TIGAPULUHDUA - ANACNER

84 5 14
                                    

AUTHOR UPDATE KEMBALI!
ADAKAH YANG MENUNGGUKUH???

Sorry yang kena php 11 Mei XD mildawhyn, update ini untukmuhhh...

Happy reading!
#sorrykemaleman

***

Ponselku bergetar, ada panggilan masuk dari nomor misterius itu.

"Iya, saya sudah lihat kamu," ucapnya dari seberang telepon sana.

"Mas, Pak, Kakak, atau apalah. Kalo Anda mau mempermainkan saya, hati-hati. Saya bawa bodyguard!" ancamku agar ia tak berani berbuat macam-macam.

"Untung kamu mau dateng."

Suara itu mendekat. Orang itu ada di depanku. Aku, Steffan, dan Dito memerhatikannya.

"Oh, jadi mereka berdua yang kamu sebut bodyguard," ucapnya.

***

Lelaki itu baru saja memasukkan ponsel ke dalam saku celananya. Ia berdiri di depan kami bertiga. Wajahnya... ah, aku ingat! Yang pernah foto sebelah Kak Nes itu, kan?

 ah, aku ingat! Yang pernah foto sebelah Kak Nes itu, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak... Kak Justin, kan? Pacarnya Kak Nes?" tanyaku.

"Pacar? Saya lebih suka disebut sebagai calon teman hidup Nesya Tanusaputra," ucapnya sungguh percaya diri. Entahlah, namun kedengarannya aneh di telingaku. Bukannya kenapa-kenapa, aku hanya tidak ingin Kak Nes harus putus lagi untuk kesekian kalinya. Umurnya sudah mau dua puluh enam tahun dan Mama  juga sudah mulai khawatir putri pertamanya ini cuma sekedar pacar-pacaran ala ABG.

"Terus Kakak ngapain nge-sms aku? Mau nyogok calon adik ipar? Idih, gak bisa, ya, Kak!" ucapku sambil memicingkan mata dan menunjuknya.

"Ya, enggaklah. Lagian kamu ngapain ketemu Kakak pake gaya-gayaan bawa bodyguard-bodyguard-an segala," ucapnya. Ia lalu seperti mengendus-endus sesuatu. "Bau-bau gamers, ini, sih. Di mana letak bodyguard-nya?" tanya Kak Justin sambil melihat-lihat Dito dan Steffan yang hanya diam seperti patung. Muka-mukanya, sih, kayak bingung gitu.

"Yang lebih aneh, tuh, Kakak! Nge-sms tiba-tiba tanpa perkenalan atau apapun. O, ya, terus Kakak tau nomer aku dari mana? Semua bukti konkret keanehan Kakak. Gimana aku mau sudi jadi calon adik ipar coba?" protesku panjang kali lebar sama dengan luas.

"Iya, deh, iya. Salah emang. Ya, udah gini. Kakak ngajak kamu ketemuan buat diskusi soal ngelamar Kak Nes," ucapnya sangat antusias.

"What? Mo ngelamar? Pake diskusi?" tanya Dito heran, dia nyeletuk tiba-tiba.

"Ya, iyalah. Masa langsung kawin? Emangnya kamu nembak aja cuma bisa di game doang! Jangankan nembak, ngelamar aja saya bisa," ucap Kak Justin pada Dito.

Nada Nadiku 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang