Tanpa sengaja, percakapan antara Leon dan kepala departemen didengar oleh Prof. Wily.Prof. Wily sangat terkejut dengan pertikaian antar keduanya.
Prof. Wily merupakan orang yang sangat populer di kampus bahkan di Jakarta. Dia adalah rektor di kampus tempat Leon kuliah. Tanpa ragu, dia pun segera bertindak.
Sebelum Leon benar-benar menggunakan kekuatannya, kepada departemen tiba-tiba menerima telepon dari rektor.
“Baik Pak. Saya mengerti. Terimakasih.”
Saat menerima telepon itu, wajah kepala departemen tampak sangat serius. Setelah menutup sambungan telepon, kini wajah itu terlihat memandang Leon dengan penuh hormat.
Dia tidak paham mengapa hal ini sampai ke telinga rektor.
Meskipun Leon punya prestasi yang lumayan, tapi sebetulnya tidak ada alasan untuk itu. Tapi saat Leon hendak bertindak, tiba-tiba pihak kampus mengintervensi.
Yang pasti, kepala departemen seketika menjadi ciut.
Dia hendak marah, tapi dia juga tidak bisa apa-apa.
Setelah mendapatkan tanda tangan dari kepala departemen, Leon malah bingung sendiri.
‘Kenapa bisa tiba-tiba seperti itu? Siapa yang telepon tadi?’ gumamnya dalam hati.
Saat berjalan turun, dia melihat Prof. Wily berdiri di tangga dekat pintu dan tersenyum ke arahnya.
Leon pun segera menyadari itu, dan bertanya, “kenapa Anda membantu saya, Prof?”
“Leon, sekarang kamu adalah mahasiswa. Tapi kelak semua akan menjadi teman dan harus saling membantu,” jawab Prof. Wily bijak sembari menyipitkan mata dan tersenyum.
“Mengerti Prof,” Leon mengangguk.
“Oiya Leon. Saya dengar kamu diblacklist oleh semua industri. Jangan khawatir! Setelah lulus nanti, kamu bisa langsung bekerja di institut saya. Saya melihat kamu memiliki kepandaian dalam pengobatan tradisional China. Itu sangat bagus.”
Prof. Wily tampak antusias membujuk Leon untuk bergabung dengan tim penelitinya. Meski bagi mereka, ilmu yang dimiliki Leon masih jauh dari apa yang mereka kuasai.
“Baik, Prof. Saya akan mempertimbangkannya dulu,” jawab Leon singkat.
Prof. Wily terkejut dengan jawaban itu. Keningnya berkerut. Lembaga riset Prof. Wily sudah sangat tersohor. Dia tidak menduga Leon tidak langsung menyanggupinya.
“Leon, kamu kan tahu kalau banyak mahasiswa kedokteran timur ingin bergabung dengan institut saya, tapi saya belum bisa menerimanya. Dan kamu adalah mahasiswa pertama yang saya ajak untuk bergabung langsung,” Prof. Wily mencoba meyakinkan Leon.
“Baik Prof, saya paham,” jawab Leon lembut.
“Lalu, apa kamu setuju bergabung?”
“Maaf Prof, saya akan memberikan kepastian dalam tiga hari ini,” kata Leon dengan sangat tenang.
Semua mahasiswa berebut ingin masuk ke sana, tapi reaksi Leon sangat tidak terduga.
Pada awalnya Bu Melina membuat perkumpulan Bunga Teratai yang berisi para ahli pengobatan tradisional Tiongkok. Di sini, ahli-ahli yang selama ini tersembunyi mulai bermunculan. Para tabib dan dokter-dokter terkenal pun ramai yang bergabung, hingga akhirnya perkumpulan ini kemudian dijuluki perkumpulan para dokter dewa.
Leon dengan kemampuannya bisa mengalahkan banyak dokter-dokter di sana sekaligus menjaga marwah perkumpulan tersebut. Namanya sangat harum di sana. Lantas, apa lagi yang harus dia kejar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...