Rachel dari lahir memang sudah cantik, meskipun memakai baju murah pun tetap saja terlihat bagus dan cantik.
Leon menatap Rachel dengan senyuman lebar dan mengangguk-angguk kepalanya. Rachel memang anak yang pemberani dan polos, memakai baju seperti ini jalan-jalan ke Jakarta Avenue bukanlah semua anak perempuan dapat melakukannya.
Leon sangat senang Rachel mengajaknya keluar jalan-jalan. Karena selama ini dia sangat tertekan karena keluarganya. Hari ini bisa keluar mengajak Leon jalan, pertanda dia sudah membuka lembaran kehidupan yang baru.
“Le…Leon, ayuk!” ucap Rachel membisikan ke telinga Leon, kedua bola matanya yang besar dan berkaca-kaca meantap Leon.
“Rachel, omongan mu ini membuat orang salah paham tahu!” balas Leon denga wajah sedikit malu.
“Maksudku ayukk kita mulai jalan-jalan…” balas Rachel yang sedikit gugup.
Leon menegakkan bahunya, melihat Rachel yang pemalu, Leon tidak bisa mengontrol dirinya untuk menjaganya.
Namun tiba-tiba datang seorang gadis berambut panjang memakai topi warna hitam, wajah lumayan cantik namun lebih pendek dari Rachel menghampiri Leon dan Rachel.
Gadis itu menatap Rachel dengan tatapan tajam dan tidak senang dari kejauhan.
“Yenni kenapa bisa datang ke sini juga?” tanya Leon sambil menatap Yenni tidak senang. Leon sangat tidak suka dengan gadis bernama Yenni ini, dia seperti lalat yang hinggap di makanan.
“Hmmm.. jadi saat aku kirim SMS ke kamu, Yenni melihatnya, dan diam-diam mengikuti aku keluar, nggak disangka dia benar-benar membututiku,” balas Rachel dengan suara pelan.
Rachel dan Yenni tinggal di satu kamar yang sama, tadinya mereka berdua adalah sahabat, namun seiring nya waktu Yenni menghianati Rachel karena Gerald. Kemudian hubungan mereka berdua menjadi tidak harmonis, bahkan bisa dibilang bukan teman lagi.
Rachel tidak ingin Yenni ikut dengannya menemui Leon, karena Yenni selalu saja membandingkan Leon dengan Gerald. Ini membuat Rachel tidak enak hati ke Leon.
Menurut Rachel meskipun keluarga Leon tidak sekaya keluarga Gerald, namun Rachel tahu jelas Leon adalah pria yang baik, tidak akan mencelakakan dirinya.
Leon berteman dengan siapa saja, dia tidak melihat kaya atau miskin. Pria seperti ini jika di jadikan pacar atau teman sangat worth it dibela.
“Rachel bisaan ya kamu, diam-diam mengajak kencan Leon!” ucap Yenni dengan nada mengejek. Yenni seperti tante-tante yang suka bergosip.
“Yenni ngomong apa kamu, aku dan Leon hanya jalan-jalan saja, bukan kencan,” balas Rachel sambil mengerutkan keningnya.
Leon tiba-tiba menggandeng tangan Rachel dan menatap ke mata Rachel, memberi tahunya tidak perlu menjelaskan apapun ke yenni. Karena tidak perlu menjelaskan ke Yenni.
Mau kencan atau hanya jalan-jalan biasa, tidak ada urusannya sama Yenni.
“Yenni, ini tidak ada hubungannya dengan kamu! Demi mendapatkan keuntungan kamu tega menjual sahabat sendiri, sekarang punya hak apa kamu mengatur hidup rachel!” ucap Leon dengan suara marah dan melotot ke arah Yenni.
Leon malas sekali meladeni Yenni, setiap hari mengurusi hidup orang sudah seperti emak-emak rempong saja!
“Mulutmu memang berbisa seperti ular!” balas Leon dengan tatapan dingin.
“Aku berbuat ini juga untuk kebaikan Rachel! Jika dia menikah dengan laki-laki lemah seperti kamu, maka Rachel tidak akan bahagia!” balas Yenni dengan tersenyum sinis.
Jika Rachel tidak ada disitu, Leon tidak segan-segan akan memberi Yenni pelajaran, sama seperti sebelumnya.
“Oiya, malam itu aku lihat kamu sedang jalan dengan tante kaya, kalian berdua jalan seperti sepasang kekasih. Pantas saja kamu punya banyak uang, ternyata di pelihara sama tante-tante kaya. Benar kan apa yang aku bilang? Apa kamu tidak mau mengakuinya?” ujar Yenni sambil tersenyum dingin.
“Ya ampun! Kalau aku dan mamamu jalan berdua, apa itu membuktikan aku dan tante ada hubungan?” balas Leon menatap Yenni.
Yenni sangat kesal mendengar perkataan Leon, dia menahan emosinya demi tujuannya tercapai.
“Rachel, kamu harus percaya sama aku, kita ini saudara yang baik, aku tidak akan mencelakakan kamu! Leon bukan pria baik-baik, kamu jangan dekat-dekat dengannya,” ujar Yenni menyakinkan Rachel.
“Aku percaya sama Leon, dia pasti bukan orang seperti itu, tante itu mungkin saja temannya,” balas Rachel dengan suara santai.
“OMG! Rachel kamu sudah gila ya, melepaskan pria kaya dan baik hati seperti Gerald, hanya demi Leon pria lemah ini. Aku benar-benar kagum sama kamu!” ujar Yenni dengan wajah kesal.
Yenni demi mendapatkan uang dari Gerald, setiap hari membujuk Rachel untuk menerima Gerald sebagai pacarnya.
Leon tidak akan mungkin terbawa emosi hanya karena omong kosong Yenni, dia hanya tersenyum saja. Tiba-tiba dia kepikiran satu hal yang menarik.
“Cuaca panas begini, ngapain kamu pakai topi? Nggak usah sok keren deh, cepet lepasin!” ucap Leon sambil melepaskan topi Yenni.
Yenni langsung emosi dan berusaha mengambil topinya kembali.
“Sepertinya rambutmu ini model terbaru di kampungmu ya Yen?” tanya Leon sambil tertawa kecil.
Rachel pun tidak tahan untuk menahan tawanya. Karena model rambut Yenni memang lucu, jadi tidak heran kalau orang tertawa melihatnya.
Yenni menahan amarahnya, dia menggigit bibirnya dan menatap Leon dengan sangat tajam.
Jika dia tahu model rambutnya menjadi bahan tawaan Leon, dia tidak akan berani berurusan dengan Leon.
Yenni menjadi sangat awkward, dia menengok ke arah samping, tidak sengaja dia melihat Gerald sedang di toko jam tangan.
Saat melihat Gerald rasanya Yenni tertolong, dia langsung berlari ke arah Gerald.
“Gerald!Gerald! Ini aku Yenni, tidak disangka bisa bertemu dengan tuan Gerald disini, beberapa hari tidak bertemu tuan Gerald semakin tampan saja,” ujar Yenni sambil tersenyum.
Namun Gerald sedang tidak ada mood meladeni Yenni, malahan dari kejauhan dia menatap ke arah Leon.
Hari pertama keluar dari rumah sakit, baru melihat Leon lagi, seperti tikus bertemu kucing.
Akhirnya pria itu muncul juga!
Yenni saking gembiranya bertemu dengan Gerald, sampai dia tidak menyadari bahwa Gerald tidak mempedulikannya.
Gerald malah menatap Yenni dengan tatapan aneh dan tidak senang.
Apalagi Gerald melihat Leon, fokusnya hanya mengarah ke Leon. Bagi Gerald Leon adalah seorang dewa!
“Sudah keluar rumah sakit?” tanya Leon secara tiba-tiba sambil tersenyum.
Melihat Leon yang tersenyum pada Gerald, membuat Gerald sedikit terkejut.
“Iiii… iya,” jawab Gerald sambil mengangguk-angguk kepalanya.
“Sudah keluar rumah sakit, baguslah kalau begitu. Aku masih mau menemani Rachel jalan-jalan,” ucap Leon menatap ke Gerald.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...