Akulah RAJA

1.1K 32 1
                                    

    Waktu ini, di sebuah kedai teh.

Bagas masih mengancam Leon.

“Sekarang tidak ada lagi Sucyanti yang bisa mendukungmu, kita lihat bagaimana nasibmu!”

Tetapi, Linda menjadi sangat jujur, dia tidak berani membandingkan dan memamerkan kekayaannya lagi.

Karena jam tangan yang dikenakan oleh Leon dan Rachel, harga satu jam tangan saja, bisa membeli beberapa Burberry.

“Kenapa aku butuh dukungan darinya, aku sendiri sudah cukup untuk menghadapimu. Memang kamu siapa, beraninya menggangguku minum teh dan bermain.”

Setelah Leon perlahan menurunkan satu pion hitam, ia mengalahkan pemain nasional yang bermain melawannya secara online.

Dia membereskan ponselnya, mengangkat kepala, dengan tatapan yang dingin melihat sekilas ke arah Bagas.

Dan lawan yang kalah dari Leon, tampaknya tidak tahu bahwa sebenarnya Leon bermain sambil berurusan dengan orang lain juga.

Jika lawannya itu tahu, mungkin akan lebih merasa terpuruk.

Rachel yang duduk di depannya, melihat Leon yang menatap Bagas dengan sangar, masih bisa duduk tenang bermain catur, tidak bisa tidak terkejut.

Dia tidak menyangka, Leon ternyata paham tentang catur Go, ini bukan game yang bisa dimengerti oleh orang biasa.

“Kenapa kamu masih berpura-pura bodoh! Hari ini aku akan menghabisimu! Teko teh panas ini akan mendidihkan kepalamu!”

Setelah begitu marah, Bagas mengambil teko teh yang ada di atas meja, dengan ganas melemparnya ke arah Leon.

Pertama-tama, Leon yang sudah memperhatikan gerak-gerik Bagas, langsung memberikan reaksi.

Tadinya dia berencana memakai jurus tinjunya untuk menghukum Bagas.

Tetapi pada saat ini, Rachel langsung menerjang ke depan, menggunakan punggungnya untuk menghalangi teh mendidih yang dilempar ke arah Leon.

Bukan karena kecepatan Leon lebih cepat dari Rachel, tetapi ketika ia sudah mendengar Bagas berkata akan menyiram Leon dengan air teh yang panas, dengan tidak ragu-ragu dia menerjang masuk ke dalam pelukan Leon, dan menggunakan punggungnya sebagai penghalang.

Hiss!

Tetesan air yang mendidih itu membuat Rachel kesakitan sampai menggigit bibirnya, alisnya pun mengerut, wajah kecilnya juga mengeras, sakitnya membuatnya hampir mati rasa.

Leon mengambil tubuh yang hangat dan lembut di tangannya dan dengan cepat mengambil tindakan darurat.

Dia sibuk menggunakan kedua tangannya, dan mengelus punggung Rachel.

Menggunakan tangan yang dingin, mengobati luka bakar dari teh panas itu.

Selanjutnya, ke tengah dada lembut Rachel dan menggunakan jari-jarinya untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Setelah pertolongan darurat selesai, punggung Rachel tidak akan meninggalkan bekas luka apapun.

Gadis sangat memperhatikan kulit mereka, tetapi Rachel berani menghadang dengan tubuhnya, menghadapi luka bakar dan bahaya kulit rusak, untuk menghalangi air teh yang panas, bisa dilihat bahwa Leon adalah seorang yang berharga bagi dirinya.

Leon menurunkan Rachel dengan perlahan, raut wajahnya seketika berubah dingin.

Sepasang mata yang panjang dan tajam, seketika mengeluarkan aura mematikan.

“Br*ngsek!”

Leon melempar sebuah tamparan pada wajah Bagas, mulut dan hidungnya langsung mengeluarkan darah, dan gigi depan juga hancur!

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang