TIGA - ATASIW

165 12 8
                                    

DRRRTTT!! DRRRTTT!!

"Ta, hape lu bunyi, tuh!" kata Dito padaku sambil menunjuk ke meja di ruang tengah.

Aku melihat sekeliling. Mataku tertuju pada Darrel yang tangannya masih bersih.

"Rel, ambilin hape gue, dong. Tangan gue kotor, nih."

"Oke, gue ambilin."

Darrel membawa ponselku.

"Ada telpon, nih."

"Dari siapa? Angkat aja."

"Dari... Kok, dari dia, sih?" tanya Darrel bingung.

"Hah? Dari siapa emangnya?"

***

Aku melihat pada layar ponselku tertera sebuah nama.

"Kak Dirga nelpon, nih," kataku sambil terus mengunyah ayam bakar buatan Chef Fio dan Chef Steffan.

"WHAT?! KA DIRGA?!?! SINI KASIH GUE TELEPONNYA!!!" ucap Meli kegirangan.

Dia mengambil beberapa lembar tissue untuk membersihkan tangannya, kemudian langsung mengambil ponselku.

Dia mengambil beberapa lembar tissue untuk membersihkan tangannya, kemudian langsung mengambil ponselku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAK DIRGAAAAAA!!!!! MELINA MISS YOU!!!" kata Meli centil.

"Eh? Melina? Kamu lagi sama Nata?"

"YA, GITU, DECH!!! ADUDUH, KAK DIRGA MAKIN DETIK MAKIN GANTENG AJAH!!! MELINA BISA-BISA MIMISAN!!!"

"Emmm, Mel, boleh ngomong sama Nata?"

"BOLEH BANGET KAKAK GANTENG!!!"

Meli kemudian menyerahkan ponselnya padaku.

"Hai, Kak! Lagi ngapain? Tumben vidcall."

"Lagi bosen, nih. Daritadi meriksain ulangan anak-anak gak ada yang item nilainya."

"Kalo itu, sih, salah gurunya! Wakakak!"

"Ah, jahat! Btw kamu lagi hangout?"

"Lagi di Bali, sih, lebih tepatnya..."

Aku mengarahkan ponselku ke arah teman-teman dan pemandangan villa.

"Di Bali? Kok, Kakak gak tau, sih? Gak diajak pula..."

"Masa guru sejarah gak masuk cuma gara-gara liburan ke Bali."

"Ya, udah, Kakak mo lanjut lagi. Kamu have fun, ya, di sana. Jangan lupa minum, nanti dehidrasi."

"Haha. Bye."

Nada Nadiku 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang