LIMAPULUHEMPAT - HAKIN

27 1 2
                                    

"Kangen, deh, sama Meli. Kita udah boleh jengguk dia belum sih, Fi?" tanyaku.

"Terakhir gue tau dari mamanya sih belum. Masih harus rehabilitasi gitu dia."

Aku menghela napas. Rasanya hatiku teriris setiap kali mengingat kejadian itu. Meli yang ceria dan selalu bisa menghadirkan suasana positif.

"Oh, ya, Ta. Gue mau kasih tunjuk lu sesuatu." Fio membuka tas dan mengeluarkan buku setebal batu bata andalannya.

"Lu mau belajar?" tanyaku.

"Liat deh ujung bukunya..." Fio menunjukkan bagian ujung buku itu padaku.

"Emang kenapa?"

***

"Ujungnya kek dekok gitu, Ta. Kalo istilahnya mobil, tuh, penyok dia," ucap Fio.

Aku memindahkan buku bata itu ke tanganku. "Buset, berat juga." Aku meraba bagian ujung buku itu dengan jariku.

"Gimana, ya, nasib pelaku? Bukunya aja penyok, gimana... kepalanya?" ucap Fio.

"Kok, kamu khawatirin pelakunya si? Yang dia lakuin ke Meli tuh jauh lebih jahat, Fi!" ucapku tak terima.

"Iya, gue tau. Just wondering."

Kak Nes akhirnya selesai menelpon dan menghampiri kami di ruang tamu. Kak Nes dan Fio mulai mengobrol-ngobrol soal persiapan make up nanti.

***

Hari ini, hari bahagianya Kak Nes pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, hari bahagianya Kak Nes pun tiba. Akhirnya kakakku yang satu ini, kakakku dengan sekian barisan mantan di belakangnya, kakakku paling cerewet, dan centil akan melangsungkan pernikahannya. Malam kemarin berarti otomatis jadi malam terakhirku bisa gangguin Kak Nes di kamarnya, nyolong cemilan yang Kak Nes sembunyiin di kulkas, dan berebutan DVD drama korea. Bakal kangen, sih. Tapi yang penting, semoga Kak Nes bahagia, ya, sama Kak Justin. Selamanya.

Aku mengenakan gaun rancanganku sendiri. Meskipun begitu, warnanya Kak Nes yang pilihin. Oke, untuk malam spesial ini aku mengalah sama Kak Nes. Aku merelakan diriku memakai dress pink dengan make up sana sini. Huh!

 Huh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nada Nadiku 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang