"Tak akan ku biarkan kalian mencelakai orang-orang di sekitarku" lirih Cello yang hanya terdengar oleh Nia dan Cella
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Dengan membuka sedikit pintu jendela mobil, Cello langsung menembakkan pistolnya ke arah tiga orang musuhnya dan tepat mengenai kepalanya tanpa suara tembakan sedikitpun. Dan seketika kepala ketiga orang tersebut meleleh karena di dalam peluru yang di gunakan Cello memang sudah di rancang khusus oleh abangnya Niel yang mengandung zat peleleh tubuh manusia apabila terkena tembakan itu.
"Wow... Peluru rancangan abang amazing. Emang tak ada dua nya kalau abang yang rancang dan beruntungnya aku yang pertama kali menggunakannya" ucap Cello sambil menutup kembali jendela mobilnya dan menguncinya
"Keren memang haha mereka jadi bahan percobaan pertama yang merasakan dahsyatnya peluru itu hahaha" ucap Cella sambil tertawa melihat hasilnya
"Itu rancangan siapa Cella?" Tanya Nia setelah ia sadar dari kekagumannya
"Rancangan abang Niel kak, hebat kan Abang aku" ucap Cella sambil tersenyum manis dan diangguki oleh Nia
"Cella, kak lihat itu banyak sekali anggota lain berdatangan tapi mereka tidak mengenakan pin anggota kita. Apa itu anggota musuh? Tapi kalau itu bagian dari mereka, mengapa mereka menyerang anggota lawan kita?" Tanya Cello yang memperhatikan kedatangan beberapa orang berbaju abu-abu
"Itu seperti..." Ucap Cella sambil mengingat-ingat sesuatu karena sepertinya ia pernah melihat beberapa orang yang menggunakan baju abu-abu itu
"Anggota bayangan, mommy" ucap Cella dengan teriak
"Ya, itu anggota bayangan yang dulu di berhentikan sementara oleh mommy. Jadi selama ini mommy melindungi kita dengan anggota bayangannya" lanjut Cella
"Iya, mommy takkan pernah bisa berpangku tangan saja dalam melindungi kita walaupun ia sedang jauh dari kita" balas Cello sambil tetap memperhatikan pertarungan tepat di depan mobilnya
"Kalau begitu aku akan keluar saja agar pertarungan ini segera selesai karena aku ingin segera pulang dan istirahat" ucap Cella santai
"Nggak. Kamu jangan macam-macam ya Cella, abang nggak akan pernah ngijinin kamu keluar dari mobil ini" ucap Cello dengan tegas dan dingin menatap Cella. Cella yang ditatap seperti itu pun menunduk sambil memainkan jarinya pertanda ia takut dengan abangnya.
"Benar apa kata Cello, di luar berbahaya. Masih banyak musuh yang belum tumbang dan kita juga tak tahu apakah masih ada anggota musuh yang bersembunyi yang saat melihat kamu kemudian keluar. Jangan buat kami khawatir oke" ucap Nia lembut namun tegas sambil mengelus punggung Cella
"Iya kak. Maaf abang, membuat kalian khawatir" ucap Cella sambil menatap Cello dengan tatapan bersalah
"Baiklah, Abang maafkan. Cukup kita bereskan dari mobil saja, oke" ucap Cello dengan lembut
"Iya kak" ucap Cella
Tak berapa lama anggota musuh pun kembali bertambah, namun anggota bayangan sama sekali tak terlihat merasa kelelahan berbeda dengan anggota Cello yang sudah terlihat melemah karena sudah melawan banyak orang sedari tadi. Tak lama dari itu, ratusan anggota datang disusul Niel dan Nio yang sudah siap dengan senjatanya.
"Bang Niel, Bang Nio" ucap Cella yang membuat perhatian Cello dan Nia mengarah ke samping.
"Akhirnya Abang datang" ucap Cello merasa lega setidaknya rasa khawatirnya berkurang
Niel dan Nio beserta anggota yang baru datang pun langsung menyerang anggota musuh dengan membabi buta sedangkan anggota Cello yang sudah kelelahan sudah di beri aba-aba untuk mundur.
Srett
Dor
Dor
Dor
Bugh
Bugh
Sial
Sialan
Bugh
Bugh
Sekitar satu jam pertarungan itu berakhir dan dimenangkan oleh Niel dan Nio beserta anggotanya. Tampak Niel dan Nio serta beberapa anggotanya yang terlihat banyak luka lebam dan goresan di muka dan lengannya karena lawan kali ini skill nya hampir sama. Niel pun tampak langsung mendatangi anggota bayangan yang dikirim mommy nya untuk mengucapkan terimakasih. Sedangkan Nio menghampiri adiknya dan Nia dimobil.
Tok... Tok... Tok
"Kalian pulanglah segera bersama beberapa anggota abang, Abang dan bang Niel akan mengurus sesuatu sebentar" ucap Nio setelah Cello menurunkan kaca mobilnya
"Tapi luka Abang harus segera diobati agar tidak infeksi" ucap Cella dengan nada khawatir
"Tak apa nanti kami obati, kalian cepat lah sampai mansion. Dan untukmu kak Nia, jangan pulang dulu sebelum kami sampai kesana karena akan sangat berbahaya apabila kamu pulang sendiri dan aku minta tolong pada kakak jangan biarkan kedua adikku ini melakukan hal-hal lain diluar yang tadi aku perintahkan. Anggota abang sudah menunggu di depan, Cella kamu ambil alih kemudinya. Biarkan Cello beristirahat" ucap Nio
"Baiklah" ucap Nia dengan tersenyum tipis
"Tapi bang, biar aku saja..." Ucapan Cello pun terpotong oleh nada dingin Niel
"Dengarkan abangmu Cello" Ucap Niel dengan datar dan dingin
"Iya bang. Kami pulang dulu, kalian hati-hatilah" ucap Cello kemudian berpindah tempat dengan Cella
See you next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS BROTHER MAFIA (END)
AçãoHallo... ini karya ke 2 author Ini adalah sequel dari "ANGELITA" Bagi kalian yang bingung sama cerita nya, kalian bisa baca dulu "ANGELITA" Hmm... Buat deskripsi langsung ke Prolog aja ya readers HAPPY READING