Part 3

5.5K 229 5
                                    

Part sebelumnya (part 1)

Pagi ini di mansion Angel dan Al terasa sepi, ke empat anak mereka pun hanya sarapan berempat dalam keadaan hening hanya suara sendok dan garpu yang berdentingan di atas piring saja yang terdengar. Ke empat anak mereka menjadi pendiam, sangat dingin bahkan kepada orang-orang yang ada di dekat mereka semenjak kejadian itu. Bahkan sang bungsu Cella yang biasanya ceria juga menjadi sangat pendiam. Keadaan ini sudah berlangsung selama 2 bulan ini.

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

"Bang Niel, adek nggak usah berangkat sekolah ya?" Ucap Cella lesu sesaat ia telah menyelesaikan sarapannya

"Nggak" ucap Niel singkat, padat dan jelas

"Ayo lah bang, adek mau ke rumah sakit aja nemenin mommy sama Daddy" balas Cella sendu ketika mengingat kedua orangtuanya

"Cella, kalau nanti mommy sama Daddy sadar kamu waktu di sana dan mereka tahu kalau kamu bolos sekolah kamu pasti bakal kena hukum. Nanti pulang sekolah kita kesana ya" jawab Cello memberikan pengertian kepada kembarannya. Ia pun sebenarnya sedih dan ingin berada di dekat orangtua nya namun ia mencoba untuk tegar di depan orang-orang.

"Iya benar kata Cello, dek" lanjut Nio

"Baiklah" jawab Cella lesu

Cella dan Cello pun berangkat ke sekolah bersama setelah berpamitan dengan ke dua kakaknya.

"Bang, ke kantor?" Tanya Nio

"Iya, ada masalah di kantor. Kita harus segera mengatasinya" ucap Niel dan Nio hanya menganggukkan kepalanya.

Skip Rexon Company

Karyawan Rexon Company selama ini tak pernah mengenal Niel dan Nio. Selama ini Niel dan Nio hanya membantu ayahnya saja dari rumah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selama 2 bulan ini pun mereka berdua tak pernah menunjukkan batang hidungnya di perusahaan tersebut, hanya opa mereka lah yang akan berkunjung sesekali ke perusahaan. Untuk pekerjaan selama 2 bulan ini memang Niel dan Nio yang mengerjakan di rumah, hanya saja untuk meeting akan di handle oleh orang kepercayaan sang Daddy.

Ketika mereka sampai di Rexon Company banyak sekali karyawan yang memperhatikan mereka. Niel dan Nio yang memakai jas hitam mahal dan celana bahan yang sangat pas di tubuh mereka, membuat para karyawan cewek menahan pekikan histerisnya. Lagi-lagi walaupun merasa di perhatikan, Nio dan Niel hanya cuek dan tetap melanjutkan jalannya ke arah lift khusus CEO.

"Maaf Pak sebelumnya, lift ini di khususkan untuk CEO dan orang kepercayaannya saja" ucap sang resepsionis hati-hati. Niel pun menunjukkan sebuah kartu identitas bahwa perusahaan ini juga di bawah kendalinya. Kartu ini hanya di cetak 6 buah saja untuk Nio, Niel, Al, Opa Rexon, Cella dan Cello.

"Maaf pak saya tidak tahu, silahkan pak" ucap sang resepsionis dengan sopan yang hanya di balas deheman oleh Nio.

Sesampainya di lantai paling atas Rexon Company, Nio dan Niel langsung di sambut oleh orang kepercayaan Daddy nya yang bernama Rio.

"Selamat pagi Tuan" ucap Rio sambil membungkukkan tubuhnya hormat

"Pagi, langsung temui kami di ruangan CEO" ucap Nio, sedangkan Niel jelas sudah langsung memasuki ruangan CEO tanpa mempedulikan orang di sekitarnya

"Baik tuan" ucap Rio kemudian berlalu mengikuti Nio masuk ke ruangan CEO

Setelah masuk ruangan CEO, suasana hening dan mencekam tiba-tiba menyeruak. Rio pun hanya menundukkan kepalanya karena hawa dingin yang tiba-tiba merasuki tubuhnya.

"Bisa kamu jelaskan apa yang terjadi?" Tanya Niel

"Baik tuan, keuangan perusahaan menurun secara drastis dan saham kita juga menurun selama 2 bulan ini. Ada beberapa kontrak perusahaan yang di batalkan sepihak oleh perusahaan lain karena mereka ketakutan akan mendapatkan kerugian banyak akibat dari yang mengurus semua ini bukan dari Tuan Alvaro dan Nyonya Angel" jelas Rio

"Dan para jajaran direksi meminta untuk kejelasan mengenai yang akan jadi pimpinan perusahaan tuan. Bahkan mereka sudah seenaknya sendiri dalam mengambil keputusan mengenai saham yang turun" lanjut Rio

"Brengsek... Sepertinya ada yang ingin main-main dengan keluarga Rexon" batin Niel

"Adakan rapat pemegang saham dan jajaran direksi perusahaan setelah jam makan siang" ucap Niel

"Baik tuan, saya permisi" ucap Rio dan keluar dari ruangan CEO

"Sepertinya ada yang mau main-main sama keluarga kita kak dengan memanfaatkan keadaan Daddy dan mommy" ucap Nio

"Iya, segera kiracari bukti kekacauan ini sebelum rapat Nio. Biar segera kita tendang orang-orang berbisa yang ingin menghancurkan perusahaan ini" ucap Niel

"Siap kak" ucap Nio dengan cepat. Nio dan Niel pun sangat serius memperhatikan laptop dan menggerakkan jari-jari di keyboardnya.




Wow?? Apa yang akan terjadi dengan perusahaan Rexon? Bisakah Niel dan Nio mengatasi masalah ini?

See you next chapter 😊

Happy Satnight Readers ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang