Gandengan Tangan

1.4K 38 0
                                    


Ucapan Leon barusan membuat yang lain tak sanggup menahan tawa mereka.

Saat itu juga kesan Leon terhadap Rachel berubah, ini pertama kalinya Rachel merasa Leon bukanlah kutu buku yang bisa ditindas oleh orang-orang.

Gerald masih tidak mau kalah, dia tidak bisa menelan rasa malu di hadapan banyak orang.

Dia memaksakan diri meminum 1 botol lagi dan langsung tak sadarkan diri …

‘Plak!’

Leon menampar Gerald sampai wajahnya membengkak.

“Bangun, minum lagi!”

Saat itu Gerald sudah tidak bereaksi apa-apa, dia sama sekali sudah tidak ingat rencananya malam ini menyatakan perasaannya pada Rachel.

“Leon, jangan mukul lagi. Kalau dia bangun nanti pasti bakal nyari kamu buat balas dendam,” ujar Rachel sambil menghentikan Leon.

“Dia gak nyari aku pun, aku yang nyari dia nanti!”

Sekali lagi Leon menampar wajah Gerald.

Malam itu kedua anjing setia Gerald, Jason dan Christian sedang terbaring di rumah sakit. Dan sopir pribadinya juga sedang menunggu di luar, sehingga tidak ada orang yang menghentikannya.

Kalau sampai ada orang lain pun pasti akan dihajar oleh Leon.

Malam itu Leon berniat untuk memberikan sedikit pelajaran, baru nantinya dia menyiksa Gerald pelan-pelan.

Leon tidak akan mengampuni orang-orang yang jahat padanya, semua dendam pasti akan dia balas!

Setelah puas menampar Gerald, Leon kembali ke tempat duduknya.

“Leon, kamu gak apa-apa? Barusan kamu minum banyak banget.”

“Gak apa-apa kok.”

Saat itu Yenni, teman baik Rachel yang sedang duduk di sampingnya terus memberi kode karena menyadari hubungannya dengan Leon.

“Rachel, orang-orang tuh bilang jadi cewek jangan sampai salah pilih cowok. Pacaran sama cowok juga ada triknya, zaman sekarang kita itu harus realistis, jangan gampang percaya sama yang namanya cinta-cintaan. Beban kamu sudah cukup berat, mending jangan cari cowok yang gak punya masa depan deh. Apalagi dia itu pernah perkosa orang, nanti bakal jadi bahan omongan lho.”

Tanpa perlu ditebak sudah jelas orang yang dimaksud adalah Leon.

Rachel jadi meras malu dan menjelaskan pada temannya.

“Yen, kamu mikir apa sih. Kondisi mamaku lagi kayak gini mana mungkin aku masih mau pacaran. Aku cuma mau cepat lulus terus cari kerja, biar bisa cari uang buat biayain pengobatan mama.”

“Pacaran sih tetap harus jalan, Gerald pilihan yang ok kok. Dengar-dengar sih malam ini Gerald mau nembak kamu, malah dia sudah nyiapin hadiah mahal, sayang orangnya sudah tepar!”

Leon diam-diam menertawakan apa yang dipikirkan oleh Yenni.

Memang benar Rachel bisa membuat Leon memiliki keinginan untuk melindunginya, meski begitu Leon tidak akan dengan mudah jatuh cinta pada lawan jenis, kecuali jika mereka berdua sudah mengalami masa-masa yang tak terlupakan.

Leon yakin dia akan banyak menemui orang yang suka membicarakan orang lain, sama seperti Yenni.

“Rachel, kamu dengar gak sih? Aku sih ngerasa Gerald ok banget. Kalau punya tampang secantik kamu, aku sih pasti bakal milih Gerald. Lihat saja mobilnya keren gitu, keluarganya juga punya hotel bintang lima. Dia itu benar-benar kayak bos deh, jauh lebih mending daripada seseorang!”

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang