THE TWINS BROTHER MAFIA (END)

Part 21

Setelah sampai di depan mobil, ia langsung mendorong saudaranya yang ada di belakangnya untuk masuk mobil dan ia berlari masuk mobil ke arah kemudi. Saat ia akan memasang seat bealt, ia melihat ke sampingnya... Dan,,,,

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

"Eh..." Ucap Niel terkejut saat melihat yang berada disampingnya bukanlah saudaranya Nio melainkan rekan bisnisnya, Nia

"Apa? Main tarik-tarik sembarangan aja narik tangan kaya narik tali sepatu" ketus Nia sambil melotot dengan pipi digembungkan dan bibir dimajukan yang membuatnya semakin

"Imut" batin Niel

"Woy... Malah bengong ih. Udah ah, aku mau keluar, kesel diajak ngomong nggak dijawab malah dipandangin. Iya tau gue cantik melebihi Selena Gomez tapi nggak gitu juga ngeliatnya" ucap Nia dengan pedenya

"Hmm... Ikut" ucap Niel setelah sadar dari aksi terkejut plus melamunnya dan langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit

"Apa? Ih ngomong yang jelas woy... Hua aku belum mau mati... Jangan ngebut-ngebut woy, gue belum nikah woy... Ntar Manurios jadi jomblo kalau gue mati muda" teriak Nia tanpa dipedulikan oleh Niel

"Berisik" tegas Niel sambil terus mengemudikan mobilnya dan seketika itu juga Nia menutup mulutnya dan diam

Setelah 10 menit dalam perjalanan, akhirnya mobil yang ditumpangi Niel dan Nia sampai di Rexon Hospital. Niel pun langsung berlari menuju UGD tanpa menunggu Nia keluar. Akhirnya pun Nia ikut keluar dan berlari mengejar Niel sambil menggerutu.

"Sebel... Sebel..."

"Dasar kutub, ngeselin"

"Kalau bukan pengusaha sukses udah gue sate terus aku makan pakai lontong buatan Pak Sholeh hihihi"

"Ini gue mau kerjasama bisnis tapi kenapa malah ke rumah sakit sih... Duh, gue juga oon sih harusnya tadi teriak aja biar nggak di seret huh"

Sesampainya di ruang UGD, Niel melihat adik dan ketiga sahabat adiknya duduk di kursi ruang tunggu.

"Cella" panggil Niel saat sudah berada di depan adiknya, Cella

"Abang hiks" jawab Cella langsung memeluk Niel sambil menangis sesenggukan

"Tenang, ada abang disini" ucap Niel lembut sambil membalas pelukan sang adik

"Ternyata tu kutub kalau sama adeknya bisa lembut juga" batin Nia saat berada di dekat kakak adik yang sedang berpelukan itu

"Itu siapa bang?" Tanya Cella saat menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka

"Rekan bisnis" jawab Niel singkat

"Duduk" lanjut Niel sambil mengisyaratkan matanya kepada Nia untuk duduk di sebelah Cella yang langsung dilakukan Nia tanpa bantahan

"Halo kak, namaku Cella. Aku adiknya abang Niel" ucap Cella sambil tersenyum walaupun kaku

"Hai juga Cella, aku Kirania panggil aja Nia" jawab Nia. Cella dan Nia pun berbincang-bincang sambil menunggu dokter keluar dari ruang UGD itu. Sedangkan Niel, sedang menginterogasi ke tiga sahabat twins mengenai kronologi kejadian itu

Tap... Tap... Tap...

"Hosh... Hosh... Gila loe bang ninggalin gue di kantor tanpa mobil, untung ada sekretarisnya Nona Nia yang bisa bantu aku nebeng sampai sini" ucap Nio yang baru saja sampai di rumah sakit

"Loe?" Ucap Niel dingin

"Hehe enggak bang, maaf" jawab Nio sambil mendudukkan dirinya di kursi tunggu sambil menetralkan nafasnya setelah berlarian di koridor rumah sakit

"Makasih tuan Reza sudah memberikan tumpangan kepada saya sampai sini" ucap Nio sambil tersenyum tipis

"Sama-sama tuan, sekalian saya akan menjemput nona Nia" balas Reza sambil tersenyum

"Baiklah, kalau begitu saya dan Reza pamit pulang. Untuk kerja samanya bisa kita bicarakan setelah kondisi membaik" ucap Nia formal kepada Nio dan Niel

"Tunggu..." Ucap Niel

"Iya tuan, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Nia sambil menghadap ke arah Niel

"Untuk..." Ucapan Niel terpotong oleh bunyi pintu yang di buka dari dalam

Ceklek...

Sebenernya nggak ada pikiran buat double up, tapi ngeliat ceritanya dan Comment nya yang bilang gantung ya udah deh nggak aku gantungin part yang tadi biar nggak kaya hubungan author sama dia hehehe

Walaupun di part ini juga gantung sih, tapi lumayanlah ya kalian bisa sedikit tidur nyenyak hehe

See you next chapter 😊