"Saya mohon tuan maaf kan saya, saya khilaf. Saya akan berusaha memperbaiki kesalahan saya tuan dan saya akan mengembalikan uang yang saya ambil lalu aku akan bunuh kalian dan bisa memiliki seluruh aset perusahaan ini tentunya" ucap Dani berakting dan melanjutkan kalimat terakhirnya di dalam hati sambil menunduk dan tersenyum sinis
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Namun tanpa di sadari, hal itu tak luput dari pandangan Cello Dan Cella.
"Belum tau dia siapa yang dia hadapi" batin Cello Dan Cella
"Oh ya? Bahkan uang yang kau ambil hanya 0,01% dari kekayaan keluargaku" ucap Niel dengan sinis
"Kami hanya ingin orang yang jujur dan tidak berkhianat pada perusahaan ini. Orang yang loyal pada perusahaan tentu akan mendapatkan hal yang setimpal dengan yang dia lakukan" ucap Nio melanjutkan ucapan dari Niel
Tanpa mereka sadari salah satu dari anggota rapat, yang juga salah satu komplotan dari Dani mempersiapkan pistol nya untuk menembak ke arah Nio yang kini sibuk memperhatikan adegan Dani meminta maaf ke Niel.
Dor... Dor... Dor...
"Awas bang Nio" Teriak Cella lalu berlari ke arah Nio
Tiga tembakan menggema di ruang rapat itu. Semua anggota rapat berteriak ketakutan, ternyata satu tembakan meluncur ke arah Nio namun berhasil di gagalkan oleh sebuah pelukan dari Cella. Alhasil Cella lah yang terkena satu tembakan itu di area punggungnya. Saat itu, Satu tembakan meluncur bersamaan juga dua tembakan yang berasal dari Cello ke arah orang itu dan berhasil melumpuhkan lawannya yang tewas seketika di tempat.
"Brengsek" umpat Niel
"Nio Cello, bawa Cella ke rumah sakit cepat. Biar Abang yang bereskan tikus-tikus ini" teriak Niel yang langsung di lakukan cepat oleh Nio dan Cello dengan Nio yang menggendong Cella dan berlari dengan cepat
Setelah Nio dan Cello pergi membawa Cella, Niel pun semakin menunjukkan wajah datar dan dinginnya, rahangnya mengeras, dan tangannya mengepal menyatakan bahwa amarahnya sudah pada batasnya. Ia tak bisa melihat keluarganya terluka terlebih terluka di depan matanya sendiri. Niel pun memberi kode pada Rio, Rio yang mengerti tugasnya pun segera keluar untuk melaksanakan tugas dari Niel. Dengan membawa pistol nya dengan santai ia menghampiri orang yang tadi telah di tembak oleh Cello hingga tewas kemudian ia menembakkan pistolnya di area mata, kepala dan jantungnya secara membabi buta.
Semua yang ada di dalam ruangan tersebut hanya bisa menahan nafasnya saat melihat aksi brutal Niel di depan mata mereka.
Dor... Dor... Dor... Dor... Dor...
Tak lupa juga ia mengarahkan pistolnya ke arah beberapa musuh dalam selimut perusahaannya secara diam-diam.
Dor.... Dor... Dor...
Lima orang diantara mereka termasuk Dani, mengerang kesakitan saat tangan mereka di tembak oleh Niel.
"Dasar orang tak berguna. Kalian pikir saya tidak tahu kalau anda hanya berakting baik di depan saya. Dan untuk kalian berempat, walaupun kalian mencoba bersikap tenang, tapi tetap saja terlihat bagi saya kalau kalian gugup. Dan saya juga sudah mengincar kalian sebelum rapat ini dimulai" ucap Niel menggebu-gebu sambil menunjuk-nunjuk ke lima orang itu dengan jari telunjuknya
Tok... Tok... Tok...
Rio dan beberapa anggota polisi pun masuk ke ruang rapat.
"Silahkan pak, tangkap mereka dan biarkan mereka membusuk di penjara. Saya akan mengirimkan saksi dan bukti kejahatan mereka. Dan untuk satu orang yang tewas itu, akan di urus oleh anak buah saya" ucap Niel kepada polisi tersebut sambil memperlihatkan kartu anggota GOLD ROSE
"Baik tuan, kami permisi" ucap polisi-polisi tersebut kemudian berlalu keluar sambil membawa orang-orang itu
"Rapat saya akhiri sampai disini, saya berharap kalian bisa bekerja sama dengan baik karena sekali anda membuat kesalahan yang merugikan perusahaan saya akan membuat kalian merasakan hal yang sama dengan orang-orang yang di bawa polisi tadi atau bahkan bisa sama dengan orang yang tergeletak tak bernyawa seperti dia. Namun jika kalian membantu saya untuk memajukan perusahaan ini tentu saya akan memberikan reward yang setimpal kepada kalian" ucap Niel tegas dan mengamati semua jajaran para direksi yang masih tersisa di ruang rapat
"Baik pak" ucap mereka serentak
Niel pun keluar dari ruang rapat kemudian berlalu keluar kantor untuk menyusul ketiga adiknya yang berada di rumah sakit. Sementara untuk perusahaan akan di urus oleh Rio.
Wah... Gimana keadaan Cella ya? 😥
Maaf kalau masih ada typo
Di tunggu vote & Comment nya
See you next chapter 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS BROTHER MAFIA (END)
ActionHallo... ini karya ke 2 author Ini adalah sequel dari "ANGELITA" Bagi kalian yang bingung sama cerita nya, kalian bisa baca dulu "ANGELITA" Hmm... Buat deskripsi langsung ke Prolog aja ya readers HAPPY READING