Part 48

1.9K 113 12
                                    

"Nggak romantis. Masa nglamar di ruang rapat kantor" ucap Nia bercanda

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

"Siapa suruh kamu ngambek terus lari sambil nangis keluar restorant waktu itu, padahal waktu di restorant itu aku udah nyiapin makan siang romantis buat ngelamar kamu" ucap Niel yang membuat Nia terkejut akan keseriusan hubungan mereka

"Kamu serius?" Tanya Nia yang masih belum percaya akan apa yang diucapkan Niel

"Serius sayang. Tanya aja sama Reza, dia yang bantuin aku atur acara waktu itu, tapi gagal" ucap Niel

"Jadi gimana sayang? Mau nggak nikah sama aku? Sebelum aku berubah haluan nih" goda Niel yang langsung dihadiahi cubitan oleh Nia

"Awsss.... Sakit sayang" keluh Niel

"Bodo, biarin" balas Nia kesal

"Kita kan masih muda, umur kita juga belum genap 20 tahun. Apa ini nggak terlalu cepat?" Tanya Nia yang masih bimbang dengan hal ini

"Tak masalah sayang. Lagian kita udah cerdas dan mapan, tak perlu kamu memikirkan tentang materi lagi. Untuk cinta, kita juga saling mencintai bukan. Aku udah siap lahir batin insyaallah" ucap Niel yang mulai mode serius

"Aku masih ingin fokus ke perusahaan  dan mencari tahu tentang kedua orangtuaku" ucap Nia sambil menatap Niel sendu

"Untuk perusahaan aku akan membantumu dan juga pencarian orangtua kandungmu. Aku ingin segera memastikan hubungan kita, agar tak ada seorangpun yang berani mengusik milikku" ucap Niel tegas namun terkesan lembut

"Jadi gimana sayang? Mau ya? Kita bisa akad sederhana dulu saja, setelah orangtuamu sudah diketahui keberadaannya baru kita adakan resepsi yang sesuai dengan yang kamu inginkan" lanjut Niel sambil tersenyum tipis

"Baiklah, aku mau" ucap Nia yang langsung memeluk Niel dengan erat

"Makasih sayang" ucap Niel sambil terus mengecup puncak kepala Nia

"Aku akan menjagamu sama dengan aku menjaga orangtua dan adik-adikku. Takkan ada satu orangpun yang bisa menyakitimu, selama kamu berada disisiku" batin Niel sambil mengeratkan pelukannya pada Nia

"Terimakasih Tuhan, telah menghadirkan seseorang yang kelak akan menjagaku seumur hidupnya. Aku harap apapun yang terjadi pada hubungan kami nanti, kita bisa melewati semua tanpa ada yang saling menyakiti satu sama lain" batin Nia

Sedangkan di rumah sakit Rexon Hospital

Terlihat Nio yang sedang berjalan di koridor rumah sakit. Entah apa yang ia lakukan di rumah sakit ini yang jelas dia sedang menuju taman rumah sakit. Terlihat disana seorang gadis sedang menenangkan seorang gadis cilik yang menangis. Nio pun berjalan menghampiri mereka berdua.

"Loe apain tu bocah sampe nangis gitu? Loe nyulik bocah ya? Wah parah loe" cerocos Nio dengan gaya tengilnya. Entahlah Nio juga tak tahu kenapa dia bisa banyak bicara bila berhadapan dengan gadis dewasa ini

"Apaan sih loe dateng-dateng main nyerocos aja. Kalau nggak tau mending diem daripada ngomong mirip buaya lagi minta makan" ucap gadis itu ketus. Yang diketahui gadis itu adalah dokter Alin

"Enak aja gue dimiripin buaya. Gue nih mirip Zayn Malik tau" jawab Nio yang tak terima dengan perkataan dokter Alin

"Pala loe botak dari mana mirip Zayn..." Ucapan dokter Alin terpotong oleh tangisan keras dari gadis kecil yang tadi bersama dokter Alin

Cup... Cup... Cup

"Sayang, udah ya jangan nangis. Oh ya, kamu mau ikut kakak beli es krim nggak nih? Ntar di traktir sama om itu" ucap dokter Alin sambil menunjuk ke arah Nio

"Enak aja loe kenapa jadi gue yang disuruh traktir, emang ya kalau sama loe bawaannya gue jadi orang yang teraniaya mulu" kesal Nio yang juga terkejut

"Pelit amat sih loe. Loe nggak akan bangkrut walau beliin gue ama anak ini es krim se toko-tokonya juga" kesal Alin

"Lagian nih ya gara-gara loe juga dia tambah nangis, tadi dia udah mau berhenti nangis eh loe dateng kesini jadi tambah nangis. Tanggungjawab dong, kan loe laki" lanjut Nia

"Emang gue hamilin loe pakai tanggungjawab se..." Ucapan Nio pun terpotong oleh suara ibu-ibu yang juga ada disana

"Mas nya harus tanggungjawab ke mbaknya. Itu anaknya juga nangis bukannya bantu diemin malah marahin istri dan anaknya" seru ibu itu

"Kalau sedang berantem sama istri jangan di depan anaknya, kan kasihan nanti anakya ngeliat orangtuanya bertengkar" lanjut ibu itu

"Eh... Iya Bu, kalau begitu kami permisi ya Bu" ucap Nio kikuk karena ditegur oleh ibu-ibu itu. Mana sekarang banyak orang yang melihat ke arah Nio, Alin dan anak itu.

"Ayo sayang kita beli es krim sama mama" ucap Nio sambil tersenyum paksa kemudian menggendong gadis kecil itu dan menarik Alin untuk pergi dari situ. Sedangkan gadis kecil itu sudah tak menangis di gendongan Nio

"Huft... Akhirnya terbebas dari the power of emak-emak" batin Nio meringis

"Hahaha rasain loe, di omelin emak-emak. Usil, ngeselin, pelit sih jadi orang" batin Alin tertawa




Hmm... Feel nya dapet nggak sih menurut kalian? Haha

Kira-kira kalian pengen part di cerita ini sampai part berapa banyak, readers? Soalnya aku pengen cepet-cepet nyelesaiin cerita ini

See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang