LIMA - IAPMAS

138 12 2
                                    

Ketika aku membuka mataku, kereta sudah berhenti dengan sempurna.

Kurasa.

Di depanku ada Fio, Steffan, Meli, dan Dito. Mereka telah siap dengan koper mereka masing-masing.

Eh, tunggu.

Mana Darrel?

AKU MASIH BERSANDAR PADA BAHU DARREL.

"CIEEEE, TAAA!!!! CIEEEEE!!!" teriak Meli, diikuti dengan yang lainnya.

Teriakan itu berhasil membangunkan Darrel. Aku segera menegakkan posisi badanku.

"Eh, guys, dah sampe?" tanya Darrel sambil mengucek-ucek matanya.

"Udah sampe so sweet malah, Rel!" ucap Fio yang membuat semuanya tertawa.

"Nih, kalo di-post, apa responnya, nih!" kata Meli sambil memegang ponselnya.

Dito, Fio, dan Steffan hanya cekikikan sambil menatap layar ponsel Meli.

"Yuk, guys, kita turun dulu. Bye-bye sweet couple!" kata Dito.

Mereka berempat segera meninggalkan kereta.

"TUNGGU MEL! NGE-POST APA--"

Ucapanku terhenti karena Darrel menyuruhku melihat layar ponselnya.

"WHATTTT?!?!?! MELLL!!!! AWAS LUUUU!!!!" teriakku.

***

Aku segera keluar kereta, mencoba menyusul Meli. Ia terlihat masih tertawa cekikikkan bersama yang lainnya. Aku menghentikannya.

"MEL!"

"Eh, Ta. Liat, yang nge-like udah 72 orang. Femes banget, yah, Meli," ucap Meli kegirangan.

 Femes banget, yah, Meli," ucap Meli kegirangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MEEEEELLLLLLLL!!!!"

Aku tetap saja berjerit-jerit, berusaha meraih ponsel Meli.

"Ini ada apa, ya? Kalian mengganggu ketertiban di sini!"

Dua orang satpam menghampiri kami.

"MEL! PLIS HAPUS!"

Aku masih tetap pada pendirianku.

"Ta, kita harus pergi. Meli akan hapus fotonya saat ulang tahun lu. Deal? Deal."

Darrel menggandengku keluar, diikuti yang lainnya. Aku terpaksa mengikuti karena tatapan tajam dua satpam itu seakan membunuku perlahan.

"LEPASIN!" kataku menghempaskan tangan Darrel.

"Gilee lu, Ta. Ampir aja kita diamankan satpam stasiun," ucap Dito.

"Rel, lu gabisa, ya, bikin keputusan sepihak gitu! Mel, hapus fotonya!" ucapku sambil memohon-mohon pada Meli.

"Emang kenapa kalo Meli post foto kita? Bakal ada yang marah? Bakal ada yang cemburu?" ucap Darrel.

Nada Nadiku 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang