Part 31

2.4K 143 10
                                    

Sesampainya di rumah atau lebih tepatnya sebuah mansion yang mewah dan megah, Cella, Cello dan Nia segera masuk ke dalam mansion setelah memarkirkan mobilnya.

"Wow... Mewah namun elegan" batin Nia terdiam saat mulai masuk ke dalam mansion

"Ayo kak masuk" ucap Cella yang melihat Nia terdiam melihat mansion keluarganya

"Eh... Iya ayo" jawab Nia yang tersadar dari kekagumannya kemudian masuk mengikuti Cella dan Cello yang sudah berjalan menuju ke ruang keluarga

"Kita istirahat dulu sambil menunggu bang Niel dan bang Nio sampai ya bang, kak" ucap Cella memecah keheningan diantara kesibukan mereka masing-masing

"Iya dek/Cella" ucap Cello dan Nia

Mereka pun sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti Cella yang sedang menonton tv yang menampilkan kartun kesukaannya sambil memakan cemilan yang sudah di siapkan maid tadi sedangkan Nia dan Cello sibuk dengan handphonenya.

"Hmm" deheman Niel mengalihkan perhatian mereka yang ada di sana ke arah orang yang baru saja datang

"Abang" teriak Cella kemudian bangkit berdiri dan berlari ke arah abangnya

"Jangan teriak-teriak Cella" tegur Cello yang memperhatikan kelakuan kembarannya, sedangkan yang di tegur hanya cengengesan tidak jelas

"Bagaimana Cello? Sudah lebih baik?" Tanya Niel yang sudah duduk di samping Nia

"Iya bang, sudah lebih baik" jawab Cello yang menatap sang Abang Niel

"Bang, aku dan Cella ke kamar dulu mau bersih-bersih" ucap Cello dan diangguki Niel

"Kamu baik-baik saja bukan?" Tanya Niel sambil menatap Nia yang sedang fokus pada handphone nya

"Aku baik-baik saja, aku hanya sedikit terkejut karena belum pernah pada situasi seperti itu" ucap Nia sambil tersenyum tipis dan mengalihkan pandangannya dari hp ke Niel

"Kamu harus terbiasa mulai sekarang" balas Niel sambil mengelus rambut hitam panjang milik Nia

"Eh" Nia pun terlihat salah tingkah dengan tingkah Niel yang mengelus rambutnya. Padahal di awal bertemu mereka tak seakrab ini, namun karena sering bertemu di rumah sakit saat menemani Cella mereka sudah tak canggung lagi

"Mulai sekarang biasakan menerima perlakuanku seperti ini, karena mulai sekarang kamu adalah milikku" bisik Niel yang membuat Nia menegang

"Eh... Tapi aku kan belum" ucapan Nia pun dipotong oleh Niel

"Aku tak butuh penolakan baby" ucap Niel dengan tegas sambil menatap dalam mata Nia yang membuat Nia sedikit takut

"Tapi..." Ucapan Nia lagi-lagi dipotong Niel sebelum selesai berbicara

"Aku tak butuh alasanmu, yang pasti mulai detik ini, menit ini, jam ini kamu adalah milikku. Jangan pernah dekat dengan laki-laki lain atau aku akan memberimu hukuman yang takkan pernah kamu lupakan seumur hidupmu. Paham?" Ucap Niel tegas dan penuh ancaman yang membuat Nia tanpa sadar mengangguk

"Good girl" ucap Niel sambil menepuk-nepuk pelan kepala Nia

Cup

"Huaaa... First kiss gue" batin Nia setelah tersadar saat Niel mencium bibir Nia sekilas

"Huaaa... Mata dedek udah enggak perawan" teriak Cella dari arah tangga saat melihat Niel mencium Nia, sedangkan Cello masih terdiam akibat terkejut dengan apa yang abangnya lakukan

"Aduh malu banget" batin Nia kemudian menutup mukanya dengan kedua tangannya

"Cella, Cello... Ayo makan siang" ucap Niel mengalihkan perhatian mereka

"Ayo" ucap Cello yang sudah sadar dari keterkejutannya dan menarik Cella untuk ke ruang makan

"Ayo" ucap Niel dan menggenggam tangan Nia yang masih berada di wajahnya

"Nggak usah malu, baby" goda Niel sambil terkekeh pelan

"Ish.." Nia yang kesal dengan tingkah Niel yang menggodanya pun meninggalkan Niel berjalan ke arah ruang makan menyusul Cella dan Cello





See you next chapter ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang