Part 60

2K 128 20
                                    

Di sisi lain Cella

Cella pulang sekolah dengan mengendarai mobilnya yang telah dibawakan oleh bodyguard Daddy nya. Awalnya sang Daddy tak mengijinkan ia untuk mengendarai mobil sendiri namun apalah daya kalau sang anak sudah merengek membuatnya tak sanggup menolak permintaan anaknya itu. Namun jelas, Cella akan tetap di awasi oleh anak buah Al yang terus mengawasi tanpa Cella ketahui.

Tanpa Cella ketahui juga, sedari tadi ada seseorang yang mengintai Cella dari jarak yang lumayan jauh untuk memulai rencananya. Cella mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dengan melewati jalanan yang cukup sepi. Tanpa di duga di perempatan jalan, dua mobil dari arah samping kanan dan kirinya melaju menuju ke arah Cella.

Ckittt

Brukk

Bunyi tabrakan kendaraan tak terelakkan lagi di jalanan sepi itu, mobil Cella yang posisinya berada di tengah-tengah kedua mobil itu pun dihantam oleh kedua mobil tersebut dengan keras.

"Daddy, abang... Sakit" gumam Cella saat merasakan kepala dan tangannya serasa di hantam benda keras

Sedangkan kedua mobil yang menabrak Cella, segera melajukan mobil mereka menjauhi tempat itu namun sebelum mereka melaju jauh bunyi tembakan pun tak terelakkan.

Dor

Dor

Dor

Dor

Ckitt

Bruk

Duarr

Bruk

Duarr

Kedua mobil yang menabrak Cella pun menabrak pembatas jalan dan masuk ke dalam jurang serta meledak sehingga menimbulkan suara gemuruh yang memekakkan telinga akibat dari tembakan yang diarahkan anak buah Al tepat pada ban mobil penabrak.

"Biarlah anak buah gue mati, yang penting Cella juga ikutan mati hahaha" tawa jahat seseorang di balik pohon besar dekat jalanan itu sambil terus melihat Cella yang sedang berusaha dibantu untuk keluar dari mobilnya

"Cella, bangun please" ucap seorang lelaki yang sedang berusaha mengeluarkan Cella dari mobil. Laki-laki itu melihat ada tabrakan di jalan sepi dan tanpa mengindahkan banyak laki-laki berbadan tinggi memakai pakaian hitam yang sedang mengurus para penabrak itu, ia langsung mencoba membantu korban. Ketika membuka pintu mobil, ternyata sang korban adalah seorang yang sangat ia kenal dan berharga bagi hidupnya yaitu Cella

"Eungh... Kak Tian" panggil Cella dengan nada lirih. Yap, yang menolong Cella adalah Tian

"Iya Cella, bertahan ya. Kita ke rumah sakit sekarang" ucap Tian kemudian membantu Cella untuk masuk ke mobilnya dibantu oleh beberapa anak buah Al

"Nggak usah ke rumah sakit kak, ke mansion aja" ucap Cella pelan sambil memejamkan matanya karena sedikit pening di kepalanya mungkin karena terbentur dengan setirnya

"Iya. Pak, tolong arahkan jalan ke rumah Cella mobil saya akan mengikuti dari belakang dan tolong di belakang mobil saya ada beberapa yang mengawasi" ucap Tian pada beberapa anak buah Al

"Siap tuan" ucap mereka bersama

Mobil para anak buah Al dan Tian pun melaju menuju ke mansion keluarga Rexon, kecuali beberapa anak buah Al yang sedang mencari sesuatu di sekitar daerah itu. Tak sampai satu jam, beberapa mobil sudah sampai di depan mansion keluarga Cella. Sebelumnya salah satu bodyguard sudah mengabari tuan Al tentang kejadian ini, sehingga ketika mobil mereka sampai beberapa dokter dan perawat sudah siap berada di mansion untuk memeriksa keadaan Cella.

Dengan terburu-buru, Tian menggendong Cella masuk ke dalam mansion lalu diarahkan salah satu maid di sana untuk menuju ke ruang medis. Di dalam ruangan itu, sudah terdapat beberapa dokter, perawat dan semua anggota keluarga Al.

"Ayo sini nak bawa Cella berbaring ke ranjang" ucap Al pada Tian

"Iya om" jawab Tian lalu meletakkan Cella ke ranjang yang sudah disiapkan

"Cepat periksa anakku" perintah Al dengan tegas pada beberapa dokter ketika melihat anaknya yang sudah sangat lemas

Ketika para dokter dan perawat melakukan tindakan medis, semua keluarga Al termasuk Tian keluar dari ruangan itu kecuali Alin yang ikut langsung memeriksa adik iparnya itu

"Kok loe bisa sama Cella, Yan?" Tanya Cello setelah mereka keluar dari ruangan itu

"Tadi gue lewat jalan yang biasa gue lewatin kalau mau pulang, eh gue liat ada kecelakaan terus banyak orang berpakaian hitam sedang menghentikan si penabrak yang kabur. Ya udah gue ngeliat si korban, ternyata Cella yang ada di mobil korban itu. Awalnya gue mau bawa ke rumah sakit, tapi Cella minta untuk pulang ke rumah" jelas Tian dan diangguki yang lainnya

"Makasih loe udah nolongin adik gue" ucap Cello sambil tersenyum tipis

"Nggak perlu berterimakasih, gue udah anggep Cella adek gue sendiri. Lagian kalian juga udah bantu keluarga gue, jadi loe nggak perlu terimakasih sama gue" jawab Tian sambil tersenyum tulus

"Terimakasih nak" ucap Al sambil menepuk-nepuk pundak Tian pelan

"Sama-sama om" ucap Tian dengan sopan

"Oh ya om, maaf sebelumnya. Tadi waktu saya membantu Cella masuk ke mobil saya, saya melihat ada..."




Masih ada yang nungguin nggak ya? Hehe

Maafin author yang lama nggak up karena ada sesuatu di dunia nyata yang cukup membuat tenaga dan pikiran terkuras hehe

See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang