Meskipun Tommy mengiyakan ajakan dari Hugh, dia masih perlu persetujuan dari Leon.“Aku pikir-pikir dulu, deh,” respons Tommy.
“Oke, oke. Pesta kelulusan kampusku nanti di Hotel Sheraton ya. Jangan lupa bawa mobilmu yang paling keren, biar para kutu buku itu bisa lihat kalau aku, Hugh Pahlevi, punya teman dari keluarga terhormat!”
Hugh dikenal sebagai pria ramah dan rendah hati di kampusnya. Namun sebenarnya dia adalah tukang pamer.
Dia suka memamerkan rumahnya, koleksi mobil mewahnya, teman-teman konglomeratnya, dan bahkan hampir memamerkan kekasihnya.
Jika bukan karena Jerry yang akan keluar dari rumah sakit lusa nanti, dia pasti sudah memanggil saudara-saudaranya untuk pergi bersama.
“Okelah.” Tommy menutup teleponnya.
Matahari terik yang berada tepat di atas kepala hampir membutakan matanya. Meskipun dia ingin sekali minum es segar, namun dia tidak bisa. Tidak ada waktu untuk bersantai.
Saat melihat tumpukan batu bata panas di hadapannya, Tommy menghela napas, “Hidupku berat banget ya.”
“Hidupmu berat? Kamu sudah terlibat dalam proyek konstruksi kota selama dua minggu terakhir. Kamu agak kurusan dan warna kulitmu sekarang jadi kulit sawo matang. Kalau kamu angkat besi di gym, efeknya tidak akan sehebat ini. kamu itu pekerja yang diberkati dan seorang pembangun kota,” ujar Leon dengan datar pada Tommy. Dia berusaha menahan tawa
Tommy agak linglung karena kepalanya terasa mendidih karena kepanasan. Mendengar kata-kata Leon padanya, dia berpikir jika semua yang dikatakannya masuk akal.
“Benar. Setelah bekerja selama dua minggu ini, berat badanku turun dari asalnya 100 kg jadi 80 kg. Aku berhenti merokok, minum, dan main-main sama perempuan. Sekarang aku juga nggak bau badan lagi. Dulu pas badanku masih gemuk banget, aku selalu ngos-ngosan kalau jalan. Sekarang aku bisa naik ke lantai lima dengan mudah!”
Setelah mengatakannya, Tommy berkaca-kaca.
Ternyata, efek yang dihasilkan dari hypnosis dan teknik cuci otak yang dilakukan Leon bekerja dengan baik.
Tommy begitu tersentuh sehingga dia menenggelamkan dirinya ke pelukan Leon dan mulai menangis.
Anak ini menangis tersedu-sedu, seperti seorang cucu pemilik rumah yang memiliki keterbelakangan mental.
Leon melirik para Tommy dengan dingin, lalu mendorong tubuh besar itu darinya.
“Ngapain harus nangis sih. Besok kamu diperbolehkan cuti sehari, jadi kamu bisa datang ke pesta kelulusan Tarumanagara.”
Leon tidak sengaja mendengar percakapan Tommy dan Hugh di telepon. Meskipun dia tidak tahu rencana apa yang akan dimainkan Hugh nantinya, namun Leon merasa Hugh memiliki rencana jahat dan dia harus menjaga jangan sampai itu terjadi.
Orang jahat tetap butuh polesan dari orang jahat lainnya. Tommy bukanlah orang yang tidak berguna.
Setelah mendengarnya dari Leon, Tommy terkejut.
“Apa maksudmu, Kek? Tolong jelaskan lagi.”
“Aku juga akan datang ke sana, jadi kamu bisa datang sendiri.”
Setelah pesta kelulusan nanti, mereka tak butuh waktu lama untuk mengambil jalannya masing-masing.
Beberapa orang akan memilih untuk melanjutkan studi mereka, sementara yang lain akan bekerja.
Leon dan mahasiswa lainnya hanya pasrah dan mengikuti jalan yang nantinya akan menuntun mereka.
Tentu saja, para mahasiswa ini selalu memandang rendah dirinya. Ketika nama Leon Wijaya disebut, itu semata-mata hanya menjadi bahan tertawaan untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...