Saat ini, Rachel sangat membutuhkan kesempatan itu.
Selama empat tahun masa kuliahnya, Rachel menjalani program kuliah sambil kerja. Dengan menerapkan prinsip hidup hemat, dia mampu bertahan sampai kelulusannya.
Jika semua orang bisa memiliki masa depan yang cerah, mereka tidak akan menyia-nyiakan kerja keras mereka selama ini.
Namun, Rachel menggelengkan kepalanya dengan lembut.
“Terima kasih atas kebaikanmu, tapi aku ingin berusaha dengan bergantung pada kemampuanku sendiri.”
Rachel sudah memikirkan tentang hal ini matang-matang. Dia ingin mengandalkan dirinya sendiri sekalipun dia harus memulai dengan jalan yang sulit.
Meskipun Rachel mengambil jurusan kedokteran klinik, namun prospek kerja di industri kesehatan masa depan masih tidak menentu.
Hugh cukup terkejut dengan penolakan dari Rachel, “Kamu yakin nggak butuh? Jarang-jarang ada kesempatan kayak begini, loh. Kamu itu pintar, jadi kamu pasti bisa cepat beradaptasi nantinya.”
“Ya, aku ingin berusaha sendiri,” jawab Rachel singkat.
Di kampus, Hugh sudah tahu tentang sosok Rachel. Meskipun mereka bukan teman sekelas, namun Rachel adalah salah satu anggota badan eksekutif mahasiswa.
Hugh tidak terlalu terkejut dengan penolakan itu. Dia pun menghargai kesederhanaan dan kegigihan Rachel.
“Oke, nggak masalah. Kalau kamu sudah menyadarinya, langsung saja datang padaku. Aku akan mengurus semuanya untukmu.”
Hugh bukan hanya seorang anak rektor, namun dia juga seorang pemuda bertalenta yang dimiliki Jakarta. Dengan nama besar yang dimilikinya, pria itu telah menjalin kedekatan dengan banyak pengusaha.
Kelihatannya, Hugh sangat tertarik pada Rachel.
Yang satu adalah ratu kampus, yang satunya lagi raja kampus. Di mata para alumni, Rachel dan Hugh mungkin akan menjadi pasangan kekasih yang paling cocok yang pernah mereka lihat.
Namun, Hugh sama sekali tidak menunjukkan alasan di balik ketertarikannya pada Rachel.
Dengan statusnya sebagai seorang pria bangsawan dan berbudi luhur, eksklusif, dan dikelilingi oleh banyak lingkaran cahaya di sekitarnya, Hugh ingin menemukan pasangan hidup yang cocok baginya.
Dia memang menyukai kecantikan dan kesederhanaan yang dimiliki Rachel. Namun, latar belakang keluarga yang dimiliki oleh wanita itu sangat tidak cocok untuk bersanding dengannya.
Sebagai putra tunggal dari rektor Universitas Tarumanagara, Hugh memiliki gengsi yang sangat tinggi.
Bukan hanya karena identitasnya saja, namun juga karena bakat luar biasa yang dimilikinya. Selain Liam dari Keluarga Setyo, Hugh menganggap jika tidak ada yang sanggup menandingi kehebatannya.
Oleh karena itu, dia sangat selektif dalam memilih pasangan. Wanita yang diinginkan Hugh untuk menjadi pasangannya bukan hanya memiliki paras yang menawan, namun juga berbakat.
Dalam hal ini, Hugh sangat jauh berbeda dibandingkan Leon.
Leon tidak peduli seberapa hebat pasangan yang dipilihnya, karena sehebat apa pun pasangannya nanti, wanita itu tidak akan bisa lebih baik darinya.
Leon lebih memperhatikan hal-hal tersirat. Jika seorang wanita begitu mencintai dirinya, perasaan yang tulus itu akan mampu melampaui segalanya.
“Rachel, biar aku yang antar kamu ke kampus,” ujar Hugh dengan penuh percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...