Part 26

2.6K 154 10
                                    

Sedangkan di belahan dunia lain

Sepasang suami istri yang sampai sekarang masih langgeng, rukun dan damai sedang merencanakan sesuatu agar kebahagiaan ke tiga anaknya tidak lagi terganggu dengan masalah yang ada di masa lalu ke dua orangtuanya.

"Gimana sayang keadaan Cello?" Tanya Al

"Sudah lebih membaik setelah ada dokter terbaik yang memberikan penawar racunnya ke tubuh Cello. Kita tak perlu terlalu khawatir, aku yakin anak-anak kita bisa saling menjaga dan melindungi. Apabila mereka ada kesulitan pasti mereka akan memberitahukannya pada kita" jawab Angel dengan senyum manisnya yang hanya ditunjukkan saat bersama keluarganya

"Aku juga sudah menambahkan pengawal bayangan untuk menjaga seluruh keluarga besar kita terutama rumah sakit tempat di rawat Cello dan perusahaan kita" lanjut Angel sembari sesekali menyesap teh hangat dari cangkirnya

"Huft... Aku ingin segera menyelesaikan masalah ini sayang. Aku tak ingin melihat anak-anak dan keluarga kita selalu terancam dalam bahaya" ucap Al sambil menatap lurus ke arah kolam renang. Yap, Angel dan Al sedang berada di gazebo belakang mansionnya dekat dengan kolam renang.

"Aku juga berharap seperti itu" jawab Angel

"Lalu, apa rencana kita selanjutnya? Sampai kapan kita akan terus bersembunyi disini?" Tanya Al

Kalau kalian ingat, Al dan Angel masih dalam keadaan sakit dibagian kakinya setelah beberapa bulan lalu mengalami kecelakaan dan koma nah sekarang mereka sudah sembuh dan berjalan normal setelah menjalani terapi dari dokter khusus

"Tunggu beberapa minggu lagi sayang, aku sudah tahu rencana dia. Dan pada saat itu tiba, kita akan keluar dari persembunyian kita dan memusnahkannya secara langsung. Aku juga sudah mempersiapkan beberapa anggota terbaik yang sudah dilatih oleh bang Daniel" jelas Angel

"Baiklah sayang, aku percaya padamu bahwa yang kamu rencanakan pasti memang yang terbaik untuk kita semua" jawab Al dengan senyum manisnya kemudian memeluk Angel dari samping

Di Rumah Sakit (Ruangan Cello)

Cella, Nio, Niel, dan Nia pun mengelilingi brankar tempat tidur Cello. Cella duduk di samping Nio sambil terus memegang tangan kembarannya itu dengan Nia yang berdiri di sampingnya sambil terus mengelus punggung sang gadis untuk memberi kekuatan. Sebenarnya Nia pun tak tahu kenapa dia mau-mau saja menemani Cella di sini padahal jelas mereka baru saja bertemu. Dia hanya mengikuti nalurinya saja, pikirnya.

"Cella, istirahatlah di tempat tidur di sebelah sana. Kamu kelihatan capek, jangan sampai kamu sakit" ucap Nio memecahkan keheningan diantara mereka

"Enggak bang, aku mau menemani Cello disini agar ketika ia bangun aku yang pertama kali ia lihat" jawab Cella tanpa mengalihkan pandangannya ke sang penanya

"Iya Cella, benar kakakmu. Kamu harus istirahat, kamu nggak inginkan Cello sedih dengan kondisimu yang seperti ini?" Ucap Nia dengan lembut

"Kalau nanti Cello sudah bangun, kami akan membangunkanmu pasti. Istirahatlah sejenak" lanjut Nia

"Baiklah kak, temani aku tidur di sana ya" ucap Cella dengan tatapan memohon kepada Nia. Nia pun yang di tatap mengalihkan tatapannya ke arah Niel untuk meminta persetujuan dan Niel pun yang mengerti kode dari Nia hanya menganggukkan kepalanya memberi ijin.

"Ayo" ucap Nia kemudian membantu Cella berdiri dan menuntunnya untuk tidur di kasur yang sudah di sediakan (masih dalam satu ruangan dengan Cello)

"Aku keluar beli makan dulu kak untuk kita" ucap Nio pamit pada Niel kemudian berlalu pergi setelah di "iya" kan Niel. Niel pun duduk di kursi samping brankar Cello sambil memandang sendu sang adik.

Niel yang biasanya tegas, berwajah dingin dan berwibawa itu pun kini mulai menunjukkan sifat aslinya ketika melihat orang yang di sayanginya terluka. Ia rapuh, mata nya sendu, seakan pikirannya kosong harus memikul beban untuk melindungi keluarganya dari musuh yang berkeliaran di sana yang ingin menghancurkan keluarga juga perusahaan milik keluarga besar mereka.

"Maafkan Abang dek, belum bisa menjagamu sampai kamu terluka seperti ini" lirih Niel sambil menundukkan kepalanya

"Menangislah..."




Maaf ya semua, belum bisa update banyak chapter tapi aku usahakan untuk lebih sering update

Jangan lupa vote nya 😊

See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang