Cello pun memapah Tian dan memasukkannya ke dalam mobil dengan dibantu Cella. Cello juga sudah memerintahkan bodyguardnya untuk membawa motor Tian. Cello melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang ke arah tempat tinggal Tian. Sesampainya di tempat tinggal Tian, Cello dan Cello terkejut, namun ia segera mengubah keterkejutannya menjadi biasa saja.
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
"Ini beneran rumahnya?" Gumam Cella pelan agar tak menyinggung Tian
Tian yang sebenarnya tahu keterkejutan dari Cello dan Cella pun hanya diam saja, mungkin mereka bahkan teman-teman yang lain akan mengira bahwa Tian adalah orang kalangan atas dari pakaian, sepatu dan juga jam tangan yang ia gunakan. Kalau dilihat dari sepeda motornya jelas mereka akan mengira bahwa itu hanya pinjaman dilihat dari penampilan seorang Tian.
Namun pada kenyataannya, kalau dilihat dari tempat tinggalnya jelas akan berbeda jauh penilaiannya. Bahkan rumah yang kini ditempati Tian jauh dari kata layak, tinggal di pinggir sungai lebih tepatnya di dekat pembuangan sampah yang mungkin kapan saja bisa digusur. Bangunan dengan menggunakan bambu dan beberapa kayu sebagai penyangga dan atap rumah dari seng yang sudah agak berkarat. Ukuran tempatnya pun mungkin hanya bisa menampung 1 kamar tidur dan dapur.
"Ayo masuk" ucap Tian setelah sampai di depan tempat tinggalnya
"Maaf ya cuma ada alas ini buat duduk" lanjut Tian dan diangguki Cello Dan Cella
"Iya nggak papa santai aja kali Yan" ucap Cello agar tak terjadi kecanggungan diantara mereka
"Loe tinggal sama siapa di sini, Yan?" Tanya Cello sembari memperhatikan Cella yang sedang mengobati luka-luka di badan Tian dengan P3K yang selalu ia bawa di mobilnya
"Sama orang tua dan dua adek gue" jawab Tian
"Orangtua loe kemana kok nggak keliatan?" Tanya Cello lagi
"Mama gue lagi sakit, beliau dikamar. Papa gue biasanya kerja belum pulang jam segini, kalau adek gue biasanya main di tempat tetangga" jelas Tian di sela-sela ia meringis akibat lukanya yang terkena obat
"Maaf kalau menyinggung loe pertanyaan dari gue" ucap Cello Tak enak hati karena bertanya hal tentang keluarganya
"Tak apa santai aja Cell. Pasti kalian sangka aku orang berada kan kalau diliat dari aksesoris dan penampilan yang ku pakai?" Tanya Tian yang diangguki Cello dan Cella
"Sepatu, tas, jam ini barang yang bisa aku bawa ke sini yang tentunya dengan beberapa baju. Dulunya memang kami orang yang cukup, namun ada beberapa orang di tempat papaku bekerja yang menjatuhkan papaku sehingga papaku di pecat dan semua aset yang telah diterima dari perusahaan diambil kecuali baju dan beberapa aksesoris yang menempel saat kejadian itu" cerita Tian dengan senyum tipis namun seperti ada luka disana
"Lalu papamu sekarang bekerja dimana?" Tanya Cella yang sedari tadi memperhatikan
"Papaku kerja serabutan. Apa aja dikerjain, kadang jadi pemulung barang-barang bekas yang bisa dijual, kadang juga ikut jadi kuli kalau ada yang panggil. Gue sebenarnya mau kerja part time, namun papa nggak ngebolehin disuruh fokus sekolah aja" ucap Tian menerawang kehidupannya yang jauh berbeda dari yang dulu
"Emang perusahaan yang dulu bokap kerja nggak nyari tau yang sebenarnya dulu? Kok asal main pecat aja" tanya Cella
"Aku nggak paham sih. Papa cuma bilang kalau orang-orang itu nggak suka dengan papa karena jabatannya yang lumayan tinggi disitu. Biasalah persaingan dan pemimpinnya percaya-percaya aja, jadi ya gitu deh" ucap Tian dan diangguki twins
"Oh ya gue ambilin minum ben..." Ucapan Tian pun terpotong karena terdengar bunyi pecahan gelas dan lirihan orang minta tolong
Prang
Tolong
Tolong
Tian dan twins pun berlari ke arah suara itu dan ternyata suara itu dari arah kamar.
