Part 47

2K 121 23
                                    

Awal yang baru saat ini, Niel dan Nio sudah sepenuhnya mengendalikan perusahaan keluarga milik ayahnya. Sebenarnya mereka ingin tetap bersekolah disamping mengurus perusahaan itu, namun apalah daya ketika pekerjaan di kantornya sangat menyita waktu mereka ditambah lagi harus memantau beberapa bisnis yang memang mereka dirikan sendiri alhasil mereka berdua sudah tak melanjutkan lagi sekolahnya. Mereka hanya akan fokus pada pekerjaan di perusahaan dan bisnis sampingan mereka.

Niel saat ini sedang berada di Rexon Company, sedangkan Nio sedang mengurus bisnisnya. Mereka membagi bagiannya masing-masing diperusahaan itu agar tak terlalu menguras waktunya juga dengan keluarga.

Saat ini Niel sedang rapat dengan perusahaan milik Nia. Mereka sedang membahas pembangunan proyek resort dan hotel di dekat daerah wisata. Nia dibantu sekretarisnya Reza menjelaskan secara detail tentang proyek ini, sedangkan Niel mendengarkan dengan seksama. Walaupun mereka berstatus sebagai pasangan kekasih, namun ketika sedang membahas hal serius seperti ini mereka akan bersikap profesional.

"Bagaimana pak? Apa ada yang perlu ditambahkan untuk penjelasan dari proyek yang akan kita bangun?" Tanya Nia dengan serius

"Saya rasa sudah cukup. Apabila nanti ada kendala di lapangan kita bisa menjalankan plan B sesuai yang kita bahas tadi" ucap Niel tegas

"Baik pak, kalau begitu kami akhiri presentasi dari perusahaan kami. Terimakasih" ucap Nia sopan

Beberapa orang yang berada disana pun keluar ruangan karena rapat telah selesai.

"Mau kemana hmm?" Tanya Niel sedikit dingin pada Nia saat melihat Nia akan beranjak dari tempat duduknya mengingat saat ini didalam ruangan tinggal Niel dan dirinya saja.

"Eng... Enggak kemana-mana kok, aku harus pergi ke perusahaanku karena ada beberapa masalah yang harus aku selesaikan dan Reza sudah menungguku" jawab Nia sedikit gugup sambil menundukkan kepalanya

"Reza sudah kembali ke kantor" ucap Niel

"Ha? Gimana bisa? Lalu aku balik kantor gimana dong ish gimana sih Reza malah ninggalin gue di kandang singa. Tau kan kalau gue lagi ngehindar malah ditinggal disini" gumam Nia pelan namun masih terdengar oleh Niel

"Kenapa menghindar, sayang?" Tanya Niel yang berjalan mendekati Nia kemudian mengangkat dagu Nia pelan sampai netra mata Niel menatap dalam mata Nia

"Enggak kok, aku nggak ngehindar. Emang aku lagi sibuk kok, banyak kerjaan. Iya banyak kerjaan" ucap Nia gugup

"Jangan berbohong denganku, sayang" ucap Niel tegas dan dingin menatap Nia yang membuat Nia meneguk salivanya kasar

Sebenarnya Niel tahu alasan Nia menghindarinya selama beberapa hari ini. Namun, ia ingin Nia menceritakan secara jujur apa yang mengganjal dihatinya.

"Aku akan menunggumu sampai kamu mau bercerita. Sampai kita berdua menginap dikantor ini pun aku tak masalah" ucap Niel santai seraya kembali duduk dikursinya saat melihat Nia yang sepertinya enggan untuk menceritakan kesalahannya

"Sayang, dengar dan lihat aku. Sebuah hubungan takkan pernah jauh dari kata rintangan, tinggal bagaimana kita menyikapi rintangan itu. Aku ingin kita saling terbuka apabila ada sesuatu yang memang mengganjal diantara kita, kita bicarakan dan selesaikan bersama. Bukan saling mendiamkan kemudian berpisah" ucap Niel pelan dan terus menatap Nia dalam walaupun Nia menundukkan kepalanya

"Niel hiks hiks kamu jahat tahu nggak hiks kamu bilang waktu itu kamu ada bisnis ke luar negeri hiks tapi ternyata hiks kamu jalan sama cewek lain hiks di restoran" ucap Nia menangis sesenggukan yang kemudian berdiri dan menghambur ke pelukan Niel

"Hahaha kamu salah paham sayang. Dengerin dulu, sini hadap aku" ucap Niel lembut kemudian menarik Nia ke pangkuannya dan menghadapkannya ke arah Niel

"Dia itu anak dari client aku. Waktu itu aku emang ada bisnis ke luar negeri, aku sengaja pulang tanpa memberitahu kamu dulu. Jadi waktu kamu di restoran itu sebenarnya aku udah janjian sama Reza untuk mengajak kamu ke situ, aku ingin kasih surprise ke kamu eh setelah lihat kamu, kamunya malah pergi sambil nangis kan ya hahaha" ucap Niel sambil tertawa. Wow Niel tertawa readers... Keajaiban wkwkw

"Ish... nyebelin. Kamu tukang bohong, ngapain juga kamu ketemu anak dari client kamu. Kan yang ada kepentingan orangtuanya bukan anaknya. Lagian juga dia peluk lengan kamu" ucap Nia sambil mencebikkan bibirnya kesal

"Gini sayang, sewaktu meeting di luar orangtuanya mengenalkan kami di rapat waktu itu sebagai sekretaris dan anak. Setelah aku pulang ke Indonesia, entah darimana datangnya dia juga ke Indonesia dan ketemu di restoran waktu itu dan tiba-tiba aja dia peluk lengan aku" jelas Niel

"Percaya sama aku sayang, aku nggak ada hubungan apa-apa sama cewek itu. Dari yang aku lihat sepertinya dia untuk pancingan keluarganya untuk menjalin kerja sama dengan perusahaanku, itu yang baru akan aku selidiki sayang. Percaya sama aku" ucap Niel lagi

Jadi empat hari yang lalu, Niel sengaja pulang lebih cepat dari jadwal yang sudah di rancang sekretarisnya karena pekerjaan nya lebih cepat selesai. Ia merencanakan sesuatu untuk sang kekasih dengan bekerja sama dengan Reza, sekretaris Nia. Saat Reza dan Nia sampai di restoran yang telah dijanjikan, ternyata Nia melihat Niel yang sedang bermesraan dengan seorang wanita yang sangat seksi. Tanpa menyapa Niel yang sudah melihatnya, Nia kemudian berlari keluar restoran sambil menangis. Niel yang melihatnya pun bergegas mengejar Niel, namun ia kalah cepat dengan taksi yang sudah membawa Nia berlalu. Niel sudah berusaha menghubungi Nia, namun tak pernah di respons sama sekali. Alhasil, ia bertemu Nia saat rapat hari ini.

"Kamu nggak bohongkan?" Tanya Nia sambil memicingkan matanya menatap selidik ke arah Niel

"Enggak sayang. Kalau aku bohong, aku nikahin kamu deh" goda Niel pada Nia

"Ish... Jangan bercanda. Nggak lucu" ucap Nia malu sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Niel

"Aku nggak bercanda sayang, nikah yuk" ucap Niel sambil mengelus rambut Nia. Nia pun mendongakkan kepalanya menatap Niel dengan dalam

"Jawab dong sayang, mau enggak? Atau masih mau ngambek" goda Niel

"Ih... Huaaa ini beneran gue diajakin nikah" batin Nia berteriak

"Nggak romantis. Masa nglamar di ruang rapat kantor" ucap Nia bercanda

"Siapa suruh..."





See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang