Part 37

2.2K 135 14
                                    

Satu Minggu dari kejadian itu, semuanya berjalan dan berkegiatan secara normal kembali. Sisil tak lagi tinggal di mansion Angel dan anak-anaknya, ia tinggal mansion yang lebih kecil dengan mengelola salah satu cabang butik dan cafe milik Angel. Sisil bilang "agar lebih mandiri dan tidak menyusahkan oranglain terutama Angel". Tak disangka juga, selama ini Sisil mempunyai seorang anak yang sampai kini tak diketahui keberadaannya karena anaknya dibawa oleh ayahnya. Suami Sisil waktu itu marah dan meninggalkan Sisil karena sikap Sisil yang terlalu ambisius untuk balas dendam terhadap Angel. Anaknya berjenis kelamin laki-laki yang umurnya 10 tahun.

Seluruh keluarga besar Angel dan Al pun sudah mengetahui tentang kembalinya Sisil, mereka juga sudah memaafkan Sisil dan memberikan kesempatan kedua untuk Sisil. Angel dan anggota Gold Rose pun sekarang mulai ikut membantu pencarian anak Sisil dan juga suaminya. Entahlah masih bisa disebut suami atau tidak, karena sudah hampir 5 tahun lamanya mereka berpisah tanpa ada kata perceraian.

Kediaman mansion keluarga Angel dan Al

Al dan Angel beserta keempat anaknya kini sedang berkumpul, ditambah lagi dengan hadirnya Nia dan dokter Alin. Ini untuk pertama kalinya Nia dan Alin bertemu dengan kedua orangtua Niel dan Nio. Dokter Alin merasa canggung diantara mereka karena status dirinya yang bukan siapa-siapa, hanya kenal saja sebagai dokter dan pasien walaupun dengan Nio ia dekat namun tetap saja ia tak enak.

"Oh... Jadi ini yang nama nya Nia, boy?" Tanya Angel kepada Niel

"Yes, mom" ucap Niel singkat sambil merengkuh pinggang Nia

"Malu tau diliatin ih, lepasin nggak" bisik Nia kepada Niel sambil berusaha melepaskan tangan Niel yang berada dipinggangnya

"Nggak" kekeh Niel

"Lepas ih" rengek Nia

"Sekali nggak ya enggak. Kamu coba lepas lagi, aku cium kamu disini" ucap Niel tegas dan menatap Nia tajam yang membuat Nia meringis ketakutan

"Serasa dunia milik berdua ya bang, kak, mom, dad... Yang lain mah ngontrak" sindir Cella pada Niel dan Nia. Yang lain pun hanya menahan tawanya karena kasihan melihat ekspresi Nia yang pipinya sudah merah merona

"Iri bilang bocil" celetuk Nio

"Apaan aku nggak iri ya, aku kan udah punya yang lebih ganteng, kaya dan sholeh" ucap Cella

"Sholeh tukang cilok di depan sekolah dek?" Celetuk Cello yang disahuti tawa dari semua yang ada disana

"Ish Abang ngeselin banget sih, nggak belain Cella" rengek Cella

Hahahaha

"Ada-ada aja kalian ini. Oh ya terimakasih dokter Alin atas bantuannya sewaktu Cello kritis" ucap Angel sambil tersenyum tulus

"Sama-sama nyonya. Sudah kewajiban saya sebagai seorang dokter" ucap dokter Alin

"Jangan menyebut nyonya, panggil saja mommy" ucap Angel

"Baiklah mom-mommy" jawab dokter Alin terbata-bata dan diangguki oleh Angel

"Kalau kewajiban mencintai bang Nio udah dilaksanain belum dok?" Goda Cella

"Bocil..." Kesal Nio yang di tertawakan oleh mereka semua kecuali Nio yang menggerutu karena digoda dan dokter Alin yang hanya tersenyum malu

"Buruanlah bang di resmiin, biar kalau bang Niel sedang mesra-mesraan Abang nggak cuma jadi obat nyamuk hahaha" ucap Cella

"Apa sih dek? Urusan orang dewasa, bocil nggak usah ikut campur" kesal Nio. Yang disana hanya geleng-geleng kepala melihat adu debat kakak beradik itu

"Tapi bentar lagi kamu akan jadi milikku, baby" batin Nio

"Mommy sama Daddy setuju-setuju aja sih kalian pacaran, tapi ingat kalian jangan pernah merusaknya. Jaga kesetiaan dan kepercayaan satu sama lain, apabila ada masalah selesaikan dengan kepala dingin" nasihat Angel dan diangguki Niel dan Nio

"Aku bahagia berada di sekitar keluarga ini. Begitu hangat ketika bersantai, namun akan sangat kejam ketika salah satunya terluka" batin dokter Alin

"Aku bahagia bisa berada di dekat mereka. Aku merasa seperti punya keluarga yang lengkap. Aku harap aku dan Niel bisa terus bersama keluarga ini" batin Nia

"Aku harap kebahagiaan anak-anakku selalu menyertai mereka" batin Al dan Angel

"Aku bahagia punya Daddy, mommy, abang-abang yang menjaga dan menyayangiku. Aku harap tak ada lagi orang yang ingin menghancurkan kebahagiaan ini" batin Cella dan Cello

"Tunggulah sebentar lagi. Kebahagiaan kalian akan segera lenyap" batin seseorang




Part ini kita agak slow dulu tanpa konflik biar nggak melulu ada masalah hehe

Ditunggu vote nya ❤️

THE TWINS BROTHER MAFIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang