Part 53

1.9K 123 23
                                    

"Kami mohon maaf tuan Alvaro. Nyonya Angel tidak bisa kami selamatkan, kami turut berduka cita atas berpulangnya nyonya Angel" ucap dokter itu dan menundukkan kepalanya hormat

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

Jedarrr

Bagaikan disambar petir, Alvaro menatap kosong ke arah sang istri. Ia terduduk lemas dilantai disaksikan oleh dokter dan suster yang ada disana, serta anak-anak dan seluruh orang yang hadir di pernikahan ke dua anaknya melewati layar. Bahkan teriakan memanggil nama sang istri terdengar jelas, namun raga Alvaro seolah tak kuasa walaupun hanya untuk menengok ke arah layar itu.

Angel

Mommy

Mommy

Mommy

Suara tepukan di punggungnya menyadarkannya dengan kenyataan yang sangat susah untuk diterima. Alvaro melihat ke arah brankar sang istri yang alat-alatnya sudah dilepas. Ia mencoba berdiri, berjalan tertatih ke arah brankar tempat tidur Angel.

"Sayang, bangun bangun... Aku nggak bisa jaga anak-anak kita sendirian hiks hiks" teriak Al sambil terus menerus menggoyangkan badan Angel

"Apa semalam pesan terakhir untukku sayang hiks" ucap Al lirih sambil menangis sesenggukan

Tak hanya Al saja yang histeris, bahkan anak-anaknya yang masih di gedung pernikahan Niel dan Nio pun menangis histeris.

"Mommy, jangan tinggalin Cella huaa hiks hiks"

"Mommy"

"Angel"

"Angel"

Akhirnya layar yang menyambungkan gedung pernikahan Niel dan Nio dengan ruangan Angel pun dimatikan. Acara pernikahan itu pun akhirnya dihentikan dan semua anggota keluarga menuju ke rumah sakit, sedangkan para tamu ke mansion kediaman Angel untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

Setelah semua sampai di ruang jenazah, anak-anak Angel masuk dan memeluk tubuh Angel dengan erat sambil terus menerus menangis sebelum mulai di sucikan. Bahkan Cella tak mengijinkan pihak medis untuk mendekati Angel karena menganggap Angel akan kembali.

"Kalian pergi, jangan sentuh mommy. Mommy masih bisa mandi sendiri, nggak perlu dimandikan. Mommy masih hidup hiks hiks" teriak Cella

"Daddy mommy nggak pergi kan, mommy masih disini sama kita kan" tanya Cella pada Al dengan sesenggukan

"Mommy masih ada di sini Cella, dihati kita. Ikhlaskan mommy nak, tugasnya di dunia sudah selesai. Biarkan dia tersenyum bahagia di atas sana melihat anak-anaknya sehat, sukses, dan bahagia" ucap Al sambil menunjuk ke arah dada anak-anaknya. Ia berusaha untuk kuat di depan anak-anaknya walaupun ia rapuh. Niel, Nio dan Cello yang biasanya cuek pun sudah menangis walaupun tak sehisteris Cella. Mereka berlima pun berpelukan untuk saling menguatkan.

Jenazah Angel pun segera dimandikan dan dibawa ke rumah duka, setelah semua anak-anak Angel sudah sedikit lebih tenang. Mobil iring-iringan jenazah Angel diberangkatkan dari rumah sakit ke rumah duka, saking banyaknya yang mengikuti akhirnya pihak kepolisian ikut turun untuk mengatur lalu lintas. Sesampainya di rumah duka sudah disambut oleh banyaknya pelayat mulai dari karyawan perusahaan, kolega bisnis, tetangga, kerabat, anggota mafia pada masa kepemimpinan dulu dan sekarang, dan juga teman-teman anak-anak Angel dan Al.

Selesai dari rumah duka, mereka semua menuju ke arah pemakaman. Sesampainya di pemakaman pun area pemakaman sampai penuh dengan lautan manusia, sehingga para anggota kepolisian dan mafia Angel segera membantu untuk mengkondisikan.

Mommy, enggak boleh ninggalin kita hiks

Mommy

Angel

Adek

Angel

Naya

Hampir semua keluarga berteriak histeris saat jenazah Angel mulai diturunkan ke liang lahat. Bahkan Cella sudah pingsan di pelukan Zack, sahabatnya. Bunda Angel dan mama Al pun sudah jatuh pingsan juga dan dibawa suaminya kembali pulang. Semua prosesi pemakaman telah selesai, semua pelayat juga sudah meninggalkan area pemakaman setelah selesai mendoakan Angel. Tinggallah di sana Al dan ketiga anaknya yang terus memandangi nisan bertuliskan nama orang yang sangat mereka cintai.

"Mommy berpesan, kita harus saling menjaga dan menyayangi apapun yang terjadi. Selalu luangkan waktu kita untuk keluarga" ucap Al pelan yang masih di dengar ketiga anaknya

"Baik dad" ucap mereka bertiga bersamaan tanpa mengalihkan pandangannya dari nisan Angel

"Mommy, aku janji akan jaga Daddy dan adik-adikku. Mommy nggak perlu khawatir. Aku akan selalu menjaga amanatmu dari perusahaan hingga mafia yang engkau dirikan" batin Niel

"Mom, terimakasih atas semua kebahagiaan, kasih sayang, dan cinta yang engkau berikan kepada kami. Kami akan selalu saling menjaga dan menyayangi satu sama lain" batin Nio

"Aku akan jaga Daddy, Abang dan juga adek mom. Tenang disana ya mom" batin Cello

"Sayang, terimakasih telah menjadi pendamping hidupku selama ini. Terimakasih atas semua cinta dan kasih sayang yang kamu berikan padaku dan anak-anak. Bahagia disana ya sayang, sekarang tugasku adalah menjaga apa yang sudah kamu berikan padaku" batin Alvaro

"Kenapa juga yang meninggal harus Miss Angel sih, harusnya Cella yang mati biar gue bisa Deket sama Cello. Tapi tak apalah, dengan miss Angel pergi tentunya ikatan mereka akan merenggang dan aku bisa dengan mudah masuk ke kehidupan keluarga mereka" batin seseorang yang sedang bersembunyi di balik pohon besar dengan mata yang terus menatap Al dan ketiga anaknya

Ini belum end ya readers...
Tokoh Angel aku buat nggak ada karena akan berhubungan dengan konflik di percintaan Cella dan Cello 🙏

Sebenarnya emang fokus cerita ini fokus ke anak-anak Al dan Angel, untuk Al dan Angel itu hanya aku selip-selipkan aja hehe

See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang