamu benar lawanlah, tak usah takut apalagi dengan manusia seperti Anne" ucap Cello tiba-tiba setelah mendengar cerita dari Abel. Diam-diam Cello pun mencari data-data tentang Abel dan Anne agar ia tak salah dalam membela orang dan menjaga dari orang-orang yang hanya ingin memanfaatkan keadaan saja (Nanti aku bakalan kasih sedikit profil dari Anne dan Abel, mungkin di part sepanjutnya)
"Abang ish ngagetin aja ih" ucap Cella yang terkejut akan kedatangan kakaknya
"Kami akan membantumu dan orangtuamu agar bisa terbebas dari Anne. Keluarlah dari rumah mereka, kalau mereka memecatmu tak apa dan datanglah ke alamat ini" ucap Cello Dan memberikan kartu nama miliknya
"Tapi..." Ucapan Abel pun dipotong oleh Cello
"Jangan sia-siakan kesempatan yang ku berikan untuk membantumu. Sekali kamu menolak, aku takkan pernah menawarkan bantuan untuk ke dua kalinya" lanjut Cello. Anne pun terdiam memikirkan semuanya
"Ayo Cella kita ke kelas. Aku beri kamu waktu 1x24jam untuk kamu berada di tempat itu, kalau kamu tak datang atau telat 1 menitpun aku anggap kamu menolak" ucap Cello kemudian menarik Cella keluar dari UKS meninggalkan Abel yang terdiam mematung
Harusnya part ini bisa jadi 2 part soalnya banyak banget, tapi aku jadiin satu biar nggak gantung-gantung terus hehe
See you next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS BROTHER MAFIA (END)
ActionHallo... ini karya ke 2 author Ini adalah sequel dari "ANGELITA" Bagi kalian yang bingung sama cerita nya, kalian bisa baca dulu "ANGELITA" Hmm... Buat deskripsi langsung ke Prolog aja ya readers HAPPY READING