Leon yang sedang berdiri di balik pintu mendengar jelas semua yang mereka bicarakan.
Tak disangka Gerald masih tidak menyerah, dia sengaja menyuruh orang lain untuk menjebak Leon.
“Bocah!”
Dengan wajah mengerikan Leon masuk ke dalam ruangan itu.
Di dalam Jason, Christian dan yang lainnya merokok sambil bersenda gurau.
“Wah! Tukang delivery kita dah datang!”
“Hari ini dapat berapa orderan?”
“Dia dah ganti baju baru, ajaib! Hahaha!”
Dari semua orang yang omongannya paling menusuk yaitu Jason dan Christian. Teman sekelas yang lain hanya diam saja sibuk dengan handphone masing-masing.
Meskipun mereka tidak ada masalah dengan Leon, tapi dalam hati mereka juga menganggap rendah Leon. Dan tentu saja itu karena Leon miskin.
Terlebih lagi makanan hari ini semua Gerald yang traktir, sayang kalau tidak dimanfaatkan.
Semua orang di sana tidak ada satu pun yang membela Leon. Leon hanya memasang wajah senyum sinis.
Apakah semua hinaan dan rasa malu yang Leon terima 4 tahun ini masih belum cukup?
“Jason, lututmu masih sakit? Tadi siang kamu nyembah aku enak?” tanya Leon kepada anjing peliharaan baru Gerald.
Mendengar hal itu Jason pun kebingungan, entah kenapa tadi siang dia tiba-tiba berlutut di depan Leon.
“Bukan urusan kamu, dasar anjing gembel!” sahut Jason, kemudian dia mengangkat gelasnya dan mengajak yang lain bersulang.
“Teman-teman semua, sebentar lagi kita magang, jadi aku mau umumin sesuatu. Aku bakal magang jadi manager di Hotel Sheraton. Kalau kalian datang, aku bisa kasih diskon!”
Gayanya Jason sombong luar biasa saat menyampaikan hal itu. Kemudian yang lain pun ikut mengangkat gelas mereka dan menjilat Jason.
“Jason memang hebat, pemuda sukses!”
“Hoki memang Jason bisa kerja di hotel mewah!”
“Cheers buat Jason!”
Seketika itu suasana di dalam pun berubah, seakan-akan mereka semua sudah seperti saudara.
Adegan itu tidak asing bagi Leon, dia teringat masa-masa di mana dia minum bir murahan sambil bernyanyi-nyanyi bersama dengan Jason melewati masa sulit mereka bersama.
Meski bir murahan, tapi persahabatan di antara mereka sangat kuat.
Tapi sekarang, apa yang terjadi barusan bagaikan sindiran tajam bagi Leon!
Kira-kira setelah 1 jam berlalu, mereka semua sudah puas makan dan minum.
Saat membayar, semua orang masing-masing mengeluarkan uang sebesar 200 ribu.
Jason dan Christian langsung melirik ke arah Leon, tapi Leon tetap tenang dan izin ke toilet.
Sesaat Leon pergi sontak mereka semua langsung ribut.
“Leon gak bakal kabur, ‘kan?”
“Aku jamin dia gak bakalan berani kabur, wong biasanya juga dia takut-takutan begitu!”
“Dia pasti langsung shock begitu liat kita semua ngeluarin uang, kayaknya dia ke toilet mau telepon orang minjam uang nih!”
Saat itu juga pelayan datang membawakan 2 piring berisi buah yang ditujukan untuk Jason dan Christian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...