"Ya Allah, mama" seru Tian kemudian membantu mamanya untuk kembali ke kasur dengan dibantu Cello
"Sesek" lirih mama Tian
"Bentar ma, obat mama dimana?" Tanya Tian mencoba tenang
"Obatnya habis nak, minta minum air putih saja nak nanti juga sakitnya hilang" lirih mama Tian
"Tapi ma..." Ucapan Tian lagi-lagi terpotong
"Nggak papa nak" ucap mama Tian sambil tersenyum. Cella yang melihatnya pun mengalihkan pandangannya ke arah Cello yang juga tersenyum kepadanya
Tian pun berlalu mengambilkan air putih untuk mamanya dan kembali ke kamar bersama papa dan kedua adiknya yang telah kembali dari bekerja dan bermain.
"Ya Allah ma, maafin papa ma belum bisa membelikan obat untuk mama" seru papa Tian sambil mendekat ke arah ranjang istrinya
"Nggak papa pa, ini sudah sembuh kok" jawab mama Tian dengan tersenyum
"Mama jangan sakit-sakit lagi" ucap kedua adik Tian yang berumur sekitar 12 tahun dan 5 tahun
"Iya nak" balas mama Tian
"Maaf om, Tante, bang Tian... Lebih baik Tante dibawa ke dokter saja biar di cek secara keseluruhan" saran Cella
"Ya Allah, maaf nak kami tak menyadari kalau ada tamu" ucap papa Tian
"Tak apa om" ucap Cella
"Jadi bagaimana om, tante, bang?" Tanya Cella lagi
"Maaf nak, om belum ada uang untuk periksa ke dokter jadi saya akan membawa istri saya ke dokternya kalau saya sudah ada uang" ucap papa Tian
"Tak usah dipikirkan untuk biayanya om, yang penting Tante sehat dulu" ucap Cella hati-hati agar tak tersinggung
"Tapi Cella..." Lagi-lagi ucapannya langsung dipotong oleh Cello
"Udah ya om, tante, Tian... Kalian tak perlu pikirkan itu. Lagipula kami sudah menganggap bang Tian sebagai kakak kami, jadi jangan menolak bantuan kami" ucap Cello tegas. Sebenarnya Cella sudah mencari tahu asal-usul dari keluarga ini diam-diam tadi agar ia tak salah melakukan tindakan.
"Baiklah kami terima bantuan kalian, terimakasih ya nak" ucap mama dan papa Tian sambil tersenyum haru
"Makasih kakak-kakak baik" ucap adik Tian yang berumur 5 tahun dengan gemasnya dan dibalas dengan usapan lembut dikepalanya oleh Cella.
Mereka semua pun pergi ke rumah sakit untuk membawa mama Tian, tentunya dengan beberapa mobil yang sudah disiapkan bodyguard twins. Sesampainya di rumah sakit, mama Tian langsung dibawa ke ruang UGD, mereka menunggu dengan harap-harap cemas.
"Loh Cello, Cella siapa..."
Selamat pagi, selamat tanggal 03 Maret 2021
Mumpung hari ini hari spesial di ulang tahun author, aku update pagi-pagi nih heheHampir 1000 kata lho update hari ini yang biasanya cuma 600-800 kata 😊
See you next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS BROTHER MAFIA (END)
ActionHallo... ini karya ke 2 author Ini adalah sequel dari "ANGELITA" Bagi kalian yang bingung sama cerita nya, kalian bisa baca dulu "ANGELITA" Hmm... Buat deskripsi langsung ke Prolog aja ya readers HAPPY READING