Part 58

1.8K 114 19
                                    

Semua siswa dan siswi AIHS saat ini sedang istirahat, tak terkecuali Cello dkk. Seperti hari-hari sebelumnya, mereka istirahat tanpa kedua abangnya lagi dan juga Tian dkk yang kini tengah di sibukkan dengan agenda persiapan ujian.

Cello dkk kini tengah duduk di bangku pojok kantin sambil menunggu makanan mereka diantarkan.

"Hay" sapa seorang siswi mendekati meja yang di tempati Cello dkk dengan senyum cerianya

"Hmm" balas mereka semua dengan deheman kecuali Cello dan Zack

"Gue gabung ya" ucapnya lagi dan langsung duduk tanpa mendengarkan jawaban dari Cello dkk

"Bukannya tanpa persetujuan kita juga loe bakalan tetep duduk disini" ucap sinis Andreas menatap siswi itu

"Yang lain biasa aja nggak terganggu kok sama kehadiran gue, napa loe yang banyak cingcong" balas gadis itu yang tak lain Abel kepada Andreas dan langsung saja duduk di samping Cello tanpa mempedulikan tatapan tak suka dari semua orang yang ada di meja itu

Mereka pun makan makanan yang sudah diantar pelayan dengan tenang. Kecuali tatapan Abel yang sedang tersenyum sinis menatap seorang siswi yang sedang menatap ke arah meja Cello dengan tatapan yang sulit di artikan. Namun tanpa Abel sadari, senyuman sinis itu sangat terlihat oleh seseorang.

"Awas saja kau sampai melukai gadisku" batin seseorang

***

Skip pulang sekolah

Semua murid AIHS berhamburan keluar kelasnya tak terkecuali Cella dan Cello. Namun di tengah jalan mereka sengaja berpisah untuk menggagalkan rencana seseorang.

"Aku akan ke kelas dia, kamu langsung pulang sama beberapa anak buah Daddy. Sebagian tunggu aku sampai aku keluar dari sekolah" ucap Cello

"Iya bang. Abang hati-hati, jangan sampai terluka" peringat Cella pada Cello

"Iya, kamu juga hati-hati. Apabila ada sesuatu segera hubungi Abang atau yang lainnya" ucap Cello dan diangguki oleh Cella

Setelah mereka berpisah, Cello beranjak menemui seseorang di kelasnya. Sesampainya di kelas itu, terlihat seorang siswi yang sedang membereskan bukunya ke dalam tas sendirian di dalam kelas.

"Hmm" dehem Cello menghentikan kegiatan siswi itu

"Emm... Ada apa Cello?" Tanya siswi itu sambil melihat ke arah luar kelas takut ada yang melihat mereka berdua di dalam kelas

"Pulang denganku" perintah Cello

"Tap..." Belum sampai menjawab pertanyaan itu Cello sudah memotongnya

"Tidak ada penolakan" tekan Cello dengan nada datar dan dinginna yang membuat siswi itu seketika nyalinya menciut

"I iya, ayo" ucap siswi itu dengan gugup

"Jangan pernah jauh dariku apapun yang terjadi nanti, Ira" ucap Cello dengan tegas penuh peringatan pada siswi itu, yang tak lain adalah Ira

"Iya" jawab Ira dan mengikuti Cello yang telah menarik tangannya

Cello pun mulai keluar kelas itu sambil menggenggam tangan Ira dengan mencoba untuk mengawasi keadaan sekitar siapa tahu ada orang yang akan melukai mereka.

Srett

Tepat sebuah panah melesat tepat di depan wajah Cello dan Ira yang berjalan berdampingan itu. Untungnya saja Cello peka dan sedikit memundurkan wajahnya dan Ira sehingga tak mengenai mereka.

"Shitt" umpat Cello lirih

"Rupanya kalian main-main denganku" batin Cello

"Cello, aku takut" ucap Ira pelan sambil mengeratkan pegangan tangannya pada Cello

"Tenanglah dan ikuti perintahku agar kita selamat" ucap Cello dengan tegas seraya memberikan kode pada beberapa anak buah Daddy nya yang bersembunyi untuk bersiap-siap

Cello dan Ira pun melanjutkan perjalanan mereka menuju parkiran dalam keadaan koridor yang sudah sangat sepi. Tiba-tiba saja gerombolan orang berbaju hitam menghadang mereka berdua di tengah koridor.

"Serahkan gadis itu atau nyawamu taruhannya" ucap salah satu dari mereka

"Tidak akan pernah" ucap Cello dingin dan penuh penekanan

"Ira salah apa hiks?" Tanya Ira yang mulai ingin menangis

"Jangan menangis. Jangan tunjukkan kelemahanmu di depan lawanmu" bisik Cello pada Ira

"Hahaha salahmu adalah kau mengganggu milik bos kami" ucap orang yang berdiri paling depan itu. Tanpa di sadari orang itu, anak buah yang dibawa nya telah tergeletak tak bernyawa di belakangnya akibat tembakan kedap suara dari anak buah Al. Sengaja Cello memancing satu orang yang masih hidup itu untuk berbicara agar ia punya bukti seluruh kejahatan bos nya.

"Siapa yang bos kamu maksud dari milik bosmu?" Tanya Cello santai untuk memancing orang itu

"Milik bos kami adalah..."



Maaf banget lumayan lama nggak up hehe

Author lagi butuh banyak inspirasi buat nulis wkwk

See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang