Tommy mengerutkan kening ketika dia melihat Sucyanti, lalu pria itu tersenyum dengan bangga.
"Aku lihat dari wajahnya, tidak ada orang sepertinya di lingkaran anak kaya generasi kedua di Jakarta. Jangan bilang dia dari ibukota, akankah seseorang dari ibukota mengenakan pakaian yang murah?"
Tommy benar-benar menusuk ucapan tajamnya tanpa berhenti, lalu secara rasional menganalisa kemungkinan identitas Leon.
"Nona Sucyanti, kamu adalah seorang bangsawan! Keluarga Wibowo di ibukota sangat akrab dengan keluarga kita di Jakarta. Bukankah kamu berpikir bahwa itu memalukan untuk belanja dengan seseorang miskin seperti itu?"
"Aku ...."
"Sudah miskin, tidak ada latar belakang, bahkan dia tidak sepadan untuk memoles sepatumu!"
Nada Tommy semakin keras, tetapi Sucyanti belum sepenuhnya kalah.
"Terus kenapa? Walaupun dia tidak pantas, apakah kamu pantas? Keluarga Dani saja tidak memiliki kualifikasi untuk memoles sepatu keluarga Wibowo!" Sucyanti mengetahui betapa kakek Indra menghargai Leon.
Sucyanti mempertanyakan kemampuan Leon dan merasa bahwa pria itu tidak memenuhi syarat untuk menarik perhatian kakek Indra, tetapi dibangingkan dengan Tommy, maka Sucyanti lebih membenci wajah Tommy!
Meskipun sikap Sucyanti sangat angkuh, wanita itu masih memiliki rasa simpati untuk yang lemah. Di mata Sucyanti, Leon adalah yang lemah.
"Paling tidak, aku lebih baik dari pria itu! Sejarah keluarga Dani mungkin lebih pendek dibandingkan dengan keluarga Wibowo, tetapi kita kaya! Soal kekayaan, kita bisa menandingi keluarga Wibowo!"
Tommy berkata dengan penuh kebanggaan, lalu dia menunjuk kepada sebuah jam tangan emas dari Patek Philippe di atas meja.
Jam tangan itu seharga dua ratus juta dan adalah salah satu jam tangan emas paling mahal di toko itu.
"Aku ingin jam tangan emas ini, segera bungkus untukku!"
Begitu Tommy mengucapkan kata-kata itu, tiga staf wanita toko itu langsung mengangguk seperti ayam.
Tommy adalah pengunjung tetap di toko jam tangan itu dan dia sangat gengsi. Dengan satu aksi, semua staf akan langsung bergerak!
Siapa yang tidak mengenal dua saudara dari keluarga Dani di Jakarta!
Tiga staf wanita itu memperlakukan Tommy sebagai dewa kekayaan!
"Lihat, ini adalah kekuatan!"
Tommy memamerkan kekayaannya dan mata pria itu menyapu Leon dengan jijik.
Sucyanti menjadi sangat marah, wanita itu terutama membenci tingkah laku Tommy.
Tapi tidak ada yang bisa Sucyanti lakukan. Lagipula, Tommy sedang mengolok-olok Leon.
Kekuatan ekonomi Leon memang sangat berbeda dari Tommy.
Sucyanti hanya bisa menggelengkan kepala dengan kecewa.
Jam tangan seharga dua ratus juta itu benar-benar bukan sesuatu yang bisa diambil dengan santai dan Leon tidak mungkin bisa menandingi itu!
Namun, pada saat itu, Leon berkata kepada staf toko, "Jam tangan emas yang dia beli, berikan aku lebih banyak set."
Leon khawatir bahwa dia tidak akan ada tempat untuk menghabiskan uang sakunya. Uang ini bukan uang kecil, tetapi Leon memiliki sebuah mobil RV penuh dengan uang dan pria itu tidak tahu cara menghabiskan uang itu tanpa membeli barang mewah.
Namun, para staf di toko itu tidak peduli dengan kata-kata Leon dan menganggapnya sebagai udara.
Alasan utamanya adalah karena ketiga staf toko itu dulu adalah anjing penjilat Tommy dan mereka percaya dengan ucapan pria itu. Karena Tommy telah mengatakan Leon adalah seorang anjing miskin, maka mereka juga berpikir seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...