Tampan Bisa Dimakan ?

1.3K 36 1
                                    

Leon masih ingat konferensi teh musim semi lima tahun lalu, seorang wanita cantik bernama Melina membawanya ke gunung Argopuro untuk minum teh bersama Anggono, seseorang yang bijaksana tentang teh.

Dari pagi hari, Leon akan melihat awan putih dari bawah gunung bergerak di langit, pemandangan puncak gunung terlihat seperti laut luas dengan awan dan gunung bergerak.

Leon merasa sedang melihat sebuah pemandangan indah seperti melihat seluruh dunia di awan-awan itu. Di saat itu, Leon merasa bahwa dia bisa melakukan semuanya.

Ini bukan teh, ini adalah bumi!

Tidak hanya daun teh dan pemandangan saja yang menakjubkan, tetapi air minum juga harus spesial!

Ketika dua barel 'Air tanpa akar' itu dibuat, mereka akan diangkut melalui pesawat pribadi ke rumah Wijaya di Kyoto.

'Air tanpa akar' adalah embun rumput pagi dari gunung Argopuro.

Awan alpine, udara bersih dan air tanpa akar yang dihasilkan untuk membuat teh. Rasa teh itu menjadi sangat segar dan sehat karena bebas polusi.

Lalu tumbuhan di gunung sebagian besar adalah rumput-rumput obat, dengan membuat teh dari embun, dapat mengurangi pembengkakan dan panas yang sangat bermanfaat.

Kehidupan mewah orang kaya benar-benar tidak terbayangkan oleh orang awam.

Leon tidak ingin memamerkan apa pun, pria itu hanya mengatakan, "Kekayaan benar-benar dapat melakukan apa pun yang kita inginkan."

"Ya! Kamu benar, aku setuju dengan ucapan itu." Sucyanti menganggukan kepalanya dengan bangga, "Ayahku memiliki sebuah jet pribadi dan setiap musim pemetikan teh di Sumatra selatan, dia akan terbang untuk memetik teh!"

Leon tersenyum tipis, pria itu dulu memiliki tiga pesawat jet pribadi. Setelah begitu lama dan jauh dari rumah, Leon mulai merindukan hari-hari di mana dia kencing dari atas langit dengan helikopternya.

"Jangan merasa rendah diri ... jika kamu kerja bisnis barang antik dan dengan kemampuanmu, mungkin kamu bisa membeli jet pribadi bekas untuk bersenang-senang dalam dua puluh tahun."

Tidak tahu apakah Sucyanti ini sedang mencoba untuk menenangkan Leon atau sedang mengeluarkan sarkasme kepada Leon.

TIba-tiba, Leon menatap Sucyanti dan sudut mulutnya melengkung. Wajah kurus Leon terlihat bersinar dengan ketampanannya.

"Aku, Leon, aku bisa main-main dengan semuanya, termasuk wanita!"

Pada saat itu, Sucyanti terkejut oleh ucapan Leon dan wajah wanita itu langsung memerah, bahkan sampai telinganya juga merah.

"Kamu bicara tentang apa, sih?! Setelah selesai minum teh ini, temani aku untuk beli barang!" Sucyanti kembali menampilkan ekspresi wajah angkuh.

Leon menggelengkan kepalanya dengan lembut dan dalam hati berkata bahwa anak emas keluarga Wibowo hanya begitu saja, jangan lihat kesombongannya, godaan sekecil begitu saja tidak bisa ditahan.

Dua puluh menit kemudian, Leon dan Sucyanti berjalan keluar dari Kozi Arosuka.

Melewati sebuah toko mewah bernama Patek Philippe.

Sucyanti langsung masuk ke dalam toko mewah itu dan mulai memilih jam tangan favoritnya.

"Wow, bagus sekali. Mbak, ambilkan jam tangan ini untukku." ucap Sucyanti dengan gembira kepada staf toko.

Sucyanti adalah gadis yang suka berbelanja, terutama barang-barang mewah, seorang gadis yang akan membeli apa yang mereka sukai pada waktu itu juga.

Tak lama kemudian, Sucyanti telah membeli sebuah jam tangan senilai lima puluh juta.

Seluruh staf toko menyambut tamu VIP seperti ini, mereka akan membantu tamu seperti itu dengan senang hati.

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang