LIMAPULUHENAM - ITNAP EK

18 0 0
                                    

Setelah ribuan purnama... akhirnya update. Happy reading guys!

***

Aku baru ingat. Sejak drama panti asuhan itu, aku belum pernah lagi menjenguk anak-anak di panti. Maaf, ya, Kak Dirga. Bisa-bisanya aku lupa.

Tingtong... tingtong... tingtong...

Aku segera menuju pintu rumah untuk melihat siapa yang menekan bel rumahku. Seorang lelaki menutupi mukanya dengan buket cokelat.

***

Lelaki itu masih menutupi mukanya dengan buket cokelat.

"Misi, apa benar ini kediaman Ibu Natalia? Ini saya mau anter kiriman soalnya," ucapnya.

Aku sedari tadi hanya cekikikan melihat tingkahnya. Lelaki itu akhirnya menyerah dengan tingkah konyolnya.

"Ih diterima kek ini kirimannya. Masa malah diketawain sih kurirnya. Capeq tau," ucapnya lagi.

Tingkahnya aneh. Siapa lagi kalau bukan Darrel.

"Kalo kurirnya kayak gini, yang ada orang-orang malah ngira kamu Atta Halilintar yang nyamar buat konten prank di Youtube tau!" ucapku.

Darrel menunjukkan cengiran andalannya. "Iya, nanti aku belajar lagi jadi kurirnya. Sekarang mau belajar mencintai kamu dulu."

"Oh gitu, gimana tuh emang caranya?"

Tiba-tiba Darrel berlutut di hadapanku.

"Terimalah persembahan dariku... sekuntum cokelat ini... karena menurut riset, Natalia lebih suka makanan daripada bunga..." ucap Darrel.

"Kamu kocak banget sih, Rel."

Aku menerima buket cokelat yang Darrel persembahkan itu. Darrel kemudian berdiri dan memegang tangan kananku.

"Happy anniversary yang kedua ya, Ta. Semoga Natalia Tanusaputra selamanya selalu jadi Natalia Tanusapura yang Darrel kenal."

"Happy anniv juga, Rel. Semoga Darrel Lijaya makin waras ya," ucapku.

"Amiinn..." ucap Darrel sambil mengusap wajahnya.

"Lho kalian masih di sini? Mama kira kalian udah berangkat dari tadi," ucap mamaku yang sekarang sudah berada di teras bersama kami berdua.

"Ehehehe, iya bentar lagi udah mau berangkat kok tante," ucap Darrel.

"Eh, Ma, titip dong ini taro didalem, hehe. Makasi mamaku zheyeng," ucapku pada Mama sambil menyerahkan buket cokelat itu.

"Iya, deh, siap. Udah sana berangkat. Jangan malem-malem ya pulangnya..." ucap mamaku.

"Siap tante! Ya udah, kami pergi dulu ya," ucap Darrel.

"Iya, hati-hati."

Kami memasukki mobil Darrel.

"Kita mau ke mana hari ini, Rel?" tanyaku.

"Mau ke tempat kesukaan kamu. Dan karena hari ini spesial, ditambah kamunya juga spesial, hari ini kita bakal ke dua tempat," ucap Darrel sangat sumringah.

"Aku boleh request tempatnya ga?" tanyaku.

"Tuh, kan Ta, kita tuh emang jodoh banget," ucapnya.

"Ha gimana maksudnya?"

"Aku memang merencanakan tempat pertama itu kamu yang pilih. Jadi, mau ke mana?" tanya Darrel.

"Kita ke panti asuhan yang punya pemerintah itu yuk. Aku kangen sama anak-anak," jawabku.

"Oke, kita ke panti ya," ucap Darrel lalu melajukan mobilnya.

Nada Nadiku 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang