Sesampainya di mall, kami langsung menuju ke panggung utama di tengah mall itu. Namun, keadaannya sepi.
"Ta, ini bener di mall ini?" tanya Darrel.
"Iya, bener. Tar, aku tanya, ya," ucapku.
Aku bertanya pada salah satu satpam di sana. "Pak, bukannya di sini ada acara meet and greet-nya Yovie and Nuno, ya?"
"Yovie and Nuno?" tanyanya bingung.
***
Aku mengangguk pada bapak itu.
"Kalo Yovie and Nuno udah selesai dari tadi, Dek. Sekarang mereka ngadain makan siang sama fans-fans-nya," jelas bapak itu.
"Kalo acara makan-makan itu dibuka buat umum gak, Pak?" tanyaku mencari secercah harapan.
"Oh, enggak, Dek. Katanya, sih, udah pada bayar dulu. Yang udah bayar yang boleh gabung," ucapnya.
"Ya, udah. Makasih, Pak," ucapku kecewa.
"Ya, udah gapapa, Ta. Mending kita juga cari makan, yuk," ucap Darrel sambil merangkul bahuku.
Aku teringat pada tempat makan sushi enak di mall ini.
"Kita makan sushi, yuk, Rel," ajakku bersemangat lagi.
"Ayo! Tapi di mana?" tanyanya.
"Di mall ini. Aku pernah diajak sama Malika. Kayaknya di lantai ini, deh. Yuk!" Aku menggandeng tangan Darrel menuju ke tempat sushi itu.
Ketika sampai di sana, restoran itu terlihat sangat ramai. Aku bertanya pada pelayan wanita yang sedang berada di luar.
"Mbak? Kok, rame banget, ya?" tanyaku.
"Ah, itu, Dek. Ada Yopi en Nuno. Aduh, kasep pisan, euy! Hayang poto abdi mah! (Ada Yovie and Nuno. Aduh, ganteng sekali! Pengen foto saya!)" ucap mbak itu kegirangan.
"Yovie and Nuno?" tanyaku sambil berusaha melihat ke dalam.
"Ta, Ta, Ta. Tuh, ada Yovie and Nuno-nya, Ta," ucap Darrel sambil agak berjinjit untuk melihat idolanya tersebut.
"Mbak, kita boleh masuk, gak?" ucapku sambil menepuk bahu pelayan yang tadi.
"Kalo ada membernya sama bukti bayar meet and greet boleh, Dek. Soalnya, satu restoran udah di-booking buat acara ini," jelas pelayan itu.
"Yaaah," ucapku.
Darrel terlihat sangat antusias melihat ke dalam. Kalau saja aku membelikan tiket meet and greet ini, Darrel pasti bakal seneng banget! Ah, pacar macam apa aku ini!
"Ta, Ta?!" panggil Darrel sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.
"Rel, kita ga bisa makan di sini," ucapku.
"Aku jadi kepikiran, deh. Mending kita makan di deket kampus. Ada tukang basmal enaaakkk banget. Aku pernah ke sana bareng Fio abis kuliah malem. Mau gak?" tanya Darrel.
Aku mengangguk.
***
Aku hanya mengaduk-aduk baksoku, sementara Darrel makan dengan lahap sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada Nadiku 3
Romance(#20 dalam #nada, 11/05/2018) (COMPLETED) Namaku Natalia Tanusaputra, mahasiswi jurusan Ilmu Sejarah di Universitas Pratama. Hidupku memang tidak serumit alur sejarah dunia, namun apa ada kemungkinan memilih satu dari dua orang yang sangat berarti d...