AKU KEMBALI UNTUK KELEN READERS! (yang semoga masih ada)
Happy reading!***
"Ta, lu berarti nginep di hotel malem ini?" tanya Fio."Iya, Fi," ucapku.
Tercipta hening sesaat, sebelum akhirnya Steffan angkat suara.
"Ta, maafin gue ya, yang tadi di ruang rias. Gue gak bermaksud... maksud gue, gue ga tau kalo lu sekarang lagi susah banget kontak sama Darrel..."
"Darrel? Gue maksud lu?"
Terdengar suara dari arah belakang kami.
"Darrel?!"
***
Dari arah parkiran, muncullah dia. Dia, laki-laki yang bisa-bisanya meninggalkanku selama satu bulan penuh dengan hanya segelintir kabar. Suaranya, iya, itu dia. Darrel datang dengan memakai kaos berwarna biru dibalut jaket berwarna putih.
"Sorry. Gue... salah kostum, ya?" tanya Darrel, menghentikan posisinya tiga langkah dari tempat kami bertiga berdiri.
Aku langsung menghampiri dan memeluknya. Tak terasa air mataku mengalir. Darrel membalas pelukan. Pelukan itu sangat aku rindukan.
Kami saling melepas pelukan. Darrel menatapku yang sudah bersimbah air mata. Ia menyekanya dengan kedua tangannya lembut.
"Maafin aku ya, Ta. Lagi-lagi aku buat kamu nangis."
"Rel, jangan pergi lagi. Seengganya sempetin untuk saling kontak."
"Iya, Ta..." Darrel mengelus rambut di dahiku.
Darrel menatap ke arah belakangku. Ternyata Steffan dan Fio memberi kode kepadanya, meminta izin untuk pulang duluan. Fio kemudian melambaikan tangannya padaku.
"Ta, kita ke rooftop yuk!" ucap Darrel sambil menunjuk ke lantai paling atas gedung hotel.
Mulutku menganga dan kepalaku menengadah, berusaha memastikan bahwa di gedung hotel ini memang ada rooftop-nya. "Kamu tau dari mana, Rel, gedung ini ada rooftop-nya?"
Darrel menutup mulutku dengan tangannya. "Kalo nganga, dikondisikan Mba. Lalat lewat kan kita gak ada yang tau!"
"IHHHH, DARREL!" protesku sambil mengempas tangan Darrel.
"Bye, Ta. Aku ke rooftop duluan ya! WLEEEE!" Darrel langsung berlari menuju pintu lift yang terbuka.
"DARREEELLLLL!!!!" Aku berseru, langsung melepas high heels yang aku pakai agar lariku tidak terhambat. Beberapa penjaga di hotel itu memerhatikanku. Sungguh, malu. Tanggung jawab kamu Darrel!
***
Kami berdua duduk mendekat pada pagar pembatas balkon.
"Kok kamu tau sih di hotel ini ada balkonnya?" tanyaku pada Darrel.
Darrel tersenyum. "Udah tugas aku sebagai yang punya pacar seneng nongkrong di balkon untuk mengetahui setiap bangunan di kota ini yang ada balkonnya."
Aku tertawa kecil. "Bisa aja ya kamu bikin alesannya."
"Ih beneran tauuu!" balas Darrel.
"Iya, deh, iya. Per-ca-ya."
Malam ini cerah. Bintang-bintang masih nongkrong di langit malam. Angin berembus lembut.
"Hei..." ucap Darrel.
"Hmm?"
"Ngadep sini deh." Darrel menaruh kedua tangannya di pundakku dan mengarahkanku untuk menghadap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada Nadiku 3
Romance(#20 dalam #nada, 11/05/2018) (COMPLETED) Namaku Natalia Tanusaputra, mahasiswi jurusan Ilmu Sejarah di Universitas Pratama. Hidupku memang tidak serumit alur sejarah dunia, namun apa ada kemungkinan memilih satu dari dua orang yang sangat berarti d...