DUAPULUHSMEBILAN - AHASU

79 7 0
                                    

"Eh? Mati rasa?" Aku berpikir sejenak. Aku memukulkan papan skiku ke bokong Darrel.

Pletak!

"AAAAAA!!! Sakit, TA!!!!" jeritnya.

"Nah, gak mati rasa, kan," ucapku tersenyum.

Darrel mencubit pipi kananku. "Ah, jahat kamu, dasar!"

Aku tersenyum. Aku bersyukur karena kebahagiaan masih bisa aku rasakan. Aku bersyukur karena dia masih bisa aku genggam, dia masih berada di sisiku. Tuhan, kalo boleh aku minta, aku ingin terus begini. Aku ingin terus bersamanya, melewati apapun dan bagaimanapun.

Aku sayang dia, Tuhan.

***

Aku masuk ke kamarku. Kuletakkan tas selempang yang kubawa di nakas kecil samping tempat tidurku. Aku membaringkan tubuhku di atas kasur.

"Aaaaaa! Seneng banget aku hari ini!" ucapku sambil merentangkan kedua tanganku. Tiba-tiba aku terpikir sesuatu. Aku langsung duduk bersila di tempat tidurku.

Selama ini, dalam hubunganku sepertinya hanya Darrel yang memperjuangkan. Dia yang memberiku kejutan, dia yang menemaniku, dia yang mendukungku. Sementara aku?

Aku jadi ingat ketika harus memilih antara Darrel dan Kak Dirga. Aku memilih Darrel karena aku harus melengkapinya. Masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam hidupnya. Seperti kelakuan, emosi, dan masih banyak lagi. Tapi, ketika sekarang aku menjadi pacarnya, apa aku sudah melengkapinya? Apa aku sudah menjadikannya spesial dalam hidupku? Apa ia adalah prioritasku?

Ini saatnya aku bertindak. Tapi, bagaimana?

Aku mulai memikirkan sesuatu yang sederhana. Misalnya makanan. Darrel... Darrel suka nasi goreng. Hmmm... Aku bisa masak nasi goreng untuk bekalnya besok.

Aku menuju meja belajarku dan mengambil sebuah bolpoin beserta buku catatan kecil.

Poin pertama, bikinin bekal nasi goreng buat Darrel besok. Resepnya, cari aja di internet.

Aku berpikir lagi. Aku mencoba mencari ide di internet. AH, INI DIA! Ada meet and greet personil Yovie and Nuno di salah satu mall di kotaku. For your information, Darrel adalah salah satu teman Yovie and Nuno, alias fans mereka. Memang gak biasa. Biasanya, kan, idola anak muda itu penyanyi rock, penyanyi luar, group Korea, atau DJ-DJ EDM. Tapi, emang gak bisa dipungkiri kalo lagunya Yovie and Nuno emang enak-enak, kan?

Poin kedua, ajak Darrel ke meet and greet. O, iya! Di mall itu ada yang jual sushi enaaakkk banget!

Poin ketiga, ajak Darrel makan siang sushi.

Aku menutup buku catatan itu.

Semoga, setidaknya besok seharian aku bakal buktiin kalo Darrel itu spesial buat aku batinku.

***

Sreng! Sreng! Sreng!

"Hmmmm! Kalo aromanya gini, sih, pasti enak!" ucapku sambil terus mengaduk nasi goreng dalam wajan.

Mama menghampiriku.

"Tumben, pagi-pagi masak. Buat bekal?" tanya Mama.

"Ini buat Darrel, Ma," jawabku. Aku mematikan kompor karena nasi gorengnya sudah jadi.

"Wih, anak Mama kayaknya udah siap jadi istri yang baik, nih," ucap Mama menggodaku.

"Ih, Ma. Jadi istri mah masih jauh kali! Tuh, Kak Nes yang udah siap!" ucapku.

Aku memindahkan nasi gorengnya ke wadah makanan.

"Udah enak belum itu? Gak dicoba dulu?" tanya mamaku.

Nada Nadiku 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang