Part 55

1.9K 110 27
                                    

"Sepertinya gue udah tau siapa pelaku sebenarnya. Cihh licik, gue akan ikuti permainan loe sampai gue bisa ngembaliin permainan loe jadi boemerang buat diri loe sendiri" batin Cella yang melihat tatapan sinis dari seseorang

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

Setelah semua selesai menghabiskan makanannya, kejadian tak terduga pun terjadi di meja Cello dkk. Ketika Ira akan menggeserkan mangkok bekas bakso yang masih ada kuahnya ke arah depan, ada seseorang yang menginjak kakinya dan seketika gerakan refleks Ira menyebabkan mangkok berisi kuah bakso itu tumpah mengenai tangan Cella yang duduknya tepat di depan Ira.

"Aww..." Ringis Ira saat kakinya diinjak

"Awss..." Ringis Cella saat kuat bakso yang masih lumayan panas itu mengenai tangannya

"Cella..." Seru Cello dan membersihkan kuah bakso yang tertumpah di tangan Cella

Zack pun memberikan air mineral disampingnya untuk membasuh tangan Cella yang memerah.

"Loe gimana sih Ir, ceroboh banget. Loe tau nggak sih loe nglukain Cella" seru Abel bersungut-sungut

"Ma... Maaf, tapi aku nggak sengaja. Tadi kan kamu yang menginjak kakiku, aku reflek mendorong mangkoknya" ucap Ira dengan kepala menunduk

"Oh jadi loe nuduh gue, gue sama sekali nggak nginjak kaki loe ya" bantah Abel

"Tapi tadi kan emang kamu nginjak kaki aku Bel, yang ada di sebelah kananku kan emang kamu" bela Ira dengan mata berkaca-kaca

"Halah... Itu hanya alibi loe aja kan yang mau ngelukain Cella, pakai nuduh dengan alasan gue nginjak kaki loe" ucap Abel setengah berteriak yang membuat meja mereka menjadi pusat perhatian di kantin

"Kalian kok malah berantem disini, ayo kita bawa Cella ke UKS" sela Yunus yang sudah jengah dengan adu debat Ira dan Abel

"Iya ayo Cell" ucap Abel dan memapah Cella keluar kantin bersama Zack dkk kecuali Cello tentunya

"Mampus loe, salah siapa mau jadi saingan gue buat dapetin Cello. Emang enak kaki loe gue injek terus habis ini Cello bakalan jauhin loe karena ngelukain kembarannya haha" Batin seseorang yang sudah menginjak kaki Ira sehingga terjadi insiden itu, Yap dia Abel. Orang yang selama ini ternyata musuh dalam selimut di keluarga Al.

Cello hanya menatap datar Ira yang menunduk sambil terisak karena merasa bersalah dengan Cella. Dia juga sedih kenapa dia harus di fitnah.

"Tak usah menangis, aku tau kau tak bersalah. Jauhi Abel daripada kau terluka" bisik Cello sambil mengusap lembut rambut Ira

"Terimakasih" jawab Ira yang mendongakkan kepalanya setelah mendengarkan bisikan dari Cello

Cello pun berlalu keluar dari kantin menuju UKS dengan diikuti Ira dengan jarak yang lumayan jauh. Sesampainya di UKS, Cello melihat Cella sedang diobati oleh Zack sedangkan yang lainnya hanya di pinggir brankar UKS.

"Ngapain loe kesini? Mau ngelukain Cella lagi?" Ucap Abel sinis saat melihat Ira datang ke UKS tak lama selang Cello memasuki UKS

"Eng... Enggak kok, aku cuma mau minta maaf sama Cella" ucap Ira sedikit takut

"Halah... Cari muka kan loe? Pakai alasan mau minta maaf lagi, dasar munafik" ucap Abel

"Bel, udahlah mending loe pergi aja sana daripada bikin ribut di UKS" seru Andreas dan diangguki oleh Yunus

"Bener tuh kata Dreas, mending loe pergi lagian ini juga udah selesai ngobatinnya" ucap Yunus

Abel yang di usirpun segera keluar dari UKS, saat di samping Ira berdiri Abel membisikkan sesuatu pada Ira.

"Awas aja loe deket-deket sama Cello, gue bakalan hidup loe sengsara" bisik Abel dengan penuh ancaman. Ira yang diancam pun mendadak kaku. Ira bukanlah dari orang berada, kedua orangtuanya pun hanya bekerja sebagai buruh pabrik dan sekolah pun karena mendapat beasiswa. Ia takut beasiswanya terancam karena masalah ini.

Setelah Abel keluar, Zack berjalan ke arah pintu UKS dan mengunci pintu itu.

"Mm... Maaf Cella, aku tadi beneran nggak sengaja. Maaf ya" ucap Ira sembari menunduk gugup

"Aku tahu kamu tak sengaja, aku tahu kok penyebabnya. Kamu tenang aja" ucap Cella sambil tersenyum. Ira yang mendapat senyuman itu pun membalas senyuman Cella dengan manis.

"Aku curiga deh sama Abel, dia berubah banget semenjak keluarganya kerja di rumah twins" ucap Andreas

"Sama, gue juga. Sekarang kelakuannya polos polos bangs*t" ucap Yunus sambil tertawa

"Iya, dia juga kadang suka palakin anak-anak kurang mampu disini mirip kaya Anne nggak sih" ucap Andreas dan diangguki Zack dan Yunus

"Lebih baik kalian hati-hati deh sama dia. Terutama kamu bang, kayanya dia suka sama abang" ucap Cella yang memang sedari awal sudah curiga

"Iya Abang juga udah curiga dari awal. Tadi aja Abang juga lihat gimana gelagat tubuh dia sewaktu Ira akan menyingkirkan mangkok baksonya. Seperti udah punya rencana jahat, tinggal nunggu waktu yang tepat" ucap Cello dengan wajah yang datar

"Emm... Kalau gitu aku permisi ya semua" ucap Ira yang merasa ini pembicaraan pribadi mereka yang tak ada sangkut pautnya dengannya

"Kak Ira lebih baik mulai sekarang hati-hati deh sama Abel, jauh-jauh aja dari dia. Kalau dia mendekat lebih baik kamu cari tempat yang ramai biar dia nggak memanfaatkan situasi buat nyelakain kakak" ucap Cella memperingati Ira

"Iya Cell, kalau gitu gue balik ke kelas dulu ya" pamit Ira kemudian berlalu keluar UKS setelah pintunya dibuka

"Bang, kita harus hati-hati kalau di rumah. Bisa aja dia juga ngawasin kita dirumah" ucap Cella berbisik dan diangguki oleh Cello

"Yok pulang guys... Eh kelas maksudnya" ralat Yunus ketika dipelototi tajam oleh Zack

"Syukurin, makanya masuk kelas biar pinter hahaha" ledek Andreas, mereka pun langsung berdiri pergi ke kelas meninggalkan Yunus yang sedang kesal karena di ledek oleh Andreas

"Sahabat laknat emang, gue ditinggalin sendirian" ucap Yunus kemudian berlari menyusul teman-temannya

See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang