SEMBILAN - KACOK

142 12 2
                                    

Aku segera beranjak dan berjalan bersama Darrel menuju ruang tata usaha. Setelah mengambil ijazah, kami menuju ke gerbang keluar.

"Lu abis ini mo ke mana, Ta? Gue anter, deh," kata Darrel tersenyum kepadaku.

"Hmmm, pulang, deh. Udah jam 2 lebih juga," jawabku.

"Ya, udah, yuk."

"Yu--- WAIT!"

Aku menghentikan langkahku.

"Hari ini hari apa, Rel?"

"Hari... Selasa."

"SELASA?!?!!? ASTAJIM GUE TELAT!!!"

***

"Telat?! Telat apa, Ta?!"

"KULIAH! HARI SELASA GUE ADA KULIAH SORE!"

"Ya, udah gue anterin."

Aku langsung dibonceng Darrel dengan motornya.

"Rel, agak ngebut dikitlah. Lima menit lagi mulai kelas, nih!" ucapku sambil terus melihat jam tangan.

"Sabar, Ta. Kan, lambat asal selamat. Tak lari--"

"Iya, iya! Tak lari gunung dikejar! Ngejar gunungnya nanti aja bisa kali. Sekarang mending cepetin dikit. Tar gue TELAT! DOSENNYA KILLER!"

Inginnya lebih cepat, tapi malah Darrel melambatkan motornya ke salah satu toko.

"REL!!! 2 MENIT LAGIIIII!!!!!" kataku sambil menepuk-nepuk pundak Darrel.

Ia malah turun dan melepas helmnya. Ia berjalan ke toko itu. Aku memutuskan untuk ikut turun dan berjalan perlahan. Darrel menghampiri seorang anak kecil di sana. Aku mendekat.

"Ada masalah apa, ya, ini, mas?" tanya Darrel.

"Anak ini mohon-mohon buat beli obat ini, tapi dia gak punya uang," jawab penjaga kasir.

"Nih, saya yang bayar," ucap Darrel memberi uang pada kasir.

"Makasih, Kak," ucap anak kecil itu.

"Sama-sama. Kamu pulang, ya. Hati-hati," ucap Darrel berjongkok sambil mengusap punca kepala anak itu.

Darrel yang kukenal selama ini ternyata adalah malaikat tak bersayap!

"Ta? Ta! Ayo naik, katanya udah mo telat!" 

Aku tersadar dari lamunanku dan langsung naik kembali ke motor Darrel. Sesampainya di kampus, aku langsung berlari menuju kelasku, tak peduli dengan orang-orang yang menatapku heran.

"Pa! Maaf saya terlam--"

"Tenang, dosennya gak masuk hari ini," ujar teman sekelasku yang duduk paling dekat dengan pintu.

"Hah? Gak masuk?" tanyaku masih ngos-ngosan.

"Tuh, liat ke papan. Tugas dari dosennya," katanya santai sambil menunjuk ke arah papan tulis.

Ringkas buku "History of Java" karya Sir Thomas Stamford Raffles minimal 5 lembar folio bergaris. Ringkasan berisi keadaan penduduk, adat-istiadat, keadaan geografi, sistem pertanian, sistem perdagangan, bahasa dan agama yang ada di pulau Jawa pada waktu itu. Kerjakan berkelompok (2 orang), kumpulkan hari Jumat.

Nada Nadiku 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang